wartantt.com, SIKKA - Memperingati Hari Tuberculosis (TB) sedunia yang jatuh
pada tanggal 24 Maret, PNS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dibawah
pimpinan Kadis Kesehatan., dr. Maria Bernadina Sada Nenu melakukan
aksi kampanye edukatif melalui pengeras suara serta membagi bunga sebanyak 250 tangkai dan
potongan kertas berwarna bertuliskan “Jangan
Takut akan TB, TB dapat disembuhkan – jika batuk lebih dari seminggu, kunjungi
Puskesmas terdekat” kepada setiap pengendara yang melintasi pertigaan ruas
Jln. Nong meak - Jln. Ahmad Yani tepatnya di pertigaan traffic light Gelora
Samador Kota Maumere, Jumat (24/3/2017) dengan mengusung Tema “Sikka bebas TBC
Tahun 2050”.
Kepada WartaNTT Kadis kesehatan., dr. Maria
Bernadina Sada Nenu mengatakan bahwa “Kendala yang dihadapi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka terkait penanganan
TBC yakni masih sangat rendahnya angka penemuan kasus pada masyarakat dimana
masyarakat belum memahami secara utuh bahaya dari TBC sehingga belum banyak
yang melaporkan untuk diambil tindakan medis serta kurang telatennya masyarakat
untuk mengkonsumsi obat”.
“TBC merupakan penyakit menular yang bersumber dari bakteri dengan pola
penularan melalui udara (bersin dan batuk) dan orang yang daya tahan tubuh
lemah dapat dengan mudah terjangkit TBC. Masih banyak masyarakat yang
suspect/diduga TBC masih tingal dirumah-rumah dan tidak berobat, sedangkan
kalau berobatpun tidak sampai tuntas”.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kab. Sikka.,dr. Harlin Hutauruk yang ditemui
WartaNTT menyampaikan bahwa “Menyambut hari TB sedunia di Tahun 2017 ini,
Kemenkes RI mencanangkan program nasional Gerakan Ketuk Pintu dimana kader
kesehatan dan tenaga kesehatan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah
masyarakat dan untuk Kab. Sikka terealisasi 1.129 unit rumah yang dikunjungi
dari target 1.000 unit rumah dan dari jumlah kunjungan rumah tersebut,
diperoleh data Jumlah orang yang discreaning/diperiksa sebanyak 885 orang;
Jumlah terduga TBC yang dirujuk ke Puskesmas sebanyak 565 orang; Jumlah yang
melakukan tes dahak sebanyak 439 orang serta Jumlah yang BTA Positif (+)
sebanyak 24 orang keadaan 23 Maret 2017.
Selanjutnya dalam penyampaian kampanye edukatif yang
dilakukan diinformasikan bahwa TBC merupakan penyakit menular dimana banyak
orang dengan gejala TBC namun enggan memeriksakan diri ke tempat pelayanan
kesehatan. Jika terjadi gejala seperti batuk berdahak maupun tidak berdahak,
batuk darah, demam, keringat malam hari tanpa aktivitas, dan nyeri dada agar
dapat memeriksakan diri untuk memastikan apakah orang tersebut menderita TBC
atau tidak.
Pasien akan sembuh dengan baik jika meminum obat secara
teratur meskipun jumlah obat yang diminum cukup banyak sehingga diharapkan
support dari orang terdekat agar obat diminum sesuai petunjuk karena
mengkonsumsi obat secara tidak teratur berakibat kuman menjadi kebal sehingga
pengobatan akan berlangsung lebih lama dengan dosis obat yang lebih tinggi.
TBC dapat dicegah melalui perilaku hidup bersih dan sehat
dengan memperhatikan keadaan sekeliling tempat tinggal karena kuman TBC dapat
mati karena panas serta biasakan diri untuk menutup mulut dengan sapu
tangan/tissu jika bersin/batuk karena kuman TBC menyebar melalui udara. Kita
bisa mewujudkan Sikka bebas TBC maka mari bersama melakukan TOSS TBC,
Temukan-Obati sampai sembuh TBC.
Terkait dengan penghargaan yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kab. Sikka
dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Kementerian Kesehatan RI
tanggal 13 Maret 2017 yang lalu dalam upaya dan komitmen untuk menurunkan kasus
malaria >75% selama 3 Tahun berturut-turut (2014-2016) kepada WartaNTT dr.
Maria Bernadina Sada Nenu mengatakan bahwa “malaria adalah penyakit yang bersumber
dari nyamuk dan berbasis lingkungan. jika mengatasi malaria kita bisa mestinya
mengatasi penyakit yang lainpun kita bisa dan itu butuh peran serta masyarakat dan
komitmen kita bersama.
Orang kesehatan bertugas sebagai leading melalui 4 upaya kesehatan namun
yang menjaga kesehatan adalah masyarakat. Penghargaan ini adalah penghargaan
untuk seluruh masyarakat Kab. Sikka serta seluruh pemerhati kesehatan” ucapnya.
Harapannya sebagai pimpinan, “kita bekerja untuk membangun masyarakat bukan
untuk menyenangkan pimpinan oleh karena itu tugas semua orang kesehatan di
Sikka adalah memberikan edukasi kepada masyarakat supaya masyarakat berperilaku
hidup sehat”.
(Kris Kris)
KOMENTAR