wartantt.com, SIKKA - Pembukaan Musrenbang RKPD Kab. Sikka Tahun
2018 oleh Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar, kemarin (23/3/2017), nampak berbeda yang ditandai dengan dilaksanakannya launching program
aplikasi geospasial “Sikka Satu Data Satu Peta” oleh Perencanaan dan Pemetaan
Partisipatif (PMaP3).
Koordinator PMaP3.,Yokyok Hadiprakarsa kepada
WartaNTT mengatakan ”Tahun 2017 ini bantuan PMaP3 untuk wilayah Provinsi NTT diberikan kepada Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur;
dan Kabupaten Ende dimana program ini dikelola oleh Millenium
Challenge Account–Indonesia (MCA-Indonesia) yang bersumber dari dana Hibah Pemerintah USA kepada
Pemerintah Indonesia sebesar US$ 600 Juta dengan jangka waktu 5 tahun”.
Dalam pemaparan audio visualnya dihadapan peserta
Musrenbang RKPD Tahun 2018, PMaP3 menyampaikan bahwa terdapat 3 tujuan utama
yang ingin dicapai oleh PMaP3 yakni kemakmuran hijau, kesehatan berbasis
masyarakat dan modernisasi pengajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
dilaksanakan kegiatan perencanaan dan pemetaan partisipatif/PMaP3 yang
direncanakan berlokasi di 11 kabupaten pada 4 provinsi yaitu NTT,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
“Kab. Sikka harus bersyukur karena mendapatkan bantuan
Program ini dan mudah-mudahan kedepannya bantuan sistem informasi yang sudah
distandarisasikan ini dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sikka untuk membangun
Sikka yang lebih baik”.
“Kedepannya Sikka akan memiliki Satu Data Satu Peta yang
sejalan dengan Program Pemrov NTT yang telah diluncurkan pada Tahun 2016
sejalan dengan Peraturan Gubernur NTT Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Rencana Aksi Percepatan Pelaksanaan kebijakan satu peta tahun 2017-2022, sehingga keberadaan PMaP3 dapat ikut membantu
pembangunan melalui pembangunan sistem informasi berbasis spasial untuk
pembangunan yang berkelanjutan sehingga Kab. Sikka akan memiliki satu data satu
peta yang dapat mengurangi konflik, transparansi, informasi, dan investasi”,
ujarnya.
Kepala Bapelitbang Kab.Sikka., Adrianus F PARERA, SE, M.Si yang ditemui
WartaNTT diakhir acara Penutupan Musrenbang RKPD Sikka Tahun 2018 mengatakan “Program
Sikka Satu Peta Satu data merupakan hasil kerjasama antara Bappeda dengan
rekan-rekan di Program MCA-Indonesia khususnya di PMaP3 serta sebagai hasil
tindaklanjut kerjasama MoU yang telah ditandatangani oleh Bupati Sikka dimana
telah tertuang tugas dan tanggungjawab kita masing-masing.
Bappeda sebagai unsur perencanaan membutuhkan sebuah instrumen data yang
bagus sehingga kerjasama ini menguntungkan dan dari segi anggaran tentunya
harus diprioritaskan karena bagaimana kita dapat membuat perencanaan yang baik
tanpa adanya data?” ujarnya
“Hardware dan software dari bantuan ini menjadi tanggungan MCA-I sedangkan
infrastrukturnya menjadi tanggungan pemerintah khususnya kami di Bappeda Sikka
yang mana telah disepakati dalam sebuah komitmen bersama”.
“Pemerintah Kabupaten Sikka mempunyai kewajiban untuk menggunakan dan
merawat bantuan yang diberikan dengan bertanggungjawab serta menyiapkan SDM
berkualitas untuk mendukung pengoperasian dimana telah dibentuk tim teknis yang
dilatih oleh PMaP3 sendiri. Saat ini sedang dalam proses entry data program dan
kegiatan dalam aplikasi dimana data yang diinput adalah data yang valid,
reliabilitas dan continue sehingga tiap tahun akan di update” ujarnya.
Wakil Bupati
Sikka, Drs.
Paolus Nong Susar dalam sambutan penutupan Musrenbang mengatakan usulan Pagu
indikatif yang telah disepakati bersama dalam Musrenbang RKPD 2018 sebesar Rp. 461 Milyar akan dilanjutkan ke DPRD hingga disepakati bersama antara Eksekutif dan
Legislatif pagu Definitif Kab.Sikka Tahun 2018 dimana angkanya bisa tetap,
bertambah atau berkurang dengan harapan semua yang kita rencanakan dapat
dianggarkan secara baik untuk mewujudkan visi kita bersama yakni satu Sikka
yang mandiri dan sejahtera. (Kris Kris)
KOMENTAR