wartantt.com, SIKKA - Musyawarah
Komisariat Cabang (Muskomcab) Pemuda Katolik se-Kabupaten Sikka, Flores Timur (Flotim) dan
Lembata (26/3/2017) bertempat di Aula Hotel Wailiti Beach Jl. Don Slipi da Silva-Maumere
menghasilkan kesepakatan lisan dan tertulis untuk mendukung Sdr. Herryanto
Wijaya, Sdr. Fransiskus Padji Tukan dan Sdr. Gaudensius Andi Nong Pio
masing-masing sebagai Ketua Komisariat Cabang (Komcab) Pemuda Katolik Kabupaten
Lembata, Flotim dan Sikka.
“Yang pasti kita tidak mau anak muda Katolik lesu, anak muda Katolik terpecah
dan anak muda katolik bergerak sendiri-sendiri meskipun mampu, namun semuanya bahu-membahu sesuai semangat
bangsa yang mengedepankan sikap gotong-royong”, demikian harapan Caretaker
Ketua Komda Pemuda Katolik NTT, Arnoldus Y da Gomez dalam Muskoncab Pemuda Katolik di
Maumere.
Ketum Pemuda Katolik Indonesia, dr. Karolin Margret
Natasa dihadapan peserta Muskomcab
mengatakan, “Proses yang terjadi hari ini adalah proses yang sangat terhormat
bagi kita semua. Kebanggaan dan harga diri kita dipertaruhkan dalam pelaksanaan
proses ini karena telah melaluinya secara kekeluargaan dalam arti saling
menghargai mekanisme organisasi yang berlaku”.
Ketua Komcab terpilih kepada WartaNTT menyampaikan hal
yang segera dilakukan menindaklanjuti arahan Ketua Umum Pemuda Indonesia.
Ketua Komcab Pemuda Katolik Flotim, Fransiskus Padji
Tukan mengatakan bahwa perkembangan organisasi pemuda katolik di Flores Timur
sebelumnya sudah ada namun kevakuman terjadi sekitar 4 s/d 5 tahun terakhir
sehingga menjadi tantangan terbesar saat ini adalah merubah pola pikir orang
muda bahwa berorganisasi itu penting mengingat kesadaran kaum muda di Kab.
Flores Timur untuk berorganisasi masih kurang dan dirinya yakin bahwa di 32
paroki yang ada, terdapat orang muda potensial yang memiliki kerinduan untuk
bergabung namun belum ada wadah untuk menampung mereka.
“Saya yakin adanya dukungan lebih bagi Pemuda Katolik di
Flotim mengingat Romo selaku Ketua Komisi Pemuda Keuskupan Larantuka sangat
mendukung perjalanan kami ke Maumere dan beliau menanti perkembangan berita
hasil Muskomcab ini” ujarnya.
Ketua Komcab Pemuda Katolik Lembata, Herryanto Wijaya
mengatakan dirinya berterimakasih kepada teman-teman dari Kabupaten Lembata
yang memberikan kepercayaan baginya sebagai ketua, meski yang hadir di Maumere
tidak banyak namun hal ini tentunya tidak mengurangi tekad untuk menanam dan
menumbuhkan iman Katolik, membentuk perjalanan disegala bidang khususnya untuk
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Tantangan terbesar saat ini yakni kebersamaan sebagai
orang muda Katolik di Lembata masih sangat kurang sehingga saya bertekad akan mengumpulkan
kembali orang muda dan menyatukan hati menuju satu kesatuan NKRI yang
bernafaskan Katolik” ujarnya.
Selanjutnya Ketua Komcab Pemuda Katolik Sikka, Gaudensius
Andi Nong Pio mengatakan “Ini menjadi tugas kita semua untuk kembali
menghidupkan kevakuman yang ada dan dirinya mengharapkan dukungan dari semua
anggota untuk terus bekerja, bekerja dan bekerja. Saya akan
berusaha dan lebih sering membangun komunikasi dengan pihak pemerintah dan
gereja sehingga dalam kelanjutannya organisasi ini terus bergerak maju”.
Dirinya menambahkan bahwa “rencana kerja dalam
waktu dekat akan menyusun kepengurusan dan segera melantik pengurus untuk
melakukan karya kerasulan awam”.
Ketum Pemuda Katolik Indonesia, dr. Karolin Margret
Natasa menyampaikan kepada WartaNTT beberapa hal yang menjadi harapannya atas
terbentuk kembali kepengurusan organisasi ini di NTT.
“Harapan saya, pemuda katolik dapat menjadi garda
terdepan penjaga kebhinekaan Indonesia, jika di Bekasi ada Walikota Bekasi yang
konsisten menjaga keberagaman Indonesia dengan memberikan dukungan kepada
pembangunan gereja katolik Santa Clara maka di NTT, teman-teman katolik harus
menjaga saudara-saudara muslim sehingga mereka dapat menjalankan ibadahnya dengan
aman karena kita semua adalah bagian dari NKRI; Saya
memberikan semangat dengan pesan tidak harus menunggu kita menjadi tua untuk
berkarya, banyak hal yang bisa dibuat dan yang penting adalah semangat dan
konsistensi meski bukan cara yang mudah namun dengan dunia yang tanpa batas
sekarang ini banyak peluang yang bisa dilakukan. Kuncinya organisasi
yang sungguh-sungguh mengakar tidak hanya sekedar nama besar namun mempunyai
kepengurusan sampai ditingkat paling bawah karena dengan kepengurusan yang
mengakar maka organisasi ini mempunyai kemampuan untuk bertahan dan hidup di
tingkat paroki sampai dengan lingkungan. Agar tidak dianggap
enteng konsolidasi organisasi karena prosesnya secara terus menerus dan menjadi
kunci hidupnya suatu organisasi. Mereka harus menjamin bahwa organisasi ini akan terus
berputar, pada masanya dimana akan ada pergantian pengurus”.
Mengakhiri percakapan
dengan WartaNTT, Ketua Umum Pemuda Katolik Indonesia menitipkan pesan untuk
seluruh Ketua Komcab terpilih “Saya berharap
agar segera bekerja, saya berharap juga agar teman-teman yang menjadi pemimpin
organisasi di daerah mampu berpikir dan bertindak luas karena organisasi ini
merupakan sebuah organisasi nasional. Pergunakan organisasi dengan
sebaik-baiknya agar anda dapat menghasilkan buah yang baik bagi umat, bangsa
dan negara”.
Agenda 2017 Pemuda Katolik Indonesia yakni pelaksanaan
Rapimnas yang akan dilaksanakan pada Bulan November 2017 di Denpasar. (Kris Kris)
KOMENTAR