Wartantt.com,
SIKKA - NTT merupakan basis
katolik di Indonesia sehingga diharapkan dapat menjadi contoh dan memberikan
semangat bagi umat katolik lainnya yang berada diluar NTT dalam menjaga
persatuan serta berkontribusi dalam kebhinekaan.
Kehadiran Ketua Umum Pemuda Katolik Indonesia, dr.
Karolin Margret Natasa bersama Ketua Bidang Pembinaan Organisasi dan
Keanggotaan Pemuda Katolik Pusat., Stefanus Asat Gusma dalam kegiatan Mapenta
dan Muskomcab Pemuda Katolik se-Kabupaten Sikka, Flores Timur dan Lembata di
Maumere (25-26/3/2017) menunjukkan kepedulian yang tinggi Pengurus Pusat Pemuda
Katolik akan perkembangan organisasi katolik di daerah basisnya sendiri.
dr.
Karolin M Natasa mengatakan “selama ini persepsi dipusat, bahwa NTT adalah
basis katolik namun setelah dievaluasi, kepengurusannya tidak berjalan sehingga
saya mengeluarkan surat agar mekanisme organisasi dijalankan namun tidak
dilakukan, sehingga diambil alih oleh pengurus pusat dengan menunjuk caretaker/pejabat
sementara Komda NTT dan saya sangat berhati-hati menata organisasi didaerah basis karena berharap umat yang berada didaerah basis
katolik sungguh-sungguh mendapatkan pendidikan karena organisasi ini didirikan
untuk seluruh umat katolik yakni untuk melakukan kerasulan awam”.
Selanjutnya Bupati terpilih Kabupaten Landak, Kalimantan
Barat pada Pemilukada 15 Februari 2017 yang lalu ini mengatakan bahwa “sebagai
umat katolik kita mampu untuk memimpin sehingga semangat yang ada hari ini agar
terpatri dan tetap dijaga.
Bagaimanapun juga ini menjadi tanggungjawab kita bersama
untuk membina orang muda sehingga mampu menjadi bangsa yang lebih hebat karena
masa depan suatu bangsa berada ditangan orang muda”.
dr. Karolin M Natasa
melanjutkan “Saat ini terdapat 3 persoalan yang harus dihadapi bersama-sama
baik itu oleh organisasi NU, Muhammadiyah, PMKRI, GMNI, Katolik, Protestan,
Muslim, Hindu, Budha yakni persoalan terorisme, radikalisme dan ancaman
disintegrasi bangsa sehingga umat katolik harus membantu pemerintah untuk bisa
menangkal persoalan ini terutama masalah disintegrasi bangsa”.
Caretaker Ketua Komisariat Daerah (Komda)
Pemuda Katolik NTT, Arnoldus Y da Gomez mengatakan “Dulunya
pernah terdengar nama pemuda katolik baik di Kabupaten Sikka maupun kabupaten
lainnya di NTT namun dalam perjalanannya, akibat kurang adanya kinerja dari
organisasi ini menyebabkan nonaktif. Setelah mengalami kevakuman kegiatan
beberapa tahun lalu, Ketua umum Pemuda Katolik Pusat menunjuk saya bersama ibu
Rachel C Tuerah menjadi caretaker Komda Pemuda Katolik NTT pada Tahun 2016 yang
lalu.
Pertanyaan saat ini bagi semua peserta adalah
apa yang diinginkan dari kehadiran Pemuda Katolik? Orang-orang muda katolik
harus mempersiapkan diri belajar berorganisasi sehingga siap untuk terjun
ketengah masyarakat” ujarnya.
Romo Gabriel Manek yang hadir mewakili Uskup
Maumere mengatakan “Pemuda katolik punya andil yang besar dalam perjalanan
kehidupan bangsa ini baik sebelum Indonesia merdeka maupun setelah merdeka
sehingga diharapkan juga kita dapat mengembalikan kejayaan pemuda katolik yang sungguh-sungguh
berjuang dalam terang iman katolik serta harus tampil totalitas dengan
integritas dan moralitas yang taat ditengah kehidupan ini karena diutus sebagai
rasul Allah”.
Caretaker
Sekretaris Komda Pemuda Katolik NTT, Rachel Cicilia Tuerah kepada WartaNTT berharap
perkembangan pemuda katolik di NTT menjadi basis katolik terkuat sebagai
serambi vatikan, dengan jumlah yang banyak namun berkualitas.
“Saat ini sudah 6 Kabupaten/Kota yang melaksanakan Muskoncab yakni Kota
Kupang, Sabu Raijua, Sikka, Flores Timur dan Lembata, dan Rote Ndao. Dimana
pada Bulan April yang akan datang direncanakan melaksanakan Mapenta dan
Muskoncab untuk Wilayah Timor berlokasi di Kefamenanu sedangkan untuk wilayah
Flores lainnya akan dilaksanakan di Labuhan Bajo dengan peserta dari Kabupaten
Ende, Nagekeo, Ngada dan Manggarai raya serta direncanakan pelaksanaan kongres
pemuda Katolik Tahun 2018 bertempat di NTT” ujarnya.
Kegiatan pembukaan Mapenta dan Muskoncab ini juga
dihadiri Wakil Bupati Sikka., Drs. Paolus Nong Susar, Wakil Ketua DPRD Sikka.,
Donatus David, SH, Ketua DPC PDIP Sikka., Aleksander Longginus serta seorang
Penulis buku, mantan Anggota DPRD Sikka dan sesepuh Pemuda Katolik Maumere, E P da Gomez yang juga menjadi salah satu pembawa materi
bersama Ketua Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Petrus Herlemus, S.Si, Apt.
KOMENTAR