Kasus Kematian Yorminus Nenabu, Keluarga Pertanyakan Hukuman Wajib Lapor Tersangka

Wartantt, Timor Tengah Selatan - Tim penyidik Polda NTT berhasil mengungkap pelaku pembunuh Yornimus Nenabu dengan menetapkan dua tersangka yakni Yunus Nenabu dan Stefanus Nenabu (warga Desa Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang). Keluarga korban mengapresiasi kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut, Namun ironisnya ke dua tersangka itu bukannya dilakukan penahanan selayaknya pelaku pembunuhan lainnya, melainkan hanya dikenakan wajib lapor sehingga keluarga mempertanyakan keadilan yang sebenarnya. Demikain dikemukakan Marthen Nenabu yang merupakan kakak korban ketika dijumpai di SoE, Kab. TTS Selasa (8/8).

Marthen mengatakan jika pelaku pembunuhan hanya dikenakan wajib lapor, bagaimana dengan tersangka-tersangka kasus lain yang lebih ringan dari kasus pembunuhan. Tersangka kasus yang lebih ringan seharusnya tidak perlu ditahan, melainkan harus diperlakukan sama yakni cukup dikenakan wajib lapor saja. Jika pelaku kasus lain yang lebih ringan dari pada kasus pembunuhan, maka keluarga korban tentu menduga bahwa Polda NTT tidak adil dalam menangani kasus dan memperlakukan pelaku kasus pidana. "Saya jadi bertanya kenapa kok Polda NTT tidak berani tahan dua tersangka yang sudah ditetapkan. Ditetapkannya seseorang menjadi tersangka, tentu memenuhi unsur dan bukti-bukti. Tetapi kalau sudah tetapkan orang menjadi tersangka kemudian penyidik ragu-ragu lagi untuk menahannya. Apa lagi sebagai pelaku pembunuhan, tentu ini kami patut pertanyakan. Ada apa dibalik semuannya ini?," tanya dia.

Sementara istri Korban yakni Yublina Tahun mengaku sangat kecewa dengan ketidakseriusan Polda NTT dalam menangani kasus kematian suaminya. Padahal awalnya ia sangat berterima kasih karena Polda NTT yang sudah menetapkan tersangka pelaku pembunuhan suaminya, namun ia kembali kecewa karena ke duanya hanya dikenakan wajib lapor. Ia sebagai masyarakat awam hukum, malah dibingungkan dengan penegakan hukum demikian oleh Polda NTT. Ia justru ragu jika kasus kematian suaminya akan diungkap secara terang benderang dan para pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Maka dari itu, ia berharap jika Polda NTT tidak serius dan tegas menangani kasus kematian suaminya, ia meminta agar Polda NTT jujur kepada keluarga korban sehingga keluarga bisa meminta Mabes Polri untuk membantu mereka mengungkap kasus yang sudah menetapkan Tsk namun tidak dilakukan penahanan. "Saya percaya bahwa siapapun akan merasa heran mengapa pelaku pembunuhan tidak ditahan, tetapi hanya dikenakan wajib lapor saja. Pertanyaan saya sebagai istri itu wajar, karena ke dua orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka tetapi tidak ditahan. Saya pertanyakan kepana tidak ditahan? Berikan alasan yang masuk akal, agar kami bisa mengerti bahwa seorang pembunuh tidak patut ditahan, tetapi hanya wajib lapor saja," ungkap Yublina. (AS)