Ormas Saya Indonesia: Menjaga Roh Kebhinekaan Nusantara adalah Tugas Bersama

Wartantt.com, SBD - Gerakan menjaga roh Kebhinekaan Nusantara adalah gerakan kemasyarakatan. Gerakan menjaga Roh kebhinekaan ini bukanlah merupakan tugas segelintir orang atau kelompok tertentu entah pemerintah atau TNI/Polri dan lain sebagainya, namun merupakan tugas seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu Organisasi Saya Indonesia hadir dengan visi mewujudkan generasi bangsa yang tangguh dan tercerahkan, demikian kata wakil ketua DPN Saya Indonesia, Petrus Analalo pada kesempatan pelantikan pengurus DPD Saya Indonesia Kabupaten Sumba Barat Daya yang dipadukan dengan seminar sehari bertemakan Menjaga Roh Kebhinekaan Nusantara yang diselenggarakan pada Sabtu (29/) yang lalu.

Menurut Petrus, Organisasi Saya Indonesia memiliki tugas besar yakni menjaga bangsa yang tangguh dengan mencerdaskan  kehidupan para generasi muda.

“Implementasi dari visi dan tugas tersebut adalah Saya Indonesia hadir untuk mengkomunikasikan kebutuhan para generasi muda dengan pihak lain yang akan menjadi donatur. Saya Indonesia bekerja sama dengan para Babinsa dan Babinkamtibmas serta semua stakeholder yang ada untuk mengkomunikasikan kebutuhan generasi muda. Kami hanyalah jembatan” demikian kata Petrus.

Masih menurut Petrus Analalo, Organisasi Saya Indonesia menyadari bahwa salah satu cara yang paling tepat dalam menjaga Roh Kebhinekaan Nusantara adalah dengan mencerdaskan kehidupan generasi muda.

Generasi muda yang berada di pelosok-pelosok yang terpencil dan tidak terjangkau menjadi sasaran kerja Saya Indonesia untuk bisa mengkomunikasikan kebutuhan mereka dan mencerdaskan serta mencerahkan kehidupannya.

Sementara itu Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Ndara Tanggu Kaha dalam sambutannya menyatakan mengapresiasi kehadiran Organisasi Masyarakat Saya Indonesia, terutama karena kehadirannya diawali dengan sebuah seminar yang bertema Menjaga Roh Kebhinekaan Nusantara.

Pihaknya berharap agar para pengurus DPD Saya Indonesia yang dilantik berperan aktif dalam pengentasan permasalahan dan menjadi perekat atas kemajemukan yang ada di daerah dalam rangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya Kasdim 1613 Sumba Barat, Mayor. Inf. Kasim dalam pemaparan materinya mengatakan bahwa sistem pertahanan Nasional Indonesia adalah sistem pertahanan semesta. Pertahanan semesta ini akan terwujud apabila rakayat hidup sejahtera. Kehadiran Ormas Saya Indonesia ini diharapkan dapat menjadi sala satu pilihan untuk mempercepat pencapaian kesejahteraan rakyat tersebut. Pihaknya berpesan agar ketimpangan yang terjadi harus segerah dikomunikasikan.

“Jangan diam saja kalau melihat ketimpangan, jangan sampai sikap diam itu justru bisa menghancurkan keutuhan NKRI”  demikian tutup Kasdim.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumba Barat Daya, Dominggus Bulla dalam pemaparan materinya menyoroti tiga tantangan kehidupan nasional yakni tantangan eksternal berupa arus globalisasi dan pertarungan ideologi melalui media massa maupun media sosial, tantangan internal yang bersumber dari keanekaragaman suku, agama, ras dan kebudayaan yang pada satu sisi merupakan kekayaan namun di sisi lain menjadi tantangan tersendiri bila tidak ditata secara baik, dan yang terakhir adalah melemahnya penghayatan terhadap nilai nilai Pancasila.

Tantangan yang  terakhir  ini menurut Domi Bulla menjadi akibat dari menghilangnya kegiatan penataran P4 dan diperparah oleh dihapusnya Pendidikan Pancasila dalam kurikulum sekolah.

Dalam kesempatan tersebut dilantik 33 orang pengurus Dewan Pimpinan Daerah Ormas Saya Indonesia Kabupaten Sumba Barat Daya. Para pengurus DPD terlantik tersebut berasal dari berbagai elemen masyarakat dan beraneka profesi. Hal ini dimaksudkan agar ormas ini dapat menjawab kebutuhan generasi penerus bangsa dari berbagai segi. (EDY)