Wartantt.com, SIKKA - Bertempat di Aula Kantor
Bappelitbang Kabupaten Sikka, Jalan Anggrek, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok
digelar seminar pendahuluan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Kabupaten
Sikka, hasil kerjasama Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka dengan
Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Rabu (5/7/2017).
Seminar pendahuluan yang dilaksanakan untuk menyamakan
persepsi dalam penyusunan RUPM Kabupaten Sikka ini diharapkan menghasilkan hal
penting yakni terbentuknya pemahaman terkait kebijakan dan ketentuan penanaman
modal yang mendukung pengembangan investasi; terkoordinasinya urusan
pengembangan penanaman modal tingkat Provinsi dengan Kabupaten; adanya kesamaan
persepsi yang efektif guna pengembangan usaha dan peluang investasi serta
terciptanya iklim investasi yang kondusif di daerah.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Sikka, Delly
Pasande, M.Kes dalam sambutannya mengatakan “diperlukan keterlibatan semua
pihak dalam meningkatkan pengelolaan data potensial yang aktual dan akurat dari
tingkat desa sampai dengan OPD terkait serta perlu memperhatikan beberapa
faktor utama dalam penyusunan RUPM yang efektif dan efisien yaitu kesiapan dan
pengembangan SDM pengelola; pengadaan sarana dan prasarana yang memadai;
pengembangan sistem dan regulasi; penguatan dan pemberdayaan Desa/Kelurahan termasuk
Kecamatan; dukungan penganggaran bersumber selain APBD melalui donor dari
investor serta penguatan kemitraan dan koordinasi dengan stakeholder lainnya.
Dr. Stanis Ma, SE., M.Si dari Unwira-Kupang sebagai salah
satu narasumber mengatakan “program pembangunan nawacita mengarah pada
pemberdayaan semua potensi ekonomi daerah untuk kesejahteraan daerah tersebut. Banyak
potensi di daerah yang tidak muncul ke permukaan sehingga diperlukan beberapa
upaya antara lain mengetahui sejauh mana potensi investasi tersebut tersedia di
masing-masing wilayah”.
“Diperlukan data potensi yang berasal dari para Camat
sebagai data primer serta perlu dipikirkan bersama terkait profesionalisme
birokrasi pelaksana dalam hal koordinasi lintas sektor karena mindset birokrasi
dalam memberikan pelayanan wajib diubah terlebih dahulu” ujarnya.
Sementara itu narasumber lainnya, Marius Masri, SE., M.Si
mengatakan “potensi investasi yang beragam pada setiap wilayah Kecamatan di Kabupaten
Sikka mewajibkan pemerintah daerah melakukan pemetaan potensi dan kondisi umum
dalam perencanaan pengembangan pada bidang pangan, infrastruktur, energi, jasa
keuangan dan pariwisata”.
Marius menambahkan “beberapa isu strategis terkait
penanaman modal di Kabupaten Sikka diantaranya tingginya angka kemiskinan serta
rendahnya mutu pendidikan dan kesehatan; kurangnya pembinaan terhadap anak dan
pemuda; rendahnya kualitas dan kurangnya jumlah aparatur di sektor perkebunan,
perikanan dan pariwisata; belum adanya sistem pengolahan pasca panen serta terbatasnya
sarana produksi perkebunan dan perikanan; belum optimalnya pengelolaan daya
tarik wisata; terbatasnya sarana dan prasarana aparatur untuk pelayanan publik
dan belum memadainya sistem informasi pelayanan perizinan dan administrasi
pemerintahan”.
Lusius E Keraf, Se., M.Si yang hadir mewakili Pemprov NTT
mengatakan “dokumen RUPM adalah milik bersama seluruh OPD di Kabupaten Sikka
sehingga selesai pembuatan dokumen RUPM akan dilaksanakan seminar bagi seluruh
OPD terkait. Selanjutnya Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sikka wajib
membentuk 2 tim dengan tugas yakni membentuk Peraturan Daerah tentang insentif
penanaman modal serta penyiapan aparatur pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Sikka yang lintas sektor”.
Bertindak selaku narasumber Ketua Prodi magister
manajemen pada Fakultas Ekonomi Unwira-Kupang, Dr. Stanis Man, SE, M.Si; Ketua
Jurusan Ekonomi Pembangunan pada Unwira-Kupang, Marius Masri, SE., M.Si dan Kepala
Seksi data dan Informasi pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi NTT,
Lusius E Keraf, Se., M.Si. (Kris Kris)
KOMENTAR