wartantt.com -- Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati menilai stabilitas politik nasional di tahun 2017 ini sudah terbangun dengan baik. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari keterampilan Presiden Jokowi dalam mengonsolidasikan kekuatan politik.
“Dampak dari stabilitas politik itu adalah berjalannya program pembangunan infrastruktur, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Ini sangat penting karena stabilitas politik menjadi faktor penting dalam menyukseskan program pemerintah,” tegas Reni di Jakarta.
Selain itu, bagi Reni, relasi antara DPR dengan Pemerintah berlangsung baik. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah pembahasan program kerja pemerintah, seperti anggaran, legislasi dan pengawasan juga berjalan dinamis.
“Sikap saling menghormati antarlembaga berjalan baik. Tapi, kalau ada kesan DPR menjadi stempel pemerintah adalah sebagai anggapan yang salah, karena DPR konsisten menjalankan proses check and balances sebagaimana amanat konstitusi,” jelas Politisi dari F-PPP ini.
Reni menambahkan, parlemen selama ini mengedepankan semangat konstruktif daripada mengedepankan kegaduhan politik. “Justru situasi inilah yang menjadi penyebab suasana politik setahun terakhir ini berjalan stabil,” tambah Reni.
Demikian pula politik luar negeri Indonesia kata Reni, telah dijalankan pemerintah dengan baik. Terakhir terkait Yerussalem Palestina. Bersama negara-negara OKI, DK PBB, dan forum internasional lainnya Indonesia dengan tegas menolak Yerussalem sebagai ibukota Israel.
Tak hanya itu, lanjutnya, pemerintah berhasil melakukan diplomasi dengan pemerintah Myanmar terkait dengan pengusiran dan pembantaian kaum muslim Rohingya. Namun, Politisi dari dapil Jabar IV ini mengingatkan, masih perlu kewaspadaan terhadap keamanan di dalam negeri menyusul penyanderaan terhadap warga Mimika, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan melakukan pendekatan persuasif atau shop power, yang berhasil diatasi aparat TNI dan Polri.
“Selain itu soal terorisme dan radikalisme, Reni menilai tembak di tempat tidak menyelesaikan masalah, sehingga harus dilakukan secara persuasif dengan melibatkan masyarakat. Lembaga pendidikan dan institusi penegak hukum juga perlu berperan aktif sebagai upaya pencegahan dini terhadap radikalisme dan terorisme tersebut,” pungkasnya.
Stabilitas di 2018
Sebanyak 171 pemilihan kepala daerah, baik pemilihan gubernur, pemilihan bupati dan pemilihan walikota akan dilaksanakan di seluruh tanah air pada tahun 2018. Untuk menghadapi ini, Presiden Joko Widodo mengingatkan supaya Pilkada tersebut tidak memecah kerukunan negara yang memiliki 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa daerah ini.“Saya titip, negara ini negara besar. Pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan walikota, apalagi nanti menginjak pemilihan presiden 2019, jangan sampai pilihan berbeda karena demokrasi yang kita jalankan menjadi pecah, tidak rukun lagi, jangan!” ucap Presiden ketika memberikan sambutan pada Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ke-51 di Gedung Merdeka Kota Bandung, Kamis (28/12/2017).
Jokowi juga mengingatkan bahwa perbedaan jangan sampai menghilangkan persaudaraan sebagai sebuah bangsa. “Kita merupakan saudara sebangsa dan se-Tanah Air silakan pilih pemimpin negara yang paling baik setelah itu kita kembali jadi saudara sebangsa setanah air. Jangan sampai tidak saling sapa tetangga, antarkampung, antarteman, jangan!” ungkap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan anggota AMS untuk terus melestarikan tekad pahlawan bangsa dan memegang teguh ajaran-ajaran Ilahi demi kebahagiaan rakyat Indonesia sesuai semangat pendirian AMS.
“Saya bangga sekali hadir di tengah anggota Angkatan Muda Siliwangi para pewaris semangat pahlawan Indonesia, patriot bangsa. AMS didirikan 51 tahun lalu bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, saya percaya di nadi setiap anggota AMS mengalir darah Pakusarakan,” tutur Presiden.
KOMENTAR