wartantt.com -- Pemerintahan Presiden Jokowi kembali membuktikan fokusnya membangun Indonesia. Termasuk di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain.
Setelah menjadikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) menjadi lebih indah, kini Pemerintah mengambil langkah penyokong berikutnya. Khususnya perekonomian di wilayah tak jauh dari PLBN.
Salah satunya di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara. Empat pasar dengan nama Toko Indonesia di sana, dibangun oleh Pemerintah.
“Pasar yang diberi nama Toko Indonesia ini khusus menjual kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di wilayah perbatasan dari produk-produk Indonesia,” ungkap Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie.
Berawal dari Usulan Pemprov
Ia kembali menjelaskan, usulan Pemprov Kaltara itu direspon baik pemerintah pusat. Untuk pembangunan pasar atau Toko Indonesia ini. Dengan dana pembangunan bersumber dari APBN dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK) atau tugas perbantuan (TP).“2018 ini pemerintah pusat akan membangun empat Toko Indonesia di Kaltara. Khusus di wilayah perbatasan dengan Malaysia,” jelasnya.
Dana yang disediakan pemerintah totalnya sebesar Rp24 miliar atau Rp6 miliar. Untuk masing-masing toko atau pasar yang akan dibangun tersebut.
Adapun lokasi pembangunan Toko Indonesia tersebut masing-masing ada dua. Pertama di Kabupaten Nunukan yakni Kecamatan Lumbis Ogong. Lalu di Sebatik, perbatasan dengan Negeri Sabah.
Kemudian dua toko lagi terletak di Kabupaten Malinau, Kecamatan Kayan Selatan. Serta Kecamatan Kayan Hilir, perbatasan dengan Negeri Sarawak, Malaysia.
Bentuk Toko Indonesia
Irianto Lambrie menerangkan, kedua Toko Indonesia di Kabupaten Nunukan berbentuk pasar pujasera. Sedangkan di Kabupaten Malinau berbentuk pasar saja.Kemudian, dana pembangunan toko ini akan dimasukkan dalam APBD masing-masing kabupaten. Pelelangannya juga dilakukan di daerah.
Selain bantuan dari APBN, Provinsi Kaltara juga menganggarkan melalui APBD 2018 senilai Rp13 miliar. Untuk pembangunan pasar di Desa Panca Agung Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan. Lalu, pembangunan pasar di Pulau Bunyu dan Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan.
Pada 2017, Pemprov Kaltara telah merealisasikan pembangunan Toko Indonesia di Kecamatan Krayan. Dengan anggaran sebesar Rp5 miliar.
Membangun dari Perbatasan, Membangun Beranda Hingga ke Dalam Rumah
Salah satu tekad Presiden Joko Widodo sejak resmi menjabat adalah membangun Indonesia. Serupa rumah, seluruh bangunan dan isi yang ada di dalamnya terus terkena pembenahan. Salah satunya juga kawasan pinggiran. Caranya dengan fokus membangun perbatasan.Capaian pembangunan di tapal batas, menurut Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo oleh pemerintah telah digenjot. Melalui pembangunan infrastruktur yang terkait dengan kebutuhan sosial dasar masyarakat.
“Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu antara lain, sarana pendidikan, baik tingkat dasar, maupun menengah,” kata Hadi seperti dikutip dari setkab.go.id pada Selasa (02/01/2018) silam.
Tapal batas, logikanya, memang harus jadi beranda depan negara. Bukan lagi menjadi halaman belakang yang kumuh. Untuk itu, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain.
Bukan hanya itu saja, membenahi perbatasan pasti juga mengerek hal lain. Infrastruktur misalnya. Dengan infrastruktur itu juga, sisi sosial dan ekonomi masyarakat meningkat. Kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan menjadi pusat pertumbuhan baru.
Sementara, Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Hartoyo di Kupang, Minggu (7/1/2018) menyatakan sisi lain dari pembangunan PLBN.
Menurut Sri Hartoyo, selain membangun sarana-prasarana PLBN terpadu, pemerintah juga mengembangkan infrastruktur permukiman di sekitarnya. Di antaranya adalah dengan membenahi sistem air minum, air limbah, sanitasi, serta jalan lingkungan di sekitar PLBN.
“Ini termasuk dari agenda Nawacita pemerintah yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan membangun kawasan perbatasan bukan hanya untuk pertahanan belaka. Tapi sekaligus juga meningkatkan kesejahteraan,” katanya.
Masyarakat sendiri, terutama yang wilayahnya dekat dengan pintu perbatasan, telah memberikan kesaksian pembangunan PLBN ini. Bahkan kebanggaan masyarakat juga begitu kuat mencuat atas semakin indahnya PLBN Indonesia.
KOMENTAR