Waingapu---Wartantt.com; Hari Kartini yang jatuh pada tangal 21 April dirayakan secara berbeda di
setiap sekolah. Ada sekolah yang merayakannya dengan mengadakan perlombaan
bersama secara gugus dan ada juga yang merayakan hanya dengan mengadakan apel
bendera bersama, menggelar karnafal, dan lain lain.
SD Inpres Kamalaputi merayakan Hari Kartini secara unik yakni para siswa dan guru melaksanakan kegiatan membaca selama satu jam. Kepala SD Inpres Kamalaputi ibu Dorkas Kondanamu, ketika ditemui di sela-sela kegiatan membaca tersebut mengatakan bahwa kegiatan membaca selama sejam untuk siswa dan gurunya yang berlangsung sampai usai pelajaran sekolah ini dilakukan untuk menguatkan program membaca yang sudah dilaksanakan sebelumnya. “Kegiatan membaca kali ini sangat istimewa, karena kami lakukan untuk memperingati hari Kartini, dan sekaligus menguatkan kembali program membaca yang sudah kami lakukan sebelumnya,” ujarnya. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa selain keberanian dalam melakukan gerakan emansipasi, hal penting yang seharsnya dapat ditiru dari R.A Kartini adalah kebiasaannya untuk membaca dan menulis sampai dicetak jadi buku. “Kami terinspirasi Kartini, yang dengan tulisan-tulisannya, bisa meninggalkan legacy bagi sejarah tentang perjuangan seorang perempuan yang akhirnya menginspirasi kita semua. Ini membuktikan bahwa kegiatan literasi sangat penting,” katanya lagi.
SD Inpres Kamalaputi merayakan Hari Kartini secara unik yakni para siswa dan guru melaksanakan kegiatan membaca selama satu jam. Kepala SD Inpres Kamalaputi ibu Dorkas Kondanamu, ketika ditemui di sela-sela kegiatan membaca tersebut mengatakan bahwa kegiatan membaca selama sejam untuk siswa dan gurunya yang berlangsung sampai usai pelajaran sekolah ini dilakukan untuk menguatkan program membaca yang sudah dilaksanakan sebelumnya. “Kegiatan membaca kali ini sangat istimewa, karena kami lakukan untuk memperingati hari Kartini, dan sekaligus menguatkan kembali program membaca yang sudah kami lakukan sebelumnya,” ujarnya. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa selain keberanian dalam melakukan gerakan emansipasi, hal penting yang seharsnya dapat ditiru dari R.A Kartini adalah kebiasaannya untuk membaca dan menulis sampai dicetak jadi buku. “Kami terinspirasi Kartini, yang dengan tulisan-tulisannya, bisa meninggalkan legacy bagi sejarah tentang perjuangan seorang perempuan yang akhirnya menginspirasi kita semua. Ini membuktikan bahwa kegiatan literasi sangat penting,” katanya lagi.
Oleh karena itu lanjutnya setelah para
siswa SD dan gurunya selama satu jam diminta membaca buku, siswa kelas tinggi mengikuti
berbagai kegiatan, seperti menulis
cerita tentang makna hari Kartini, membaca puisi, menceritakan kembali bacaan,
dan menulis surat untuk para guru serta lomba cepat tepat. “Menulis surat
pada guru ini terinspirasi oleh kebiasaan Kartini menulis surat yang akhirnya
jadi buku. Para siswa boleh menuangkan keluh kesahnya, kekesalannya,
kritikannya pada guru lewat surat itu, “ katanya.
Menurut Bu Dorkas tulisan dari
surat-surat siswa pada guru bisa menjadi feedback bagi model pembelajaran
yang dilakukan guru dan berbagai kegiatan sekolah lainnya. Dalam surat tersebut
para siswa dapat menumpahkan semua
keinginan maupun kekesalannya kepada guru gurunya, baik mengenai
pelajaran yang membosankan maupun waktu
pelajaran yang terlalu lama dan lain sebagainya. “surat tersebut bisa menjadi
alat refleksi kita bersama dan memperbaiki model pembelajaran yang menyenangkan
bagi siswa” ujarnya lebih lanjut.
Para pemenang lomba menulis, cepat
tepat, puisi dan menulis surat mendapat hadiah dari sekolah. “Hadiahnya semacam
penyematan bros, sederhana tapi penting untuk menyemangati mereka,” ujar salah
satu fasilitator program pendidikan INOVASI ini.
Sebelumnya, sekolah ini sudah melakukan
program membaca 15 menit sebelum pelajaran tiap hari. Namun program tersebut
kadang tidak berjalan dengan mulus, “Momen hari ibu kita Kartini kita jadikan
sebagai momen menandaskan kembali bahwa sekolah ini adalah sekolah literasi.
Kita akan adakan kagiatan seperti ini setiap Sabtu selama satu jam dan 15 menit
membaca setiap hari selain hari Senin” demikian katanya.
KOMENTAR