KADES DENDUKA BENARKAN ADA GAS BERBAHAYA DI TANAH MEI

wartantt.com--SBD; Kepala Desa Denduka Kecamatan Wewewa Selatan Yohanes Sairo,  SE., membenarkan bahwa fenomena tanah mei yang retak dan mengeluarkan asap berbau belerang mengandung gas yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Hal ini disampaikan kepala Desa Denduka kepada media lewat telepon pada hari Selasa(27/11).

Kepala Desa Denduka Yohanes Sairo mengatakan proses penelitian terhadap fenomena tanah mei yang retak dan mengeluarkan asap berbau belerang terus dilakukan oleh tim geologi. Dirinya membenarkan bahwa hasil penelitian tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) Bandung menemukan gas  berbahaya dari asap yang dikeluarkan tanah retak. Sampai saat ini masyarakat sekitar lokasi fenomena itu, sudah difasilitasi dengan bantuan berupa masker 250 lembar sambil menunggu hasil kajian final dari pihak terkait.

"Benar,  tim geologi  menemukan gas beracun dari asap berbau belerang yang berbahaya terhadap kesehatan warga sekitar,  untuk mengantisipasi hal itu  kami sudah memberikan masker kepada warga terutama bagi pengerja PT Cengkeh, bantuan logistik ini kami peroleh dari Dinas BPBD"tandas Yohanes lewat telepon.

Selain itu Yohanes menuturkan bahwa sudah ada satu keluarga yang terganggu kesehatan disebabkan oleh asap berbau karbit. Saat ini, dengan adanya surat rekomendasi hasil survei,  pemerintah Desa akan segera memagari disekitar tempat kejadian luar biasa. Yohanes menjelaskan bahwa fenomena yang menimpah wilayah kepemimpinannya sudah mulai meresahkan warganya. Namun ia meyakini hal itu akan bisa teratasi dengan dukungan dan kerja sama yang baik antara PEMDA dan tim PVMBG.

"Kami sudah mulai memagari supaya masyarakat tidak beraktivitas sekitar lokasi itu, dalam pengerjaan pagar ini,  saya juga menyampaikan hasil kajian ini lewat sekolah,  gereja, pemerintah Desa, supaya kita semua bisa bekerja sama dalam mengatasi fenomena ini,"Tutup dirinya.

Sebelumnya kepada media ini,  Yohanes Tende Kepala Badan Penanggulangan Bencana kabupaten SBD mengatakan bahwa tim PVBMG Bandung sudah melakukan kajian terhadap fenomena tanah retak yang mengeluarkan asap berbau belerang kurang lebih empat hari. Hasil kajian itu menemukan bahwa asap yang dikeluarkan KLB itu mengandung gas beracun yang temperaturnya mencapai 184,7-195,5 derajat celsius. Tim PVMBG juga merekomendasikan Pemerintah Desa Denduka melalui Dinas BPBD SBD untuk membuat pagar dan papan peringatan disekitar lokasi tersebut.

"Rekomendasi itu bertujuan supaya warga bisa menjauhi lokasi itu sekitar 20-25 meter,  selain itu kami menganjurkan pemerintah Desa supaya masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas sekitar lokasi itu karena terdapat gas metan CH4 yang mudah terbakar",Tutur dirinya.(Rn/06)