DPRD Lembata Apresiasi Realisasi APBD 2018 Pemerintah Dengan Sejumlah Catatan

WartaNTT.com, LEMBATA – 5 dari 7 Fraksi DPRD Lembata apresiasi realisasi APBD TA 2018 Pemkab Lembata dalam Rapat Paripurna III dengan agenda pemandangan umum Fraksi-Fraksi atas Ranperda pertanggungjawaban APBD 2018, Kamis (20/6/2019) yang dipimpin Wakil Ketua I DPRD Lembata, Yohanes De Rosari, SE.

Capaian realisasi Pendapatan Daerah diangka 97,87% serta capaian predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas pengelolaan keuangan Pemerintah TA 2018 disambut baik 5 Fraksi DPRD Lembata yakni Fraksi PDIP, Golkar, Gerindra, PAN dan Fraksi Gabungan I (Kebangkitan Nurani Keadilan Nasional) namun meminta penjelasan detail dari Pemerintah terhadap berbagai hal baik realisasi beberapa item Belanja yang minim bahkan 0% untuk Belanja Modal Tanah, serta persoalan pembangunan di Kabupaten Lembata yang belum tuntas.

2 Fraksi lainnya yakni Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Gabungan II (Keadilan dan Pembangunan) tidak menyampaikan pemandangan umum Fraksinya akibat dokumen belum ditandatangani dan tidak hadir.

Adapun permintaan penjelasan pemerintah yang diutarakan 5 Fraksi serta berhasil dirangkum WartaNTT yakni pembangunan ruas jalan diseluruh wilayah Kelurahan, akses jalan ke Destinasi Lamalera, perbaikan akses jalan jalur tengah, pengerjaan proyek jaringan air Wei Lein, persoalan habitat mangrove di Desa Merdeka, antrian kendaraan yang panjang dalam pengisian BBM, penanganan tenaga kontrak (KSO), jabatan Sekda definitif, pembangunan jembatan Waima, pembangunan destinasi wisata di Awololong", pengelolaan Dana BOS, serta realisasi Belanja hibah/bansos, belanja modal gedung dan bangunan, serta belanja tak terduga yang dinilai capaiannya sangat kecil.

Lanjutan rapat Paripurna dengan agenda tanggapan Bupati Lembata atas pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD akan digelar malam ini (21/6/2019) dan diprediksi berlangsung menarik.

Sementara itu Yohanes De Rosari diakhir Paripurna mengharapkan kesadaran dan tanggungjawab dari seluruh anggota DPRD Lembata untuk lebih menghargai waktu dan menghadiri rangkaian sidang dewan jika tidak berhalangan tetap.

“Saya kadang malu dengan pimpinan OPD karena mereka lebih tepat waktu dan kehadirannya lebih lengkap  dibandingkan kita selaku tuan rumah”.

“Saya harap anggota DPRD Lembata periode 2014-2019 dapat lebih bertanggungjawab khususnya kehadiran dalam pelaksanaan sidang dewan jelang akhir masa jabatan kita. Jika penyampaian saya ini menimbulkan reaksi yang beragam dari anggota Dewan saya mohon maaf, namun saya harus menyampaikan secara terbuka” ujarnya. (Kris Kris)