WartaNTT.com, Ende - Dalam kesempatan kunjungan kerja di wilayah hukum Polres
Ende, Kapolda NTT, Irjen Pol Drs. Hamidin melaksanakan kegiatan tatap muka
bersama Bupati Ende, pimpinan organisasi perangkat daerah dan para ASN di
Kabupaten Ende. Kegiatan tatap muka ini dilaksanakan di Aula Lantai II Kantor
Bupati Ende, pada Jumat (29/11/2019).
Dalam
arahannya, Kapolda Hamidin menyampaikan agar semua komponen masyarakat di
wilayah hukum Polda NTT untuk selalu waspada terhadap ancaman paham radikalisme
dan peredaran narkoba yang dapat mengganggu masyarakat.
"Secara
umum situasi kerawanankamtibmas di NTT presentasenya sangat kecil, namun bagi
saya harus lebih waspada di daerah ini. Karena daerah yang aman bisa saja
menjadi target seperti kasus bom Bali. Maka kita harus selalu waspada terhadap
masuknya paham radikalisme dan peredaran narkoba. Bagi saya suatu wilayah yang
aman harus lebih diwaspadai karena berpotensi diserang,” ucapnya.
Dirinya
menghimbau agar Provinsi NTT dapat belajar dari pengalaman bom Bali. Sebelumnya
Bali merupakan pulau yang aman dan sangat nyaman bagi wisatawan mancanegara,
namun tiba-tiba diserang teror Bom dan sehingga banyak korban berjatuhan.
"Kita
lihat saja Bali, sebelumnya Bali merupakan pulau yang sangat aman dan nyaman
bagi wisatawan, tiba-tiba bom meledak dan banyak korban meninggal. Kita harus
waspadai itu," tekannya.
Dikatakannya,
berdasarkan pengalaman sebelumnya bertugas Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT), negara Indonesia memiliki prestasi yang baik dalam mencegah
terorisme. Indonesia telah menerapkan kegiatan deradikalisasi, kontra
radikalisasi, penegakan hukum, penangkapan-penangkapan pelaku dan jaringan teroris.
Namun demikian, hal tersebut tidak membuat pergerakan kelompok teroris mati
begitu saja. Suatu wilayah yang menurut kita aman sangat memungkinkan tumbuh
dan berkembangnya sel-sel teroris dan paham radikalisme sehingga wajib
diwaspadai.
Seiring
dengan memasuki era industri Four Point Zero (4.0) saat ini, harus
diakui bahwa perkembangan kecanggihan teknologi informasi dan telekomunikasi
menjadi sangat pesat. Adanya perubahan dari masa telpon rumah menjadi telpon
genggam, kemudian merebaknya handphone Blackberry hingga saat ini android,
kemudian jaringan internet mulai dari 2G hingga saat ini 5G. Masyarakat kita
tidak boleh tertinggal dengan perkembangan tersebut, namun ada hal penting yang
harus diwaspadai bahwa kemajuan
teknologi akan berjalan beriringan dengan berbagai bentuk potensi kejahatannya
seperti contohnya radikalisme.
“Diakui
bahwa anak – anak kita mungkin lebih maju dari kita tentang penguasaan
teknologi. Namun hal itu juga menuntut kewajiban kita untuk terus memantau
anak-anak kita karena media sosial merupakan salah satu pintu masuk
berkembangnya paham radikalisme dan peredaran narkotika. Kita harus waspada
terhadap kejahatan seperti narkoba kemudian kejahatan-kejahatan transnasional
lainnya,” jelas Hamidin.
Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin berfoto bersama jajaran Forkopimda Ende |
Bubarnya
ISIS serta sudah banyaknya ditangkap pelaku terorisme, tidak begitu saja
membuat kita terlepas dari ancaman. Masih banyak mantan teroris yang tertangkap
namun saat ini sudah bebas. Selain itu masih ada sel – sel tidur yang sewaktu –
waktu dapat meledak kapan saja. Maka mari memupuk persaudaraan dalam
keberagaman etnis, suku, agama, ras dan budaya. Waspadalah menggunakan media
sosial karena terkadang medsos digunakan untuk merekrut pelaku kejahatan termasuk
diantaranya terorisme dan narkotika.
“Kasus
narkoba mungkin belum banyak terjadi di NTT karena belum banyaknya permintaan
dan juga karena pengedar menganggap bukan tempat yang baik untuk mendapatkan
keuntungan. Namun demikian, kita juga harus tetap waspada karena situasinya
akan terus berkembang,” jelas Kapolda.
Selain
para ASN, tampak hadir dalam acara kegiatan tersebut yaitu Bupati Ende, Ketua
DPRD Kabupaten Ende, Ketua Pengadilan Negri Ende jajaran Forkopimda Kabupaten
Ende serta Para Camat dan Kepala Desa lingkup Kabupaten Ende. (FR)
KOMENTAR