Jalani Observasi, 22 Penumpang KM. Lambelu Dipindahkan Ke Rumah Jabatan Bupati Ende

WartaNTT.com, Ende – Sebanyak 22 orang penumpang KM. Lambelu asal kabupaten Ende yang sebelumnya dilakukan observasi di tempat transit pelaku perjalanan di Stadion Marilonga, dipindahkan ke rumah jabatan Bupati Ende, Jalan El Tari pada kamis (09/04/2020).

Berdasarkan pantauan, para penumpang KM. Lambelu diangkut menggunakan 2 bus milik Dinas Perhubungan Kabupaten Ende dengan pengawalan ketat aparat dan diterapkan prosedur penyemprotan antiseptik kepada penumpang dan barang bawaan sebelum masuk ke tempat karantina rumah jabatan Bupati Ende.

Bupati Ende Djafar Achmad yang diwawancarai terkait hal tersebut menjelaskan bahwa pemindahan ini dilakukan karena Pemda bersama Forkopimda Kabupaten Ende memiliki perhatian serius terhadap ke-22 orang penumpang KM. Lambelu yang ditetapkan statusnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

Hasil pemeriksaan petugas di Maumere, Kabupaten Sikka, terdapat 3 orang ABK KM. Lambelu yang terindikasi positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Berdasarkan itu, 22 orang penumpang kapal asal Ende ini dianggap sebagai kontak erat positif Covid-19 sehingga harus dilakukan observasi lanjutan setidaknya sampai 3 hari. Maka mereka dipindahkan ke rumah jabatan Bupati agar nantinya tidak bercampur dengan pelaku perjalanan lain yang baru saja datang baik dari pesawat maupun penumpang kapal lainnya.

"Mereka 22 orang ini masih kita pantau khusus sampai tiga hari perkembangannya. Kita jaga betul daerah ini, apalagi dari Maumere ada indikasi, maka agak beda penanganannya, kalau yang lain kan belum ada indikasi maka kita pertimbangkan untuk dipindahkan segera," jelas Djafar.

Dirinya menyampaikan bahwa apabila ada hotel yang bersedia disewa untuk menampung para pelaku perjalanan sebagai tempat observasi, maka pemerintah bersedia untuk menyewa. Namun Pemda juga berharap keringanan harga sewa dari pihak hotel dikarenakan kemampuan anggaran yang terbatas.

"Kalau ada hotel yang mau disewa, kita akan sewa hotel, tetapi kita akan minta diskon dari pemilik hotel. Saat ini rujab dulu kita sulap untuk amankan teman-teman kita yang 22 orang itu, saya tanya kepada pihak kesehatan dan ketika mereka ragu maka saya ambil kesimpulan untuk memindahkan segera (ke rumah jabatan Bupati)," ungkapnya.

Djafar menegaskan bahwa saat ini jumlah yang dikarantina tetap 22 orang dan belum diperbolehkan untuk dijemput oleh orang tua atau keluarga. Namun apabila beberapa hari ke depan dalam penelitian kesehatan oleh tim medis tidak ada indikasi maka bisa saja ada kebijakan lain tetapi ditegaskan untuk saat ini belum diperbolehkan untuk pulang. (FR)