WartaNTT.com, Lembata – Satgas Covid-19 Kab.
Lembata melalui BPBD Lembata ambil langkah cepat bangun komunikasi dengan BPBD
Kab. Manggarai Barat, guna mengizinkan helikopter BNPB yang berada dibawah
koordinasi BPBD Kab. Mabar mengangkut 150 sampel Swab dari Lembata, Sabtu
(14/11/2020).
Kalak
BPBD Lembata, Petrus Kanisius Payong, yang ditemui WartaNTT
mengatakan koordinasi yang dibangunnya tersebut sebagai tindaklanjut hasil
rapat penanganan Covid-19 Pemkab Lembata yang digelar hari Kamis (12/11/2020).
Pantauan
WartaNTT di bandara Wunopito-Lewoleba, Sabtu (14/11), sekitar Pukul 12.05 Wita,
helikopter BNPB dengan register PK-WMW yang diawaki Pilot kapten Nur Satya
Budi, mendarat mulus setelah menempuh perjalanan mengambil sampel Swab dari
beberapa Kabupaten didaratan Flores dan Sumba untuk dibawa ke Kupang.
Dari
Lembata, helikopter BNPB mengangkut 150 sampel Swab milik tenaga kesehatan dari
3 Rumah Sakit (RS Bukit, RS Damian dan RSUD Lewoleba) dan Puskesmas Kota, serta
sampel Swab milik keluarga kontak erat dari pasien inisial P2-P6. Tim Dinkes
Lembata bertindak sebagai penanggungjawab proses pengiriman sampel
tersebut.
Ditemui
awak media diruangan VIP Bandara Wunopito, Kapten Nur Satya, menceritakan
sekilas beroperasinya helikopter BNPB di wilayah NTT.
“Kita
awalnya masuk ke sini (NTT) di bulan Februari 2020, kemudian untuk operasi
kemanusiaan ini mulai berlangsung sejak bulan April, kemudian sempat adanya
kekosongan, dilanjutkan lagi beroperasi mulai bulan Agustus dimana saya yang
membawa helikopternya langsung dari Jakarta.
“Begitu
sampai disini, kita sudah dapat schedule, setiap hari terbang keliling di NTT.
Mulai dari Labuhan Bajo, kadang kita ke Sumba Tengah, Sumba Barat, baru balik
lagi ke pulau Flores, hanya untuk ambil Swab”.
Menurutnya
dengan pelibatan heli BNPB, masyarakat banyak terbantu. “Karena Pemkab
kesulitan mengirim sampel Swab saat airlines tidak beroperasi dan tidak semua
Kabupaten punya bandara, sehingga dengan helikopter BNPB beroperasi mereka
sangat terbantu sekali yang mana setiap hari bisa kita gilir (terbang) di
setiap Kabupaten. Menurut daerah setempat yakni dari pengakuan Dinas kesehatan
dan BPBD Kabupaten, merasa sangat terbantu sekali”.
“Tantangan
terbesar dalam pelayanan di wilayah NTT ini dipengaruhi faktor cuaca. Tetapi
alhamdulillah, semuanya bisa kami atasi dengan baik dan berjalan dengan lancar”
imbuhnya.
Diminta pesannya kepada
masyarakat NTT dalam menghadapi pandemi Covid-19, Nur Satya katakan “Kita harus tetap patuhi
protokol kesehatan, Ingat pesan Ibu (kampanye Satgas Covid-19,
red) untuk terapkan 3M (pakai masker, jaga jarak, cuci tangan) sehingga kita
bisa memutus penyebaran virus ini, dan mudah-mudahan vaksin yang sedang
disiapkan pemerintah (tahap uji klinis) bisa berhasil sehingga membantu
masyarakat”.
“Yah,
mudah-mudahan pandemi Covid ini segera berakhir. BNPB selain handle masalah
Covid, kita juga disiapkan untuk hadapi (penanggulangan) bencana karena di NTT
ini banyak daerah yang rawan bencana” ujarnya menambahkan. (Kris Kris)
KOMENTAR