WartaNTT.com, LEMBATA – Kabupaten Lembata kembali mendapatkan alokasi 1.700 dosis vaksin yang diangkut maskapai Wings Air dari Kupang, Selasa (06/07/2021).
Sayangnya
program vaksinasi yang sedang dikebut pemerintah guna mencapai herd immunity
(kekebalan kelompok) ditengah semakin ganasnya Covid-19, tidak disertai
kepatuhan masyarakat patuhi protokol kesehatan.
Hal
tersebut diutarakan Kadis Kesehatan Lembata, Mathias A.K. Beyeng saat dihubungi
WartaNTT, Selasa siang (06/07).
Menurut
Mathias Beyeng, kepatuhan masyarakat khususnya yang berdomisili dalam kota
Lewoleba terhadap protokol kesehatan semakin abai ditengah lonjakan kasus
terkonfirmasi positif hasil tracing dan testing yang dilakukan pihaknya.
“1.700 dosis yang diterima saat ini merupakan termin ke-6 dimana dalam waktu dekat akan kita digunakan untuk vaksinasi masyarakat rentan,
masyarakat umum lainnya, termasuk
anak usia 12-17 tahun sesuai
edaran
Kemenkes yang terbaru.
Prinsipnya
prioritas sasaran vaksinasi untuk wilayah yang berpotensi kontak eratnya tinggi
dan angka kasus aktifnya tinggi yakni di dalam kota Lewoleba”.
“Untuk vaksinasi sejauh ini tidak ada masalah”.
Namun, Mathias melanjutkan “Kendala yang kita hadapi saat ini, ketaatan warga terhadap prokes (protokol kesehatan) mulai kendor. Kita berharap warga peduli dengan prokes apalagi lonjakan kasus terkonfirmasi di Lembata terus meningkat dimana hasil tracing ada yang merupakan pelaku perjalanan dan banyak juga yang terkonfirmasi positif kemudian diwajibkan isoman (isolasi mandiri), namun tidak tertib bahkan abaikan hal ini”.
“Kita tidak bisa terus-menerus memberikan sosialisasi
kepada warga karena tahapan itu sudah dilakukan sejak lama oleh dinas kesehatan bersama tim sampai ke tingkat desa”.
“Oleh karena itu saya himbau agar
masyarakat tetap patuhi prokes, batasi
kegiatan berkerumun, dan batasi aktivitas
bepergian
yang tidak perlu. Mari kita sama-sama
saling menjaga sehingga lonjakan kasus tidak terus bertambah karena sikap abai
kita sendiri” ujarnya.
Menurut Kadis Kesehatan Lembata, saat ini terdapat 60
orang tenaga
kesehatan yang masih
jalani isolasi mandiri dimana
3 orang diantaranya merupakan dokter.
Sementara itu direktur RSUD Lewoleba melalui kepala bidang pelayanan, Dominikus Mali, kepada WartaNTT mengatakan saat ini (06/07) terdapat 16 pasien yang dirawat di ruang isolasi Covid RSUD Lewoleba.
“Ada 5 pasien yang tempati ruang isolasi-1, kemudian di ruang isolasi-2 juga ada 5 pasien, dan di ruang isolasi bersalin saat ini ada 6 pasien. total ada 16 pasien”.
“Kita berharap kondisi mereka dapat kembali pulih. Untuk
penanganan pasien disini (ruang isolasi Covid) penanganannya ekstra karena
pasien Covid saturasinya (kadar oksigen dalam darah) cepat berubah, apalagi
jika pasiennya lansia dan punya komorbid (penyakit penyerta)” ujar Dominikus.
Update penanganan Covid-19 Kab. Lembata keadaan Senin (05/07) yang diterima Warta NTT, tercatat 969 kasus terkonfirmasi positif, dimana 660 orang sedang jalani perawatan/isolasi (kasus aktif), kemudian 293 orang dinyatakan sembuh dan terdapat penambahan 2 kasus meninggal dunia sehingga totalnya menjadi 16 orang.
Sementara itu Kecamatan Nubatukan tercatat sebagai penyumbang kasus aktif terbanyak (336 kasus), diikuti Kecamatan Atadei (89 kasus), Nagawutung (59 kasus) dan Lebatukan (41 kasus). Kecamatan Buyasuri tercatat paling sedikit sebanyak 15 kasus aktif, disusul Kecamatan Ile Ape Timur (25 kasus), Ile Ape (29 kasus), Wulandoni (31 kasus), dan Omesuri sebanyak 35 kasus. (Kris Kris)
KOMENTAR