WartaNTT.com, LEMBATA – Sejak 9-10 Juli, terdapat penambahan 3 pasien Covid-19 meninggal
di Lembata dari sebelumnya hanya 16
kasus keadaan 5 Juli.
STW
(pria, 75Thn) asal desa Puor-Kec. Wulandoni, menjadi pasien ke-19 yang
meninggal, Sabtu malam (10/07) di ruang IGD RSUD Lewoleba.
Angka
kematian dan kasus terkonfirmasi
positif yang
perlahan merangkak naik di Lembata dalam kurun waktu 2 bulan terakhir tentu
perlu diwaspadai masyarakat ditengah
terbatasnya jumlah tenaga kesehatan serta tingginya beban tugas lakukan testing,
tracing dan treatment kepada warga terkonfirmasi maupun kontak erat.
Direktur
RSUD Lewoleba, dr. Bernardus Yoseph Beda, yang dihubungi WartaNTT (10/07)
menjelaskan kronologis perawatan STW.
“Pasien ini rujukan dari RS. Damian, masuk ke
IGD RSUD siang tadi (10/07) sekitar Pukul 13.40 Wita dengan diagnosa CKD Sta
3A, Pneumonia dan Covid-19”.
“Sebelumnya
pasien jalani pemeriksaan Rapidtest Antigen di RS. Bukit tanggal 5 Juli dimana
hasilnya positif dan telah di Swab antigen di RS. Damian. Keluhan saat masuk kesini alami sesak nafas
dan batuk sejak seminggu lalu”.
“Kondisi
pasien ini terus menurun sampai dengan dinyatakan meninggal Pukul 18.30 WITA
dengan diagnosa CKD gr 3A, Pneumonia, ARDS dan Covid-19 gejala berat” terang
direktur RSUD Lewoleba.
Jenazah STW akhirnya dikawal Satgas Covid Lembata dari ruang pemulasaran untuk dikebumikan di TPU Bluwa-Lewoleba Barat. Informasi yang dihimpun WartaNTT, sebanyak 18 pasien masih jalani perawatan di ruang isolasi RSUD Lewoleba.
Secara nasional hari ini, Minggu (11/07) Kementerian
Agama RI selenggarakan kegiatan #PrayFromHome bersama seluruh umat beragama agar
berdoa memohon perkenan Tuhan Yang Maha Esa mengangkat wabah Covid-19 di
Indonesia. Kegiatan ini sendiri akan dihadiri presiden dan wakil presiden
indonesia yang disiarkan secara langsung.
Warga
Protes Tak Terakomodir Vaksinasi, KaDinkes : Tunggu Seminggu Lagi
Antusias
warga Kota Lewoleba dalam program vaksinasi termin-6 (1.700 dosis-1) yang
berlangsung hari ini, Sabtu (10/07) ditunjukkan dengan memadati 5 lokasi sejak
pagi hari baik di aula Kantor
Camat Nubatukan, Kel. Lewoleba Barat, Lewoleba Timur, Lewoleba Tengah dan
bandara Wunopito.
Jumlah
vaksin yang terbatas di setiap lokasi menjadi cibiran warga dan bahan diskusi
di medsos. Bahkan netizen
protes dengan instruksi Bupati nomor 1/2021 yang mewajibkan pedagang pasar
maupun pengunjung wajib menunjukkan kartu vaksinasi, disisi lain masih banyak
pedagang pasar tidak terakomodir hari
ini.
Meski demikian, tingginya animo masyarakat ini menunjukkan kepedulian guna mencapai
kekebalan kelompok (herd immunity) yang lebih baik ditengah pandemi Covid-19
yang terus melaju di Lembata.
Kadis
Kesehatan Lembata, Mathias A.K. Beyeng yang dihubungi WartaNTT (10/07)
menjelaskan “Hingga
saat ini alokasi vaksin yang diterima Kab. Lembata masih terbatas serta harus
didistribusikan ke-9 Kecamatan. Kemudian juga kita sesuaikan dengan kemampuan
vaksinator karena targetnya layani 130-150 dosis”.
“Kami pastikan yang belum terakomodir saat
ini akan dilayani minggu depan saat alokasi vaksin untuk bulan Juli tiba.
Prioritas di Nubatukan bagi petugas publik termasuk para pedagang pasar"
ujarnya yakin. (Kris Kris)
KOMENTAR