WartaNTT.com, LEMBATA – Pemkab
Lembata gelar upacara peringatan HUT Otonomi Daerah ke-22, Selasa (12/10/2021) tanpa
dihadiri Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday.
Ketua DPRD
Lembata, Petrus Gero, yang didaulat membacakan pidato Bupati Lembata dalam
kegiatan tersebut, menyampaikan ketidakhadiran Bupati Lembata karena sedang
melaksanakan tugas luar daerah.
Meski demikan
Pantauan WartaNTT, upacara yang digelar berjalan dengan baik dihadiri
tokoh-tokoh pejuang otda, mantan Penjabat Bupati, mantan Wakil Bupati serta
mantan Sekretaris Daerah bersama anggota DPRD, Forkopimda, dan undangan
lainnya.
Penjabat Bupati Lembata periode 2016-2017, Drs. Sinun Petrus Manuk, yang ditemui
WartaNTT menyampaikan harapannya agar Lembata yang berusia 22 tahun saat ini
dapat lebih maju sebanding dengan Kabupaten lainnya yang lebih belakangan
mendapatkan Otonomi Daerah.
“22 Tahun itu menurut saya adalah waktu yang sudah cukup lama dan memang
Lembata mesti mencapai kemajuan yang lebih dari sekarang dan untuk itu kedepan
dalam sisa masa jabatan 7 bulan, pak Dr. Thomas, mesti lakukan berbagai program
yang bersifat singkat, karena masa jabatan beliau singkat tetapi mesti
didesaign berbagai program di semua sektor pembangunan” ujarnya.
“Kemudian soal Taan Taou yang disampaikan dalam sambutan tadi, saya rasa
merupakan suatu prioritas. Taan Tou ini dua kata yang syarat makna dan harus
dilakukan oleh semua pelaku pembangunan di Lembata dan seluruh masyarakat”.
“Karena dengan itu kebersamaan kita dalam membangun Lembata lebih
kelihatan dan tujuan yang ingin kita capai itu lebih cepat tercapai sehingga
Lembata yang sudah 22 Tahun tidak boleh ketinggalan dari Kabupaten lainnya yang
lebih belakangan (Otda) dibanding Lembata. Rote, Sabu, Malaka, mereka masih
lebih maju” terangnya.
Diminta pesannya dalam pelaksanaan Pilkades serentak, menurut Petrus
Manuk pemilihan langsung merupakan mekanisme demokrasi di desa sehingga semua
pihak harus jaga kebersamaan.
“Yang paling dikuatirkan adalah terjadi pengkotak-kotakan di desa setelah
Pilkades, itu yang paling terasa nanti. Kakak adik tidak saling tegur,
suku-suku tidak saling tegur karena pilihan yang berbeda, padahal dalam
demokrasi Indonesia pilihan berbeda dalam rumah pun boleh. Tetapi yang kita
jaga adalah kebersamaan setelah itu (pasca Pilkades)”.
“Jadi mekanisme sampai pemilihan tidak apa-apa. Saya gelisah saja justru
setelahnya karena itu dapat menciptakan keretakan, pengkotak-kotakan”.
Dilanjutkannya lagi “Kemudian setelah dipilih, Kepala Desa harus menjadi
pimpinan bagi seluruh rakyat di desanya tanpa terkecuali karena seluruh masyarakat
di desa baik yang memilihnya maupun tidak, saat dilantik semua menjadi warganya
yang wajib diperhatikan” pintanya.
Mantan Penjabat Bupati Lembata ini juga berpesan ditengah pandemi Covid-19
ini agar warga tetap patuhi protokol kesehatan.
“Kita juga tidak boleh lengah dengan posisi PPKM level 2 saat ini. Kita
tetap hidup kedepan bersahabat dengan Covid. Yah untuk itu sederhana, kita
pakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menghindari kerumunan,
menjaga jarak dan kurangi mobilitas, kemudian jangan lupa berdoa kepada Tuhan sehingga pandemi Covid ini segera enyah dari kehidupan
kita” pungkasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, menyampaikan harapannya
agar Lembata menjadi lebih baik dimana semangat para pejuang Otda dapat
diwujudnyatakan.
“Atas nama lembaga DPRD saya mengucapkan selamat merayakan HUT ke-22
Otonomi Daerah Kabupaten Lembata. Terimakasih kepada para pejuang, para Penjasa
yang telah melahirkan Kabupaten Lembata yang kita cintai”.
“Usia 22 tahun memang merupakan sebuah perjalanan waktu usia yang masih belia,
tetapi harapan dan cita-cita yang diembankan oleh para pendiri kita adalah
membawa Lembata keluar dari keterbelakangan, keluar dari kemiskinan, keluar
dari kebodohan dan harus membawa Lembata
menuju masyarakat yang lebih sejahtera”.
“Karena itu kita sebagai generasi penerus, kita patut memberikan
apresiasi kepada para penjasa atas perjuangan mereka. Tekad kita untuk
melanjutkan karya dan perjuangan mereka dalam mengisi pembangunan di Lembata”
urainya.
Ditanya bentuk dukungan kepada eksekutif, Petrus Gero sampaikan “Tentu
dalam kerja kami dalam masa kepemimpinan bersama Bupati Dr. Thomas Ola
Langoday, kita bekerjasama untuk mengutamakan infrastruktur dasar”.
“Sudah barang tentu dalam pembahasan APBD Kabupaten Lembata Tahun 2022,
kita sudah memulai dengan peningkatan kualitas jalan yang anggarannya cukup
besar antara lain kita mendapatkan alokasi pinjaman daerah dari dana PEN
senilai Rp.225 Milyar yang dalam proses finalisasi, kemudian juga dari Bencana Alam
sekitar Rp.33 Milyar, dari DAK dan DAU, dan juga dari Pemprov dan APBN”.
“Besar harapan kita, agar anggaran yang cukup besar yang benilai kira-kira
diatas tiga ratusan milyar untuk Tahun 2022 mendatang, dapat dilaksanakan
secara baik untuk melaksanakan pekerjaan tepat mutu dan tepat waktu sehingga
masyarakat dapat terbantu baik pelayanan mobilitas orang dan mobilitas barang
semata-mata untuk meningkatkan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat”.
“Tugas kita adalah terus mengawal pelaksanaan pembangunan sehingga
semuanya tetap terlaksana sesuai dengan
harapan”.
Dirinyapun memastikan DPRD senantiasa mendukung Pemkab lewat fungsi
pengawasan yang diemban.
“DPRD senantiasa memberikan dukungan kepada pemerintah untuk cita-cita
yang luhur dan baik ini dengan tetap memberikan pengawasan secara ketat
sehingga tujuan daripada sasaran pembangunan dapat tercapai dengan baik”
ujarnya. (Kris Kris)
KOMENTAR