WartaNTT.com, Ende
– Pemerintah
Daerah Kabupaten Ende
melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ende bersama instansi
terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak)
ke agen dan distributor sembako
dalam kota Ende pada hari ini Rabu (30/03/2022).
Sidak terhadap agen dan distributor sembako tersebut
dilakukan dalam rangka menjamin ketersediaan stok barang kebutuhan masyarakat
selama bulan April s/d Mei 2022, menjelang Hari Raya Paskah, bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul fitri 1443 H.
Berdasarkan pantauan WartaNTT.Com, sidak dilakukan di 8
titik yakni gudang milik Distributor Floresindo Ende, Agen Karya Baru, CV Arjuna Supplier, Distributor Mitra Flores,
CV. Sky Net, distributor Wings / PT Inti
Harum Sentosa dan Distributor Gudang 10 / UD Benteng Baru.
Kadisperindag
Kabupaten Ende Muhamad Syahrir saat diwawancarai usai melaksanakan sidak
menyampaikan, saat melakukan sidak pihaknya menemukan stok sembako pada gudang
distributor jelang hari raya tersedia
dengan cukup.
Sedangkan untuk kebutuhan stok minyak goreng, kata Syahrir sejauh ini PT Inti Harum
Sentosa (Distributor Wings - Ende)
yang sering membantu kecukupan stok minyak goreng, sementara di agen
atau distributor lain stoknya masih
kosong dan sedang dalam perjalanan dari Surabaya.
"Untuk ketersediaan sembako menjelang Hari Raya Paskah, bulan Ramadhan dan Idul Fitri untuk stoknya tersedia dan berkaitan
dengan minyak (goreng) itu
yang sering back up kita itu adanya di PT Inti Harum Sentosa,
sedangkan tempat-tempat lain stoknya masih kosong dan masih dalam perjalanan," katanya.
Disperindag bersama instansi terkait saat sidak di salah satu gudang distributor
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, terkait harga
berdasarkan pantauan lapangan setelah dicabutnya Harga Eceran Tertinggi (HET)
dan diberlakukannya Domestic Market Obligation (DMO), maka harga minyak goreng secara nasional
menjadi bervariasi sesuai dengan kondisi di daerah masing-masing.
"Terkait harga berdasarkan pantauan kami di lapangan
setelah dicabutnya HET dan berlakunya DMO harga minyak goreng secara nasional bervariasi
sesuai dengan kondisi daerah masing-masing," ucap Syahrir.
Dikatakannya dengan kondisi stok yang ada pada gudang
distributor dan harga yang masih tinggi di lapangan pihaknya akan selalu
berkoordinasi dengan para distributor untuk mengambil langkah yang tepat sehingga tidak ada pihak yang
dirugikan khususnya masyarakat.
Dijelaskannya bahwa saat
ini kondisi minyak goreng yang ada di lapangan tidak langka. Melainkan masyarakat yang sudah terbiasa dengan satu
merek minyak goreng tertentu sehingga ketika stoknya habis timbul anggapan kelangkaan
minyak goreng.
“Menurut
pantauan kami kondisi minyak goreng yang ada di lapangan itu tidak langka,
karna kalau minyak goreng langka penjual gorengan dan rumah makan itu sudah
pada tutup, tetapi ini semuanya tetap berjalan. Sehingga dikatakan langka ini
karena ketergantungan konsumen pada merek, konsumen tergantung pada Bimoli
sementara merek lain
masih ada seperti Tawon, Sabrina, Sedaap stoknya masih ada, bisa memenuhi kebutuhan beberapa
bulan ke depan,"
tuturnya.
Dirinya menegaskan, sejauh ini tidak ada indikasi
distributor melakukan penimbunan terhadap stok minyak goreng karena selama ini
pihaknya terus melakukan pengawasan rutin dan berkoordinasi dengan pihak TNI
dan Polri. (FR)
KOMENTAR