Pisah Sambut, Thomas Ola Langoday : Kalau Saya Tetap Disini, Banyak Yang Menderita

 

WartaNTT.com, LEMBATA – Mantan Bupati Lembata sisa masa jabatan periode 2021-2022, Dr. Thomas Ola Langoday, sampaikan sambutan terakhirnya dalam acara pisah sambut dengan Penjabat (Pj) Bupati Lembata periode 2022-2024, Drs. Marsianus Jawa, Selasa (24/05/2022) di pelataran kantor Bupati Lembata.

Dihadapan tamu undangan yang hadir, Wakil Bupati Lembata periode 2017-2022 dari Paket Sunday (Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday) yang memenangkan pertarungan Pilkada Lembata 2017 dengan 24.211 suara sah (38,31%) dari 5 kontestan saat itu, sampaikan permohonan maaf selama masa jabatannya jika membuat masyarakat terutama ASN Lembata menjadi tidak nyaman.

"Hari ini Alkitab injil itu menyatakan begini, Saya pergi supaya penghibur itu datang".

“Tapi kalau saya tetap berada disini, banyak yang menderita ini" ujar Thomas dengan tawa.

“Penghibur itu telah datang, mari kita sambut dengan tepuk tangan yang meriah”.

Thomas juga menyampaikan permohonan maafnya atas segala sikapnya selama ini.

"Ya, karena penghibur itu telah datang dan saya harus pergi, karena itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, untuk tatapan mata saya yang mungkin selama ini mungkin mencurigakan, atau tutur kata saya yang selama ini yang menggores rasa, atau gerakan tangan saya yang membuat Ina, Ama, Kaka, Ari, terutama yang ada di birokrasi  menjadi tidak nyaman”.

“Tapi terus terang saya sebagai Bupati saya tidak bisa melakukan keputusan sendiri. Apapun keputusan adalah berjenjang" ucapnya.

Dirinya juga tak lupa mengingatkan kembali Aparatur Sipil Negara Pemkab Lembata untuk bekerja penuh integritas, menaati regulasi dan berinovasi untuk kemajuan Lembata.

“Dalam setiap kesempatan saya selalu sampaikan kepada teman-teman ASN, punya integritas dan bekerja dalam koridor hukum”.

“Siapa yang melawan regulasi, siapa yang melawan hukum, dia akan dihukum oleh hukum itu sendiri”.

“Karena itu bekerjalah dengan integritas tinggi, dengan penuh kebebasan. Inovasi hanya muncul kalau ada kebebasan. Inovasi tidak pernah akan muncul dalam tekanan-tekanan” ujarnya.

Sebelumnya, dalam acara penerimaan Pj. Bupati Lembata bersama keluarga di depan portal keluar bandara Wunopito, pagi tadi (24/05) Thomas Ola menyerahkan kembali sebilah parang dan tombak, simbol peperangan yang diterimanya bersama almarhum Yentji Sunur saat mengawali tugas.

“Dulu, saya dengan almarhum Eliaser Yentji Sunur, menerima restu dari Allah, dari arwah leluhur, dari alam Lembata dan masyarakat Lembata”.

“9 bulan yang lalu saya menerima restu ini, untuk memegang peralatan perang ini, memerangi kemiskinan, memerangi kebodohan, memerangi keterbelakangan yang ada di kabupaten ini”.

“Kemarin tanggal 22 Mei 2022, restu itu berakhir, dan karena saya dulu menerima dari Ribu Ratu Lembata, hari ini saya menyerahkan peralatan perang ini, lambang kekuatan, lambang cinta, lambang kelemahlembutan kepada Belen Lewon, Kapitan Kepala untuk nanti mereka boleh menyerahkan kepada anda” ucap Thomas kepada Marsianus. (Kris Kris)