WartaNTT.com, Sumba Tengah –
Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI)
Kabupaten Sumba Tengah, angkat suara menanggapi wacana penyesuaian harga BBM
subsidi jenis pertalite dan solar.
Hendrik H. Mambabu, Ketua
DPC GAMKI Sumba Tengah dalam pernyataannya yang diterima WartaNTT, Jumat
(2/9/2022) juga ikut menanggapi wacana penyesuaian harga BBM subsidi jenis
Pertalite dan Solar yang sedang digagas pemerintah pusat sebagai imbas dari
anggaran subsidi BBM dan kompensasi energi tahun 2022 yang terus membengkak.
“Pasca
pandemi Covid-19, ekonomi mulai berangsur membaik namun dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite, maka dikhawatirkan
akan menghantam kembali daya beli dan konsumsi masyarakat. Dimana hal ini akan
berdampak terhadap pemulihan ekonomi yang sedang berjalan saat ini dan tidak
menutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi juga akan kembali melambat dan pastinya
berdampak pada meningkatnya angka penganguran dan kemiskinan” urainya.
Hendrik
Mambabu, menyebut kenaikan
harga BBM bersubsidi juga memberikan efek yang besar bagi kalangan dunia usaha,
terutama disektor UMKM, usaha kecil dan bahkan bisa mematikan usaha lokal di daerah
yang justru seringkali tidak tersentuh oleh program bantuan sosial Pemerintah.
Menurutnya
pula selama ini sebagian besar sektor UMKM lokal memanfaatkan BBM bersubsidi
dalam menjalankan usahannya.
“Banyaknya
anak-anak muda di daerah yang membuka usaha memanfaatkan BBM subsidi sebagai
lapangan pekerjaan dan sangat membantu karena banyaknya pengangguran dampak
dari pandemi Covid-19”.
“Dengan
modal yang sangat terbatas namun masih bisa berkreatif untuk melakukan usaha
tersebut karena dapat dijangkau dengan modal yang terbatas”.
Dilanjutkannya
pula “Meski disisi lain Pemerintah akan memberikan BLT BBM kepada masyarakat
dengan tujuan untuk tetap menjaga daya beli Masyarakat”
“Dimana
penerima BLT BBM ini ditujukan kepada 20,65 Juta Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) sebesar Rp. 600.000,-”.
“Namun
Pemerintah harus benar-benar memperhatikan penyaluran BLT BBM ini sehingga
tersalur dengan baik dan tepat sasaran. Kadangkala banyak masyarakat yang layak
mendapatkan bantuan sosial namun pada kenyataannya tidak tersentuh” ujarnya
lagi.
“Dampak
dari kenaikan BBM subsidi ini sudah dipasti bahwa akan berdampak pada kenaikan
harga barang-barang secara menyeluruh dan hal ini akan dirasakan secara
langsung oleh lapisan masyarakat”.
Sekalipun dampaknya (penyesuaian harga BBM) akan dirasakan lapisan masyarakat namun menurutnya pemerintah telah menyampaikan bahwa penyesuaian harga BBM Subsidi ini memang sudah tidak bisa dihindari lagi, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia.
“Harga
minyak saat ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga membuat beban keuangan negara sangat berat terkait dengan beban
subsidi dan kompensasi yang harus dibayarkan kepada badan usaha”.
“Jika
pemerintah tidak ingin menaikan harga BBM maka salah satu solusinya adalah
menerapkan tentang pembatasan penggunaan BBM subsidi dengan mengeluarkan sebuah
aturan yang mengikat” tambahnya lagi.
Ketua
DPC GAMKI Sumba Tengah juga menghimbau masyarakat untuk bersabar dan yakin
dengan langkah yang ditempuh pemerintah adalah yang terbaik sesuai situasi dan
kondisi saat ini.
“Himbauan
kepada masyarakat agar tetap bersabar sekalipun kita dalam kondisi yang tidak
menentu, dan mari kita tetap dukung setiap kebijakan pemerintah saat ini karena
ketika harga minyak mentah dunia turun maka harga BBM dalam negeri akan turut
penyesuaian” tutupnya. (Rcd)
KOMENTAR