Maxi Mari Tegaskan Kehadiran Maxim Sudah Legal dan Pemkab Ende Tidak Punya Hak untuk Larang Beroperasi

WartaNTT.com, Ende - Kehadiran jasa angkutan online Maxim di Kabupaten Ende ternyata sudah legal sesuai dengan regulasi terbaru yakni Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 118 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus. Demikian disampaikan Direktur Layanan PT Pratama Yahya Abadi Maksimus Mari saat jumpa pers di Kantor Maxim pada Rabu 8 Februari 2023. Tanggapan ini diberikan untuk menjawab penolakan terhadap kehadiran Maxim yang berujung aksi demo oleh para sopir angkot di Kantor Bupati Ende belum lama ini.

Dirinya menegaskan bahwa perijinan Maksim di Ende telah sesuai dengan regulasi terbaru, maka tidak benar jika ada pernyataan yang beredar di media sosial bahwa kehadiran Maxim di Kabupaten Ende ilegal. 

"Terkait perijinan, regulasi yang mendasari soal usaha jasa angkutan sewa khusus itu sesuai dengan peraturan menteri perhubungan nomor PM 117, dilengkapi atau disempurnakan dengan Permen 118 tahun 2018, ditetapkan pada tanggal 18 Desember tahun 2018," katanya. 

Atas dasar regulasi tersebut, kata Maksi Mari, Maxim saat ini berdiri di Ende dan menjalankan usaha jasa angkutan sewa khusus dan juga menjadi pegangan dalam pengoperasian Maxim baik di Ende maupun secara nasional. 

"Berdasarkan regulasi itu pula maka pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk menutup ataupun melarang Maxim berada dan beroperasi di Kabupaten Ende," ujarnya. 

Dirinya lalu mengungkapkan bahwa hingga saat ini PT Pratama Yahya Abadi Pratama sebagai pemegang sub lisensi Maxim Ende belum menerima surat pemberitahuan pemberhentian ataupun larangan dari pemerintah Daerah Ende sesuai pernyataan Bupati Ende belum lama ini. Dengan demikian, Maxim Ende akan terus beroperasi. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Pratama Yahya Abadi Johan Fredikson Yahya menyampaikan bahwa hari ini pihaknya diundang Dinas Perhubungan Kabupaten Ende untuk memberikan klarifikasi terkait ijin operasional Maxim di Ende. 

"Berkaitan dengan undangan hari ini, berdasarkan aksi para sopir angkot pada hari Senin kemarin dan berdasarkan pernyataan Bupati Ende yang mengatakan Maxim tidak ada ijin di daerah, (sebenarnya) ijin Maxim sendiri berupa ijin yang dikeluarkan Kemenkumham, untuk NIB semua, sesuai dengan KBLI yang berlaku untuk melakukan usaha di kabupaten Ende ini," katanya.

Ia menjelaskan bahwa sesungguhnya Maxim sebagai perusahan transportasi online telah beroperasi di Ende sejak tanggal 27 Juni 2022. 

"Kami bekerjasama dengan PT. Teknologi Perdana Indonesia yang membawahi Maxim untuk memegang sub lisensi Maxim di Ende," ujarnya. 

Menurutnya, sejak awal beroperasi Maxim mendapat respon yang baik dari masyarakat Kabupaten Ende. Hal itu ditandai dengan meningkatnya orderan Maxim dari waktu ke waktu dan mitra driver yang bergabung baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat sekitar 70 orang. 

Dalam perjalanan pengoperasiannya terjadi gejolak yakni adanya penolakan dari pihak sopir angkot, namun sebagian besar masyarakat menyambut kehadiran Maxim. Sebab selain bergerak di bidang jasa transportasi online, Maxim juga membantu meningkatkan penjualan dari UMKM yang ada di Kota Ende dan hingga saat ini terdapat 65 UMKM yang bergabung dengan Maxim dan telah terverifikasi. (FR)