SBD Siap Menjadi Penanggung Jawab Festival Tenun Ikat

 

SBD -  Bupati SBD Markus Dairo Talu menyatakan bahwa Sumba Barat Daya siap menjadi penanggung jawab festival tenun ikat yang akan diadakan bersamaan dengan festival Sandelwood pada bulan Juli mendatang. Hal ini diungkapkan Bupati MDT dalam rapat koordinasi kegiatan promosi pariwisata Pulau Sumba 2017 (14/03) kemarin. Rapat yang  dilaksnakan di aula kantor Bupati Sumba Barat Daya tersebut dipimpin oleh Wakil Gubernur NTT  dan dihadiri oleh ketua Dekranasda Provinsi NTT,  para Bupati se Sumba dan sejumlah pejabat lainnya.

Festival yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI  Ir. Joko Widodo ini akan menampilkan parade  1001 kuda sandelwood dari keempat Kabupaten di pulau Sumba. Bersamaan dengan itu pula para penenun yang direncanmakan berjumlah paling kurang  2.000 orang akan menampilkan kepiawaian mereka dalam  menghasilkan selembar kain, dimulai dari proses memilin benang dari kapas, mewarnai dan kemudian menenunny menjadi selembar kain.

Para penenun di Sumba Barat Daya telah di fasilitasi dan diberdayakan  oleh Dekranasda Kabupaten SBD. Mereka tergabung dalam kelompok-kelompok  tenun dan mereka sangat bersemangat untuk megikuti festival tersebut. 

Ketua Dekranasda Kabupaten SBD Ny. Ratu Wula Talu menyatakan bahwa tenun selain sebagai salah satu bentuk usaha melestarikan budaya Sumba, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga. 

“Dengan program perempuan berpenghasilan, PKK dan Dekranasda Kabupaten SBD mendorong para penenun untuk menenun kain sebanyak banyaknya dengan motif yang artistik dan  memfasilitasi  pemasarannya”  demikian ungkap  Ny. Ratu. 

Saat ini dekranasda telah mengumpulkan dan menginventariisr  1.700 penenun yang siap untuk mengikuti festival tenun ikat.

Ria Todo, salah seorang penenun yang sempat dikonfirmasi Warta NTT mengatakan bahwa  selama ini mereka melaksanakan aktifitas menenun secara sendiri sendiri sehingga mereka sering mengalami kesulitan pemasaran. Namun sejak Ny. Ratu mengumpulkan dan memfasilitasi mereka kesulitan yang dialami tersebut  telah hilang. “Mama Bupati (panggilan untuk Ny. Ratu) sudah bantu kami banyak sekali. Kami diberi alat tenun, dan dilatih untuk campur warna biar lebih bagus, selain itu Mama Bupati  bawa orang datang beli kami punya kain”  Demikian kata Ria dalam kepolosannya.

Para penenun menyambut gembira kegiatan  festival  tenun ikat tersebut. Mereka berharap dengan diselenggarakan Festival yang akan dihadiri oleh Bapak Presiden RI tesebut  dapat membuat kain Sumba semakin dikenal dan semakin banyak pembelinya. Selain itu mereka juga  mengharapkan agar pemerintah pusat memberi perhatian kepada para penenun berupa bantuan  modal tenun maupun peralatan yang masih kurang. (EDY)