wartantt.com, Jakarta - Di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini
pembangunan jalan tol gencar dilakukan. Contohnya, tol Trans Sumatera,
tol Trans Jawa, tol Manado-Bitung, dan tol Balikpapan-Samarinda.
Lantas, apa dampak pembangunan tol tersebut bagi dunia usaha? Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, mengatakan kehadiran tol akan semakin menekan ongkos logistik. Selama ini, pengusaha harus menanggung beban mahalnya ongkos transportasi karena tertinggalnya infrastruktur.
"Ini sangat dibutuhkan karena infrastruktur sudah tertinggal sejak lama sekali, puluhan tahun. Ini kan menimbulkan inefisiensi dalam logistik karena infrastruktur buruk, belum lagi macet-macetan dan berapa biaya BBM yang dibuang percuma," kata Hariyadi.
Menurut Hariyadi, dengan adanya terbangunnya jaringan tol maka pengusaha bisa menghemat ongkos logistik. Contohnya, kehadiran tol Trans Jawa, membuat hemat biaya logistik. Pekerjaan lainnya yang perlu dibereskan pemerintah, sambungnya, yakni memperbaiki jalur lautnya alias tol laut.
"Kalau catatan Bank Dunia kan ongkos logistik kita itu keseluruhan 25% dari PDB, kalau adanya jalan tol di Jawa, kemudian juga Sumatera, paling tidak bisa turun 5%. Kalau tol laut ini memang banyak kekurangannya. Karena masalahnya pertumbuhan ekonomi di Timur ini belum sejalan, jadi masih kayak konvensional, ada tol laut tapi cuma bawa barang dari Barat, dari Timur ke Barat masih banyak kosong," jelas dia.
Selain itu, kehadiran tol bisa menumbuhkan pusat ekonomi baru. Misalnya, kehadiran tol Trans Sumatera akan menciptakan pusat pertumbuhan baru di sana, sekaligus menghubungkan kota-kota di Sumatera.
"Paling tidak antar kotamadya tingkat I bisa terhubung. Memang diakui Sumatera masih sepi, tapi konsep infrastruktur, apalagi jalan tol, itu menciptakan pusat-pusat ekonomi baru. Kalau tidak dibangun tol di Sumatera dari sekarang, kapan lagi kan. Jangan sampai terlambat lagi," pungkas Hariyadi.
Lantas, apa dampak pembangunan tol tersebut bagi dunia usaha? Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, mengatakan kehadiran tol akan semakin menekan ongkos logistik. Selama ini, pengusaha harus menanggung beban mahalnya ongkos transportasi karena tertinggalnya infrastruktur.
"Ini sangat dibutuhkan karena infrastruktur sudah tertinggal sejak lama sekali, puluhan tahun. Ini kan menimbulkan inefisiensi dalam logistik karena infrastruktur buruk, belum lagi macet-macetan dan berapa biaya BBM yang dibuang percuma," kata Hariyadi.
Menurut Hariyadi, dengan adanya terbangunnya jaringan tol maka pengusaha bisa menghemat ongkos logistik. Contohnya, kehadiran tol Trans Jawa, membuat hemat biaya logistik. Pekerjaan lainnya yang perlu dibereskan pemerintah, sambungnya, yakni memperbaiki jalur lautnya alias tol laut.
"Kalau catatan Bank Dunia kan ongkos logistik kita itu keseluruhan 25% dari PDB, kalau adanya jalan tol di Jawa, kemudian juga Sumatera, paling tidak bisa turun 5%. Kalau tol laut ini memang banyak kekurangannya. Karena masalahnya pertumbuhan ekonomi di Timur ini belum sejalan, jadi masih kayak konvensional, ada tol laut tapi cuma bawa barang dari Barat, dari Timur ke Barat masih banyak kosong," jelas dia.
Selain itu, kehadiran tol bisa menumbuhkan pusat ekonomi baru. Misalnya, kehadiran tol Trans Sumatera akan menciptakan pusat pertumbuhan baru di sana, sekaligus menghubungkan kota-kota di Sumatera.
"Paling tidak antar kotamadya tingkat I bisa terhubung. Memang diakui Sumatera masih sepi, tapi konsep infrastruktur, apalagi jalan tol, itu menciptakan pusat-pusat ekonomi baru. Kalau tidak dibangun tol di Sumatera dari sekarang, kapan lagi kan. Jangan sampai terlambat lagi," pungkas Hariyadi.
KOMENTAR