1000 LILIN DARI SIKKA UNTUK INDONESIA PERANGI INTOLERANSI DAN RADIKALISME

Sikka - Ratusan masyarakat Kota Maumere dari berbagai elemen lintas suku dan agama bergandengan tangan dengan satu suara pekikan, Merdeka, membahana terdengar di ruas jalan Jend A Yani, depan Kantor Bupati Sikka, Sabtu (13/5/2017) guna mendukung Pemerintahan Jokowi-JK perangi Intoleransi dan Radikalisme di Indonesia.

Even Edomeko dalam pembacaan puisi karyanya “Manifesto” mengatakan “Merdeka,, Itulah suara pekikan yang membuat jutaan nyawa anak negeri ini tergelepar mati yang datang dari berbagai suku, agama, dan ras untuk memberi nyawanya bagi pertiwi demi hidup rukun dengan siapa saja dibawah panji Indonesia yang berPancasila dan berBhinneka Tunggal Ika”.

“Dengan lilin bernyala dari tanah Flores yang menjadi rahim Pancasila, tempat Bung Karno mencetuskan dasar negara, kami serukan cinta kepelosok nusantara, mari musnahkan semua yang intoleran, mari musnahkan semua yang menentang Pancasila agar kita bisa hidup rukun sebagai saudara dibawah negeri garuda”.

“Merdeka,,, dengan pekik itu kita juga berharap di Indonesia tidak ada lagi sebutan kafir, yang ada hanyalah para saudara orang-orang beriman, karena Allah maha besar, Allahu Akbar, hal yang mustahil bagi manusia selalu mungkin bagi Allah” ujarnya.

Sementara itu Koordinator Aksi., Dominggus Koro dalam konferensi pers mengatakan kepada seluruh media yang hadir bahwa negara ini ada karena Pancasila, dan kita menerima ini sebagai fondasi negara sehingga kegiatan yang dilakukan saat inipun mengajak, mendoakan dan memberkati Indonesia dengan dinyalakan lilin kesadaran Indonesia bahwa kita cinta negeri ini meski berbeda-beda.

Dominggus melanjutkan “Banyak perbedaan diantara kita tetapi kemanusiaan kita satu sebagai orang Indonesia. Lupakan AHOK, karena AHOK hanya memacu kita semua untuk bersatu, bekerja keras, dan jujur untuk memberantas hal-hal yang bersifat batil”.

“Fondasi bangsa ini adalah kebudayaan nusantara bukan lainnya dan Radikalisme bukanlah ciri Indonesia, radikalisme datang dari luar untuk menggerogoti negara ini. Radikalisme dilakukan oleh manusia-manusia yang sama sekali tidak taat beragama, jika betul beragama seharusnya menjadi pancasilais yang siap bersatu dengan siapa saja di tanah Indonesia”.

Pesan dari Maumere untuk Indonesia, agar Pemerintahan Jokowi-JK membubarkan segala ormas  yang intoleran dan radikal. Jika Presiden bersuara untuk membubarkan ormas yang intoleran dan radikal maka seluruh rakyat Indonesia akan bangkit mendukung Pemerintah. Soal kasus  AHOK itu menjadi urusan penegak hukum dan doa kita bersama agar para hakim betul menjadi hamba hukum bukannya malah menginjak-injak hukum.

Diakhir konferensi pers, Dominggus Koro mengatakan “di Sikka, di NTT, dan diwilayah Indonesia manapun menolak ormas-ormas yang tidak berdasarkan Pancasila”. (Kris)