Medsos Sebagai Instrumen Deradikalisasi

BAGIKAN:



Kupang. Spektrum jangkauan dan kemudahan penggunaan media sosial (medsos) menjadikan sarana komunikasi massa ini familiar di berbagai lapisan masyarakat serta masif digunakan untuk berbagai keperluan. Kemudahan untuk menggunakan akun secara anonim semakin membuat banyak orang merasa nyaman menggunakan medsos.

Hal inilah yang membuat medsos menjadi sangat strategis untuk berbagai kepentingan penggunanya baik yang bersifat positif maupun negatif. Secara intens individu terpapar beragam informasi melalui medsos. Komunikasi melalui medsos dapat memberikan impresi yang bersifat individual.

Imbas dari transmisi informasi melalui medsos akan sangat tergantung pada kepiawaian sang penyampai pesan dalam mengkonstruksi (encoding) informasi di satu sisi, dan di sisi lain tergantung kerangka pengetahuan dan pengalaman individu atau masyarakat sasaran dalam men-decoding atau mengurai informasi yang diterimanya.

Bagi individu maupun masyarakat dengan struktur pengetahuan dan pengalaman yang terbatas, pesan-pesan dalam medsos yang demikian intens dapat menghegemoni mindset dan mensugesti pada tindakan tertentu secara efektif sesuai kepentingan komunikator. Situasi demikian dianalogikan dengan konsep Jarum Hipodermik layaknya hubungan dokter dan pasien yang bersifat subordinatif; pasien akan menerima dengan totalitasnya atas seluruh diagnosis dan resep yang diberikan sang dokter.

Pola komunikasi satu arah ini menciptakan kesadaran semu bagi penerima pesan. Kelimpahan informasi memicu kegamangan emosional dan psikologis yang dimanfaatkan untuk mensugestikan tindakan tertentu. Pola ini terlihat dari tebaran berbagai informasi dalam medsos yang kerap digunakan baik untuk kepentingan persaingan politik, sebagaimana Pilkada DKI Jakarta yang lalu, maupun propaganda sel-sel kelompok radikal dan teroris merekrut anggota dan menggalang dukungan massa.

Medsos mengambil peranan penting dalam mobilisasi aksi-aksi anti penistaan agama yang disangkakan pada Ahok. Berawal dari tersebarluasnya pidato Ahok melalui medsos, berkembang menjadi gelombang aksi massa secara nasional. Di sisi lain, cara serupa juga dilakukan oleh kelompok pendukung Ahok yang menggunakan medsos untuk meng-counter isu-isu yang dianggap memojokkan Ahok di jejaring maya.

Begitu pula dengan sel-sel organisasi radikal seperti ISIS, HTI, yang kerap menayangkan berbagai materi propaganda politik. Melalui medsos setiap orang dapat mentransmisikan pesan kapan saja dan di mana saja, serta pada siapapun, baik bersifat peer to peer, maupun massal.

Instrumen Hegemoni

Dunia hari ini dihadapkan pada bagaimana medsos dapat berubah menjadi sarana komunikasi massa yang demikian membahayakan jika tidak dikelola dengan tepat. NATO dalam risetnya telah memasukkan medsos sebagai senjata dalam perang hibrida selain senjata konvensional lainnya. Begitu pula dengan US Air Force yang mensponsori riset tentang medsos yang menyimpulkannya sebagai "as a new strategic warfare" pada 2012.

Hal ini menunjukkan betapa strategisnya fungsi medsos dalam berbagai kepentingan, termasuk perang nonkonvesional. Melalui medsos, suatu individu, masyarakat, bahkan negara dapat dikuasai mindset-nya.

Hal ini disadari pula oleh kelompok radikal dan teroris yang menggunakan medsos sebagai "senjata" dalam perang meraih dukungan dan menyebarkan aksi teror. Contoh nyata adalah serangan truk yang dilakukan oleh orang Tunisia dengan menabrakkan pada kerumunan masyarakat di Pasar Kristen di Berlin, Jerman, 11 November 2016.

Pelaku diketahui telah terkoneksi dengan akun Twitter dan Facebook yang mempublikasikan Majalah Rumiyah milik ISIS yang memuat tentang Taktik Teror sebagai panduan bagi simpatisan ISIS di Eropa dan Amerika Serikat untuk menyasar kegiatan publik seperti di pasar, festival, parade dan pawai politik.

Twitter sendiri telah menutup sekitar 360.000 akun yang diduga terkait dengan jaringan teroris sejak pertengahan 2015-2016. Pada 2016, Facebook, Twitter, Youtube dan Microsoft juga menjalin kerja sama dan mengaplikasikan teknologi untuk mengidentifikasi material seperti video maupun gambar yang di-upload oleh sel maupun jaringan teror, termasuk menutup akun yang mereka gunakan.

Namun, sayangnya Komisi Eropa menyatakan bahwa baru sekitar 43% akun yang ditandai mengandung konten seruan radikalisme dan terorisme yang di-remove.

Penggunaan medsos oleh kelompok radikal memiliki pola komunikasi tertentu untuk menguasai mindset dan mengarahkan perilaku sasaran. Lihat saja dengan Bahrun Naim yang menggunakan Telegram, blog, dan akun medsos lainnya untuk merekrut orang dan mengajarkan teknik-teknik teror dan perakitan bom.

Diperkirakan sekitar 30 ribu orang dari berbagai negara bergabung dengan ISIS setelah terpengaruh dengan propaganda lewat jaringan online. Secara aktif, para pengelola/admin akun medsos organisasi radikal menyasar target baik acak maupun selektif untuk kepentingan tertentu, semisal rekrutmen, penggalangan dana, maupun simpatisan.

Dalam pola ini, transformasi tidak hanya terkait konsep dan ideologi radikal, namun juga termasuk skill teknis tertentu untuk merealisasikan keyakinan radikal yang telah terbentuk. Kognisi, afeksi, serta orientasi target dengan cepat dapat dikuasai dan distimulasi mengarah pada tindakan tertentu.

Medsos dengan demikian menjadi senjata yang dikendalikan untuk melakukan radikalisasi sasaran tertentu. Radikalisasi dapat terjadi tanpa tindakan aktif dari pengelola/admin akun kelompok radikal menyasar target tertentu. Dalam sejumlah kasus, fenomena self radicalization terjadi pada individu setelah berinteraksi dengan akun medsos yang dipersiapkan sebagai kanal informasi oleh kelompok radikal dan teror.

Bagi pengelola situs dan akun medsos kelompok radikal, kanal-kanal informasi mereka sediakan secara tematik untuk mem-framing berbagai karakteristik isu dalam masyarakat. Kelompok teroris ISIS setidaknya memiliki puluhan jaringan akun online yang memuat berbagai genre isu propaganda untuk meraih simpati massa.

Pengalaman di Indonesia juga menunjukkan hal serupa dengan keberadaan akun-akun medsos yang mempromosikan ide-ide radikal, informasi yang provokatif dan manipulatif. Persaingan dalam Pilpres 2014 hingga Pilkada DKI Jakarta 2017 diwarnai dengan masifnya akun-akun medsos, terutama yang anonim mem-broadcast berbagai konten radikal dan provokatif yang mengarahkan masyarakat pada tindakan-tindakan agresif tertentu, semisal kebencian pada orang, kelompok, agama, ras, etnis tertentu.

Kontra Hegemoni

Proses radikalisasi dan self radicalization melalui medsos terjadi karena paparan informasi yang demikian masif berhasil menghegemoni individu atau masyarakat secara efektif. Individu atau masyarakat tidak hanya mengalami perubahan persepsi, tetapi juga orientasi atas fenomena atau gejala tertentu yang menjadi isu utama dalam pesan kelompok radikal.

Dalam proses radikalisasi, kecepatan dampak dapat terjadi ketika aspek emosional dan laten dalam struktur individu atau masyarakat dapat dieksploitasi secara tepat. Individu atau masyarakat dapat serta merta berubah cepat dari atensi ke aksi setelah terpapar informasi medsos.

Jika pesan medsos yang ditransmisikan adalah pesan emosional yang dimaksudkan untuk menggerakkan orang pada tindakan kekerasan atau teror, maka dapat dibayangkan kerusakan yang dapat ditimbulkan jika pesan seperti ini mensugesti jutaan orang di Indonesia yang sangat majemuk.

Dalam kaitan dengan fenomena radikalisasi dan self radicalization melalui medsos, maka deradikalisasi juga dapat dilakukan dengan medsos. Proses hegemoni wacana yang dijalankan kelompok radikal dan teroris tidak hanya dapat dicegah dengan menggunakan teknologi, tetapi juga dengan membangun pesan kontra hegemoni untuk menandingi wacana radikal dan teror.

Deradikalisasi merupakan perang ide dan wacana ideologis alternatif kontra ide dan wacana tafsir ideologis dari kelompok radikal. Deradikalisasi ditujukan untuk mendelegitimasi sumber ide dan wacana ideologis yang dikonstruksi oleh kelompok intelektual di balik propaganda teror dan sekaligus menggusur ideologi radikal dengan wacana alternatif yang bersifat moderat.

Dengan demikian, deradikalisasi dapat menjadi jalan untuk merubah perspektif dan mindset simpatisan dan kelompok radikal, serta memberi orientasi baru dalam merespons propaganda kelompok radikal lainnya. Dalam proses deradikalisasi, medsos merupakan sarana komunikasi massa yang sangat strategis untuk digunakan sepanjang diletakkan dalam strategi dan teknik yang tepat.

Pengalaman menunjukkan bahwa pendekatan teknologi untuk mengendalikan medsos sering tidak efektif seperti mekanisme sensor dan filter konten dan penutupan akun. Kemudahan teknologi dan akses, termasuk anonimitas, akan menyuburkan kembali akun medsos radikal melancarkan propagandanya.

Deradikalisasi melalui medsos harus mengintegrasikan upaya mentransformasikan kesadaran kritis pada masyarakat tentang informasi. Masyarakat yang semakin cerdas dalam menggunakan medsos akan memiliki kemampuan untuk memilah informasi yang didapat sehingga tidak mudah terpengaruh dengan konten radikal dalam medsos.

Persoalan memperkuat teknologi untuk memfilter konten radikal juga merupakan langkah penting. Pemerintah dan provider medsos harus dapat menjalin kerja sama efektif dan berkomitmen untuk melindungi kepentingan masyarakat dari paparan konten-konten yang membahayakan publik, terutama konten dari kelompok radikal dan teror.

Selain itu, operasi deradikalisasi melalui medsos tidak dapat mengabaikan strategi komunikasi untuk kontra hegemoni wacana yang didominasi konten radikal. Kanal-kanal informasi alternatif yang memproduksi isu dan konten kontra radikal perlu diperbanyak sebagai rujukan literasi bagi masyarakat.

Informasi berisi konten alternatif selama ini sangat terbatas dan kalah dalam persaingan penguasaan opini massa sehingga membuat masyarakat terjebak dalam skenario framing yang dilakukan oleh kelompok radikal melalui medsos.

Langkah-langkah tersebut tentu harus diimbangi dengan penegakan hukum guna memberikan efek jera dan menyeret para penyebar konten radikal dan teror ke meja hijau. Keberadaan Badan Siber Nasional dan pihak-pihak terkait perlu memberi perhatian khusus pada lalulintas transmisi informasi yang dapat membahayakan keamanan negara.

KOMENTAR

Nama

23 T,1,3 tahun Jokowi-JK,3,4 Tahun,1,4 Tahun Jokowi-JK,15,Agama,2,aksi 313,12,Al Khaththath,1,Alor,3,Alrosa,7,alumni MAN Ende,1,AMAN Flobamora,1,AMAN Nusabunga,1,Anies,1,APBN,2,apel gelar pasukan,1,ASDP,1,ASF,1,Asian Games,6,Asian Para Games 2018,1,Asian Sentinel,1,Asing-Aseng,1,ASN,1,Babi,1,Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo - Flores,1,Bahasa Inggris,1,Bali,1,Bandara,1,Bandara H Hasan Aroeboesman,1,banjir,1,Bank Dunia,3,Banten,1,Bantuan,2,bantuan beras kapolri,1,bantuan rumah,1,bantuan sosial,1,Basarnas Maumere,1,batik,1,Bawaslu,1,Bawaslu Ende,1,BBM,15,BBM 1 Harga,3,Bela Negara,1,Belu,4,Bencana,4,Bendungan,1,Benny K Harman,1,Beragama,1,BI,5,Bilateral,1,Bisnis,1,Blik Rokan,1,Blok Mahakam,1,Blok Rokan,1,BLT,1,Blusukan,1,BMKG,3,BNPT,1,Bogor,1,BPJS,1,BPK,1,BPN,1,BPS,3,Budayawan,1,Bulog,3,Bulutangkis,2,BUMN,3,Bupati Ende,8,Buruh,3,Buya Syafi'i,1,camat nangapanda,1,CFD,1,Citilink,1,coklat gaura,1,coklit KPU,2,Covid-19,31,Cukai,1,Damai,1,dana desa,11,Dana Kelurahan,2,Danau Kelimutu,1,Deklarasi,2,demo sopir angkot,1,Denny Siregar,2,Desa Tiwu Sora,1,Dewan Masjid Indonesia,2,Dharma Lautan Utama,1,Dihapus,2,Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende,1,Divestasi,1,DIY,1,Djafar Achmad,4,Donggala,1,DPR,2,DPRD Ende,3,DPT,2,Dunia,1,Dusun Numba,1,E-KTP,2,Editorial,1,Ekonomi,256,Ekspor,1,Emak-Emak,1,Emas,1,Ende,235,Ende lio,1,Energi,9,ESDM,9,Esemka,1,Esports Indonesia,1,Esthon Funay,2,Fakta & Hoaks,2,fashion show,1,Festival Literasi,1,Festival Sandelwood,1,Festival Sepekan Danau Kelimutu,2,Festival Tenun Ikat,1,Final,1,Fitnah,1,FKMA,1,FKUB ENDE,1,Flores,234,flores timur,2,FPI,1,Freeport,8,Freeport Indonesia,6,Game of Thrones,1,Ganjar Pranowo,1,Gempa,9,Gempa NTB,9,Gempa. Tsunami,1,gereja lidwina,1,Gerindra,1,GMNI,4,GMNI Ende,1,GNPF MUI,1,Golkar,2,Golkar NTT,1,Guru Tidak Tetap Ende,1,Gus Dur,1,Habieb Rizieq,3,Haji,3,Hankam,4,Hanura,1,Hari Kesaktian Pancasila,1,Hari Lahir Pancasila,1,Hari Raya Idul Fitri,2,Hari santri,1,Hate Speech,3,Headline,1494,Hewan Kurban,1,Hiburan,12,HIV/Aids,1,HMI,1,HMI Ende,1,Hoaks,11,Hoax,14,HTI,49,Hukum,2,HUT HUT ke-73 Bhayangkara,1,HUT RI ke 73,2,HUT RI ke 74,4,HUT TNI,1,HUT TNI ke 73,1,Hutang,2,ICMI,2,Ideologi,18,Idul Adha,2,IMF,5,IMF-WB,1,Imlek,1,Indobarometer,2,Indonesia-RDTL,1,Industri,2,industri kreatif,3,Infrastruktur,153,Internasional,27,intoleransi,1,investasi,9,IPM,1,Iptu Yohanes Lede,1,Isra Mi'raj,1,istana,1,Isu Agama,1,Jalan Tol,1,Jawa,1,Jemaah Haji,1,jembatan Uma Sawa,1,Johan Fredikson Yahya,1,Jokowi,129,Jokowi-Ma'aruf,3,Juara,1,Julie Laiskodat,1,Jurnalisme,1,Jusuf Kalla,2,Kab Sabu Raijua,1,Kabupaten Kupang,6,Kabupaten Sumba Barat Daya,10,kades Jegharangga,1,Kadin,2,KAHMI,1,Kalimantan,1,Kampanye,7,Kampanye Damai,1,Kampus,2,kamtimbas,1,Kapolda NTT,1,Kapolri,2,Karel Lando,1,Karhutla,1,kasus pidana,1,Kawasan hutan industri,1,keamanan,17,Kebakaran,1,Keberagaman,4,Kedaulatan,1,KEIN,2,kejagung,1,Kelautan,4,Kemendagri,1,KEMENDES,1,Kemenkeu,1,Kementan,1,Kemiskinan,8,kepala daerah,1,Kepala Desa,2,Kerukunan,1,Kesatuan,1,Kesehatan,2,Khilafah,1,khitanan massal,1,KII,1,KKP,1,KNPI,1,Kodim 1602/Ende,8,Komunis,1,Korupsi,5,Korupsi E-KTP,1,Kota Kupang,33,KPK,4,KPU,1,KPU Kabupaten Ende,1,KPU NTT,1,KPUD Ende,1,Krisis,2,Krismon,1,KSP,4,KTT ASEAN,1,kupang,13,La Nyalla,1,lagi daerah Ende Lio,1,larantuka,2,LDII,1,lebaran ketupat,1,Lembata,574,Lingkar Madani,1,Listrik,9,Lomba Cipta Puisi,1,lomba pop singer,1,Lombok,3,Longsor,1,LSI,1,Luar Negeri,6,Luhut Binsar Panjaitan,1,Lukman Hakim,1,Maáruf Amin,5,madama,1,Madrasah Negeri Ende,1,Magepanda,1,Mahasiswa,3,Mahfud MD,2,makanan kadaluarsa,1,Makar,3,Maksimus Deki,1,Malaysia,1,Manggarai,5,Manggarai Barat,18,Manggarai Timur,5,Maritim,1,Masjid,1,masyarakat adat,1,Maxi Mari,1,Maxim,2,Medan,1,Media,1,Media Sosial,8,Medsos,2,Mendagri,3,Mendikbud,1,Menhan,2,Menhub,1,Menkeu,2,Menkopolhukam,1,Menlu,1,Mensi Tiwe,2,Mentan,1,Menteri Agama,1,Milenial,2,Mimbar Agama,1,Minyak,1,Minyak Goreng,1,Minyak Tanah,1,MK,2,Moeldoko,4,Moke,1,Mosalaki,1,MPR,2,MTQ,1,Mudik 2018,17,MUI,4,Muslim,1,muswil VIII Muhammadiyah NTT,1,Nagekeo,24,narkotika,1,nas,1,Nasional,1880,Nasionalisme,25,Natal dan Tahun Baru,3,Nataru,2,Nawacita,3,Ngabalin,2,Ngada,7,No Golput,1,NTB,3,NTT,11,NU,6,Nusa Tenggara Timur,11,nyepi,1,objektif,1,OECD,1,OJK,1,Olahraga,13,Ombudsman,1,onekore,1,operasi lilin,1,Operasi Turangga,2,Opini,214,Osis,1,Otomotif,2,OTT,1,outsourcing,1,Palestina,2,Palu,5,PAN,1,Pancasila,46,Pangan,5,Panglima TNI,1,Papua,25,Papua Barat,1,Paralayang,1,Pariwisata,4,Pariwisata Flores,1,paroki onekore,1,Partai Berkarya,1,Partai Gerindra,1,partai Perindo,1,Pasar,2,pasar modal,1,Paspampres,1,pekerja migran,1,Pekerja Migran Indonesia,1,Pekerjaan,1,Pelabuhan,1,Pelabuhan Sekosodo,1,Pelangi Nusantara,1,PELITA,1,pelukan,1,Pembangunan,2,pemilihan Wabup Ende,1,pemilu,2,Pemilu 2019,27,Pemilu 2024,10,Pencak Silat,1,Pendidikan,7,Pengangguran,3,Penguatan Pancasila,1,Perbankan,1,Perbatasan,7,Perdagangan,2,Perdamaian,1,Perhubungan,1,Perikanan,6,Perintis Kemerdekaan,1,Perlindungan Pekerja Migran,2,Perppu Ormas,8,Persatuan,6,persatuan bangsa,1,persatuan dan kesatuan,1,persatuan Indonesia,3,Persija,1,Pertamina,1,Pertanian,19,Pesantren,1,pesta demokrasi,1,Petani,1,Philipus Kami,1,Piala,2,Pidato Jokowi,1,Pilbup,1,Pileg 2019,1,pilkada,6,Pilkada NTT 2018,23,Pilkada NTT 2019,1,Pilkades,1,Pilkades Ende,1,PIlpres,3,Pilpres 2019,18,Pilres 2019,5,PKI,2,PKP,1,PKS,2,PLAN,1,Pluralisme,1,PMII,1,PMKRI,3,PNS,1,Poling,1,Politik,68,Polres Ende,8,Polri,3,Polsek Detusoko,1,PP Muhammadiyah,3,Prabowo,5,prakiraan cuaca,1,Pramono Anung,1,Presiden,2,Presiden Bank Dunia,1,Proyek Mangkrak,1,Proyek Pembangunan,1,Proyek Strategis,1,PT Asia Dinasti Sejahtera,2,PT Pratama Yahya Abadi,1,Pulau Saugi,1,pupuk,1,Puting Beliung,1,PWI,1,radikal,2,radikalisme,45,Ramadhan,4,Ratna Sarumpaet,2,RD SIPRI SADIPUN,1,RDTL,1,Regional,4,Registrasi SIM Card,1,Rekonsiliasi,10,Restorative justice,1,Reuni Alumni 212,4,RISSC,1,Rizieq Shihab,2,Rohingya,11,Rote Ndao,2,RRI Ende,1,RS Pratama Tanali,1,Rumah janda,1,Rupiah,12,Sabu,1,Sabu Raijua,32,Sandiaga Uno,1,SARA,7,SBY,2,SDA,1,SDM,1,Sejahtera,1,Sekjen PBB,2,Seleksi CPNS,1,Sengketa Lahan,2,seni,1,Sepak,1,Sepak Bola,3,serbuan vaksin maritim TNI AL,1,Sertifikat,3,Seskab,1,Setara Institute,1,Sidang Ahok,7,Sikka,134,Siklon tropis Seroja,1,sleman,1,SMA/SMK,1,Sontoloyo,1,SOSBUD,52,Sosial Budaya,82,Sri Mulyani,6,Sriwijaya SJ-182,2,Stadion Marilonga,1,Startup,1,STKIP Simbiosis,1,STPM St. Ursula,1,Subsidi,1,subversi,1,Sulawesi Selatan,1,Sulawesi Tengah,10,Sumba,83,sumba barat,6,Sumba Barat Daya,168,sumba tengah,44,Sumba Timur,18,Sumpah Pemuda,2,survei,3,Susi Pudjiastuti,2,Tanah,1,TBC,1,Teknologi,14,Tenaga Kerja,1,tenun,1,Ternak Tani,1,terorisme,9,TGB,2,Timor,13,Timor Tengah Selatan,49,Timor Tengah Utara,2,Tito Karnavian,1,Tjhajo Kumolo,1,TKI,1,TNI,2,Tokoh,2,Tol,3,Tol Suramadu,1,toleransi,2,tour de flores 2017,2,transparan,1,Transparansi,1,transportasi,9,Travel,7,Tsunami,8,TTU,1,Turki,1,Turnamen Futsal,1,Twitter,1,Uang NKRI,1,uang palsu,1,UI,1,Ulama,1,Umat,1,UMKM,1,Vaksin Covid-19,3,Vaksin Sinovac,2,Virus Babi,1,Wakil Bupati Ende,2,Walikota,1,Wapres,1,Wiranto,4,World Bank,2,World Peace Forum,1,Yenny Wahid,4,yogyakarta,1,Yohanes borgias Riga,2,zakat,1,
ltr
item
Warta NTT: Medsos Sebagai Instrumen Deradikalisasi
Medsos Sebagai Instrumen Deradikalisasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEqMjFRbEtCPUycG1Yuw0r_5fSBZXTIQWTQ4lhBn2bjoPaEnIqh6EuidR0bcwG7ahaxr5P-nFlJ5p6h-0mTynoV48VMOUPOOKCERHWlvifaYH-OWs7orOnSEQz8mhIb9x2I5IdgPxIebbi/s320/warta+ntt+18.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEqMjFRbEtCPUycG1Yuw0r_5fSBZXTIQWTQ4lhBn2bjoPaEnIqh6EuidR0bcwG7ahaxr5P-nFlJ5p6h-0mTynoV48VMOUPOOKCERHWlvifaYH-OWs7orOnSEQz8mhIb9x2I5IdgPxIebbi/s72-c/warta+ntt+18.jpg
Warta NTT
http://www.wartantt.com/2017/05/medsos-sebagai-instrumen-deradikalisasi.html
http://www.wartantt.com/
http://www.wartantt.com/
http://www.wartantt.com/2017/05/medsos-sebagai-instrumen-deradikalisasi.html
true
7634889450117025147
UTF-8
Semua berita termuat Berita tidak ditemukan LIHAT SEMUA Selengkapnya Balas Batal membalas Hapus Oleh Beranda HALAMAN BERITA Lihat Semua REKOMENDASI LABEL ARSIP CARI SEMUA BERITA Tidak ada berita yang sesuai dengan permintaanmu Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ hari yang lalu $$1$$ minggu yang lalu lebih dari 5 minggu yang lalu Pengikut Ikuti KONTEN INI PREMIUM Tolong bagikan untuk membuka Salin Semua Kode Pilih Semua Kode Semua kode telah disalin di clipboard-mu Tidak bisa menyalin kode, tolong tekan [CTRL]+[C] (atau CMD+C dengan Mac) untuk menyalin