Pancasila Jangan Hanya Dihafalkan

Kupang. Masyarakat diminta tidak hanya sekadar menghafalkan teks Pancasila, namun harus mempraktikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila harus menjadi pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu wujud pengamalan Pancasila ini adalah pembangunan rumah susun dan bantuan rehap rumah untuk warga miskin. Yakni mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. ”Banyak warga yang memiliki rumah mewah, namun ada juga yang tidak memiliki rumah. Padahal, semua orang berhak mendapatkan rumah, kesehatan dan pendidikan yang layak,” kata anggota DPR RI Sudjadi saat berbuka puasa bersama penghuni Rusunawa Gunungpring, baru-baru ini.

Sudjadi mengatakan, Pancasila digali dari nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia. Semangat dan nilai-nilai Pancasila ini sudah hidup sejak era Kerajaan Mataram Kuno hingga Kerajaan Majapahit. Ini dibuktikan dengan falsafah Bhinneka Tunggal Ika seperti dicetuskan Empu Tantular. Masyarakat Hindu, Buddha dan Jawa serta Muslim sudah hidup damai berdampingan.

Mereka saling menghargai perbedaan dan keyakinan masing-masing. Sudjadi menambahkan, nilai-nilai Pancasila juga selaras dengan ajaran agama Islam. ”Pemerintah Pusat membangun tiga rusunawa di Kabupaten Magelang, ini harus disyukuri karena tidak semua daerah dibantu rusunawa,” kata dia.

Kepala DPR KP Sutarno mengatakan, Rusunawa Gunungpring terdiri dari 50 kamar, 46 kamar di antaranya sudah terisi. Empat kamar sengaja dikosongkan sebagai cadangan untuk dijadikan tempat transit jika ada kamar yang rusak. ”Seluruh kamar sudah dilengkapi fasilitas mebeler. Warga tinggal masuk dan menempati saja. Sudah tidak ada kendala listrik dan air karena daya listrik sudah kita turunkan dari 196 KVA menjadi 66 KVA,” kata dia.

Kades Gunungpring Iryanto menambahkan, pihaknya membentuk paguyuban untuk mengelola rusunawa. Paguyuban tersebut akan mengatur sendiri berapa biaya sewa rusunawa, pembayaran listrik dan lainnya. Disebutkan Desa Gunungpring juga dibantu pengelolaan sampah. ”Kami juga menerima bantuan 30 rumah swadaya di mana setiap keluarga dibantu RP 15 juta untuk memperbaiki rumah,” kata dia.