Wartantt.com, SARAI - Krisis air yang sering terjadi di Sabu Raijua pada saat musim kemarau membuat Pemda Kab. Sabu Raijua harus berupaya secara konkrit dalam penanggulangan akan kebutuhan air, salah satunya dengan membangun embung baik dalam skala besar maupun kecil
Acara peletakan batu pertama pembangunan embung serba guna Larileokitu di Desa Loborui, Kec. Sabu Liae dilaksanakan pada Senin (12/06/17) oleh Plt Bupati Sabu Raijua, Drs Nikodemus Rihi Heke, yang dihadiri perwakilan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Leonardus Lipung, PPK, Daud Djami, para Asisten, Staf ahli Bupati, pimpinan OPD, Kasi Intel dan Kasi Datun Kejari Sabu Raijua, Camat Sabu Liae, Robinson Rihi, para Kepala Desa se Kec. Sabu Liae, tokoh agama, tokoh masyarakat serta masyarakat yang hadir sekitar 100 orang
Camat Sabu Liae, Robinson Rihi, dalam kesempatan pertama menyampaikan terima kasih kepada BWS NT II dan Plt Bupati Sabu Raijua atas tercapainya pembangunan embung Larileokitu dan berharap proyek pembangunan ini dapat dikerjakan dengan baik karena embung Larileokitu ini nantinya sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum dan juga untuk membuka lahan pertanian baru bagi masyarakat di 4 Desa yakni Desa Loborui, Desa Ledeke, Desa Eilogo dan Desa Waduwalla
Robinson juga berharap masyarakat untuk ikut membantu mengamankan dan mengawasi pekerjaan ini sehingga prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan meminta kepada para Kepala Desa dapat menganggarkan dana desa untuk membuka lahan pertanian baru sehingga embung Larileokitu dapat digunakan secara maksimal demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Pada kesempatan itu perwakilan BWS NT II, Leonardus Lipung, mengatakan bahwa pembangunan embung serba guna Larileokitu dapat tercapai atas dukungan dari semua masyarakat yang telah memberikan lahan untuk dijadikan lokasi pembangunan dan juga keberhasilan ini atas perjuangan panjang Plt Bupati yang sudah meminta ke BWS NT II
Dirinya menjelaskan pembangunan embung Larileokitu bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 13.021.993.000 yang dikerjakan oleh PT Perisoss Abadi selama 240 hari kalender. Embung Larileokitu akan dibangun dengan ukuran panjang tanggul 183 m², tinggi tanggul 15 m² dan volume tanggul 226.191,79 m³ sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi 150 KK dan pembukaan lahan pertanian sekitar 275 Ha
Sumber dana SBSN merupakan dana yang dikumpulkan oleh beberapa Bank dan negara melakukan peminjaman untuk membiayai pembangunan termasuk pembangunan embung Larileokitu dan apabila dikemudian hari terdapat masalah dalam proses pembangunan maka Bank akan meminta kontraktor menghentikan pekerjaan dan Bank akan menghitung progres pekerjaan serta meminta mengembalikan sisa dana pembangunan, jadi diharapkan tidak terjadi masalah dalam pembangunan embung Larileokitui agar jangan merugikan kita semua dan berharap proses pembangunan ini dapat berjalan dengan normal dan masyarakat ikut mengawasi serta jika sudah selesai dibangun maka masyarakat harus menjaga dan merawat dengan baik
Sementara Plt Bupati Sabu Raijua,Drs Nikodemus Rihi Heke, dalam sambutannya mengatakan peletakan batu pertama pembangunan embung serba guna Larileokitu ini bukan hanya sebagai acara seremonial tetapi bagaimana kita mau melaksanakan pekerjaan dengan baik dihadapan Tuhan sesuai dengan aturan yang ada dan semua masyarakat tetap memberikan dukungan bukan hanya pemberian lahan tetapi juga untuk pekerjaan lebih lanjut
Perjuangan usulan pembangunan embung Larileokitu sudah dilakukan selama 3 tahun dan hari ini proses pembangunan dapat dimulai untuk itu atas nama Pemda dan masyarakat Kab. Sabu Raijua kami menyampaikan terima kasih kepada BWS NT II yang sudah menyetujui usulan pembangunan embung ini
Pemda akan tetap membuat usulan pembangunan embung kepada BWS NT II dan juga akan tetap membangun embung-embung kecil menggunakan dana desa karena kondisi curah hujan di Sabu Raijua yang pendek dan bersifat sporadis serta tidak merata. Untuk itu butuh pengertian dan pemahaman masyarakat agar dapat memberikan lahan sebagai lokasi pembangunan embung karena manfaatnya untuk seluruh masyarakat baik sebagai sumber air minum dan untuk membuka lahan pertanian seperti padi,jagung dan ubi danh al ini dilakukan agar kita dapat mempersiapkan ketahanan pangan dengan baik, pungkas Nikodemus.
Diakhir sambutannya, Nikodemus berharap kontraktor pelaksana harus berkerja dengan baik dan jika ada persoalan agar secepatnya diselesaikan dengan baik bersama masyarakat sehingga embung Larileokitu dapat segera dimanfaatkan dan dirinya juga berpesan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan bahasa-bahasa provokasi hanya untuk kepentingan politik karena embung serba guna Larileokitu dibangun untuk kepentingan bersama demi meningkatkan kesejateraan masyarakat khususnya masyarakat Kec. Sabu Liae. (WN)
KOMENTAR