WartaNTT.com, SIKKA – Pelaksanaan Pesta Demokrasi
2018 segera berlangsung, 8-10 Januari 2018 KPUD menerima pendaftaran paslon Gubernur/Wakil
Gubernur NTT serta pendaftaran paslon Bupati/Wakil Bupati pada 10 Kabupaten di
NTT.
Menghadapi pesta
demokrasi 5 tahunan, wilayah NTT yang hidup dalam pluralisme kebhinekaan
tentunya menjadi pusat perhatian. Banyak yang meragukan sinergitas kemajemukan di
tanah Flobamorata dapat disatukan dalam bingkai koalisi yang ber-Bhineka
Tunggal Ika.
Ditemui WartaNTT di sela-sela
acara perayaan Natal dan Tahun Baru keluarga besar Lepo Bispu, Sabtu
(6/1/2018), Yang Mulia Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD
mengatakan “Keberagaman yang ada baik suku maupun agama serta denominasi gereja
di Provinsi NTT harus dipandang sebagai satu keluarga besar, sehingga proses
pemilihan tidak boleh memecah belah persaudaraan yang terjalin meskipun pilihan
berbeda berdasarkan penilaian masing-masing”.
“Tentunya kita semua menginginkan
melalui proses yang ada dihasilkan pemimpin yang baik, berwibawa, dan benar mau
bekerja untuk kepentingan rakyat, karena diatas bahu para calon pemimpin terletak
tanggungjawab besar untuk kemajuan Provinsi NTT dan Kabupaten masing-masing”.
“Saya menyerukan agar Cinta
Kasih terwujud dan tidak menimbulkan perpecahan diantara perbedaan pilihan. Pilihan
boleh berbeda namun jangan menghasut atau memaksakan kehendak kepada orang lain
untuk mendiskreditkan calon pasangan lain”.
Netralitas Kaum Klerus Harga Mati
Direktur Pusat Pastoral
(Puspas) Keuskupan Maumere, Rm. Yohanes Eo Towa, Pr yang ditemui WartaNTT
secara terpisah di Lepo Bispu mengatakan “Keuskupan Maumere konsisten dengan
apa yang diharapkan Gereja secara universal dimana urusan Gereja terkait
nilai-nilai bagaimana berpolitik yang baik dan benar namun tidak berhubungan
dengan politik praktis”.
“Keuskupan Maumere tidak
pernah mengambil sikap dukung-mendukung ataupun mengarahkan kepada oknum
tertentu. Sikap Gereja bahwa siapapun yang menjadi pemimpin akan didukung dan
tidak ada yang mengatasnamakan Gereja mendukung siapapun dalam pilkada 2018
baik Pilkada Sikka maupun Pilgub NTT”.
Rm. Yohanes Eo Towa, Pr
melanjutkan “Beberapa waktu lalu saya ditelepon atas beredarnya informasi bahwa
Gereja (pusat pastoral) mendukung pasangan tertentu dalam pemilu 2018”.
“Saya katakan bahwa Gereja
(pusat pastoral) sama sekali tidak mempunyai kapasitas mendukung pasangan
tertentu serta para Pastor, Biarawan dan Biarawati sudah memahami sikap gereja
secara universal”.
Terkait harapan kepada Paslon
dalam Pilkada Sikka dan Pilgub NTT, Direktur Puspas Keuskupan Maumere
mengatakan “Saya mengharapkan Paslon yang dipercayakan baik oleh partai maupun
mendaftar secara independen dapat memberikan pendidikan politik yang baik
kepada masyarakat dan tidak saling menjelekkan untuk kepentingan sesaat”. (Kris
Kris)
KOMENTAR