wartantt.com, PAPUA -- Salah
satu tolok ukur keseriusan pemimpin Indonesia dalam membangun bangsa
adalah dengan perhatian serius kepada rakyat yang masih tertinggal,
terpuruk, miskin dan tak diperhatikan. Papua adalah salah satu daerah
yang tertinggal itu. Apa perhatian Jokowi untuk Papua?
Jika
Jokowi sekarang nyata membangun Papua, maka daerah lain juga akan
menghargainya sebagai pemimpin yang sangat serius membangun bangsa.
Memilih Jokowi sebagai presiden 2 periode akan menjamin pembangunan di
seluruh Indonesia akan merata. Indonesia butuh pemimpin yang bekerja
secara nyata. Indonesia sudah muak dengan janji-janji. Mereka
membutuhkan bukti nyata. Jokowi adalah jawaban untuk itu.
Pembangunan jalan trans Papua
Problem
utama dalam kemajuan suatu wilayah adalah konektivitas. Ekonomi,
teknologi, dan pendidikan akan terhambat jika konektivitas tidak
terjamin. Untuk itulah pemerintahan Jokowi fokus pada pembangunan
infrastruktur sebagai salah satu faktor jaminan konektivitas antar
daerah di Papua. Terbukanya akses akan mendorong ekonomi, teknologi, dan
pendidikan semakin berkembang.
Hadiah terindah untuk Papua dari Jokowi adalah pembangunan jalan trans Papua, yang sudah dinantikan puluhan tahun.
Jalan Trans Papua dan Jalan Lintas Perbatasan Papua sepanjang 4.357 km
diharapkan rampung pada tahun 2018. Jalan sepanjang itu memiliki 7
segmen tahapan pembangunan, yaitu Jayapura-Wamena-Mulia, Jayapura-Sarmi,
Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Perbatasan Papua Nugini, Merauke-Waropko,
Timika-Mapurujaya-Pomako, Nabire-Waghete-Enarotali, dan
Serui-Menawi-Subeba. Jalan berlokasi di Papua Barat adalah ruas
Manowari-Sorong, Manokwari-Bintuni, Fakfak-Hurimber-Bomberay, dan
Sorong-Mega.
Pembangunan jalan trans Papua ini
tidak mudah. Kenapa? Karena tak hanya harus membelah gunung, hutan dan
bukit, akses menuju Papua juga tak mudah ditempuh. Ditambah lagi,
infrastruktur pendukung lain, harga material yang lebih bakal
berkali-kali lipat. Namun dengan kegigihan pemerintah dengan menggunakan
seluruh elemen, bukan berarti kesulitan itu tidak dapat dihadapi.
Pemerintah harus tertatih-tatih membangun Papua yang selama ini
ditinggalkan. Banyak rugi, pengorbanan, juga tantangan. Tetapi itu semua
tidak ada artinya bila melihat Papua tersenyum bahagia.
Listrikisasi di desa-desa terpencil di Papua
Pernahkah
Anda merasakan bagaimana rasanya berada dalam kegelapan malam? Kalau
Anda pernah, maka Anda akan memahami bagaimana rasanya saudara-saudara
di Papua berada dalam kegelapan malam selama puluhan tahun sejak mereka
disebut Indonesia. Itu pasti tidak merindukan terang lagi. Mereka pasti
sudah pasrah berada dalam kegelapan malam setiap hari.
Tahukah
Anda rasanya ketika dari kegelapan malam menjadi terang? Ahhhhh……… Anda
pasti akan merasa lega. Karena mata Anda sudah bisa melihat, kaki Anda
sudah mampu melangkah dan tangan Anda tidak lagi meraba-raba ke sana ke
mari. Itu pulah lah, bahkan lebih dari itu, yang dirasakan
saudara-saudara kita di Papua, yang sudah mendapatkan listrik dari
pemerintahan Jokowi. Mereka tertawa, mereka tersenyum, dan mereka
menangis terharu. Mereka kini merasa kami sungguh-sungguh Indonesia.
Jokowi
menantang PLN untuk menerangi Papua. Menurut PLN, mereka sudah
mengalirkan listrik ke desa-desa terpencil. Hingga kini sudah mencapai
191 desa per Desember 2017. Itu tidak mudah. Lagi-lagi PLN harus
menghadapi medang yang sangat sulit, mobilisasi alat-alat yang tidak
mudah, medan yang sangat menantang dan tantangan sosial yang rumit. Apa
yang membuat mereka kuat? Senyum bahagia dari orang Papua setelah
mendapat aliran listrik. Mereka kuat karena tahu bahwa di sana, senyum
sudah menanti. Good job PLN.
10% saham Freeport Indonesia menjadi hak warga Papua
Yang
tidak kalah menarik adalah pengalihan saham Freeport Indonesia sebanyak
10% menjadi hak warga Papua melalu pemerintahan daerah Papua dan Papua
Barat.
"Perjanjian
yang ditandatangani adalah salah satu langkah maju dan strategis dalam
rangka pengambilan saham divestasi PT Freeport Indonesia setelah dicapai
kesepakatan antara pemerintah dan PT Freeport Indonesia pada 27 Agustus
2017." (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati)
Inilah
yang selama ini tidak pernah diberikan kepada warga Papua, yang alamnya
dikuras habis. Tanah Papua sudah menyumbangkan banyak hal untuk negara
ini. Tetapi mereka tidak pernah mendapat imbalan yang setimpal. Sudah
kekayaan alam tanah mereka habis dikeruk, kehidupan mereka pun masih
tetap tertinggal jauh di belakang.
Jokowi tidak
ingin kesenjangan ini terjadi. Demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, maka 10 % saham harus menjadi hak warga Papua. Biarlah
mereka menikmati hasil bumi yang selama ini tidak mereka dapatkan. Tentu
itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Papua dan Papua Barat.
Pembangunan Stadion Papua Bangkit
Papua
akan mendapat stadion baru yang dinamai Stadion Papua Bangkit.
Pembangunan dimulai pada akhir 2016 dan ditargetkan selesai pada 2018.
Digadang-gadang stadion dengan kapasitas 45 ribu penonton ini akan
menjadi stadion terbesar kedua setelah GBK.
"Progres
sudah 29 persen, kita lebih cepat dari rencana. Jadi rencana hanya
sekitar 20 persen. Target selesai di Desember 2018. Ini disiapkan untuk
PON 2020, jadi memang penyelenggaraan PON di 2020 tapi di Desember 2018
harus selesai, sesuai kontrak.” (Project Manager PT PP (Persero) Dwi Aji Wicaksono.
Stadion
besar bukan hanya soal kemegahan. Stadion juga menggambarkan kemajuan
suatu daerah serta menunjukkan animo masyarakat yang sangat mencintai
olah raga. Dari Papua selalu ada olah ragawan/i yang mengangkat nama
baik Indonesia di dunia internasional.
Jokowi tak terkalahkan di Papua dan Indonesia
Apa
efeknya terhadap Jokowi di Pilpres 2019? Sudah 7 kali Indonesia
mengalami pergantian presiden. Jokowi adalah presiden yang paling
memperhatikan Papua. Bahkan mungkin wilayah lain dapat saja ini karena
pembangunan yang begitu masif di Papua. Perhatian itu akan memunculkan
rasa cinta terhadap Jokowi. Pembangunan yang nyata di Papua akan
mengarahkan suara pemilih Papua ke Jokowi. Maka akan sangat tidak masuk
akal bila warga Papua malah memilih capres lain, Prabowo misalnya.
Apa
pengaruhnya untuk suara Jokowi di Indonesia? Entah kenapa Papua selalu
memiliki daya tarik tersendiri. Mungkin karena kekayaan alam tidak
berbanding lurus dengan perkembangan daerah dan warganya. Papua juga
selalu mendapat perlakuan istimewa dalam hal PNS dan Pilkada. Di samping
itu, Papua dikenal sebagai daerah yang dikuras habis dan warganya
terbelakang. Maka memperhatikan Papua akan membuktikan seorang pemimpin
itu akan memperhatikan Indonesia. Membangun Papua berarti membangun
Indonesia secara keseluruhan. Siapa pun pemimpinnya yang membangun Papua
dengan serius akan mendapat penghargaan dari seluruh Indonesia.
KOMENTAR