wartantt.com, MANGGARAI BARAT -- Pemerintah Jepang menyiapkan tiga unit mesin penyulingan air laut menjadi air layak konsumsi bagi warga di Pulau Messah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Direktur PDAM Wae Mbeliling Labuan Bajo, Aurelius Hubertus Lendo, menjelaskan bahwa bantuan dari Pemerintah Jepang itu akan direalisasikan setelah penandatanganan MOU dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
"MoU antara Pemerintah Jepang dengan Pemerintah Kabupaten Mabar akan berlangsung pada tanggal 27 Februari 2018. Sedangkan pekerjaan fisik konstruksi pembangunan penyulingan air di Pulau Messah itu berlangsung pada akhir Maret atau awal April 2018," kata Aurelius, Senin (5/2/2018).
Sedangkan untuk suplai air bersih di Labuan Bajo oleh PDAM berkaitan dengan tingginya curah hujan saat ini, Aurelius mengatakan masih berjalan normal dan tingginya intensitas hujan tidak berpengaruh pada kelancaran distribusi air PDAM.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Jepang melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang atau yang lebih dikenal dengan nama Japan Internasional Coorpration Agency (JICA), memberikan bantuan berupa pembangunan penyulingan air laut menjadi air bersih layak minum di Labuan Bajo, tepatnya di Pulau Messah dan Pulau Seraya Besar.
Berkaitan dengan itu, tim dari Kementerian Luar Negeri Jepang sudah melakukan survey pada Bulan Maret 2017.
JICA merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh pemerintahan Jepang untuk membantu pembagunan di negara-negara berkembang.
Pulau Messah dan Pulau Seraya Besar merupakan pilot project. Bila memungkinkan maka beberapa pulau berpenghuni lainnya juga akan dibantu dengan cara penyulingan yang sama.
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula saat menerima kedatangan lima orang dari JICA pada Jumat (27/10/2017), menyampaikan apresiasinya atas kepedulian dari pemerintahan Jepang.
"Saya mewakili pemerintah dan masyarakat Manggarai Barat sangat-sangat berterima kasih kepada Pemerintah Jepang, kepada JICA atas kepeduliannya untuk membantu kami di daerah ini," kata Agustinus.
Saat itu tim dari JICA meminta dukungan pemerintah Manggarai Barat untuk membuat rekomendasi demi melengkapi proposal mereka, yakni rekomendasi yang isinya menjelaskan pemerintah Mabar membutuhkan bantuan air bersih. Bupati Manggarai Barat saat itu langsung menyetujuinya.
Direktur PDAM Wae Mbeliling Labuan Bajo, Aurelius Hubertus Lendo, menjelaskan bahwa bantuan dari Pemerintah Jepang itu akan direalisasikan setelah penandatanganan MOU dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
"MoU antara Pemerintah Jepang dengan Pemerintah Kabupaten Mabar akan berlangsung pada tanggal 27 Februari 2018. Sedangkan pekerjaan fisik konstruksi pembangunan penyulingan air di Pulau Messah itu berlangsung pada akhir Maret atau awal April 2018," kata Aurelius, Senin (5/2/2018).
Sedangkan untuk suplai air bersih di Labuan Bajo oleh PDAM berkaitan dengan tingginya curah hujan saat ini, Aurelius mengatakan masih berjalan normal dan tingginya intensitas hujan tidak berpengaruh pada kelancaran distribusi air PDAM.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Jepang melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang atau yang lebih dikenal dengan nama Japan Internasional Coorpration Agency (JICA), memberikan bantuan berupa pembangunan penyulingan air laut menjadi air bersih layak minum di Labuan Bajo, tepatnya di Pulau Messah dan Pulau Seraya Besar.
Berkaitan dengan itu, tim dari Kementerian Luar Negeri Jepang sudah melakukan survey pada Bulan Maret 2017.
JICA merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh pemerintahan Jepang untuk membantu pembagunan di negara-negara berkembang.
Pulau Messah dan Pulau Seraya Besar merupakan pilot project. Bila memungkinkan maka beberapa pulau berpenghuni lainnya juga akan dibantu dengan cara penyulingan yang sama.
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula saat menerima kedatangan lima orang dari JICA pada Jumat (27/10/2017), menyampaikan apresiasinya atas kepedulian dari pemerintahan Jepang.
"Saya mewakili pemerintah dan masyarakat Manggarai Barat sangat-sangat berterima kasih kepada Pemerintah Jepang, kepada JICA atas kepeduliannya untuk membantu kami di daerah ini," kata Agustinus.
Saat itu tim dari JICA meminta dukungan pemerintah Manggarai Barat untuk membuat rekomendasi demi melengkapi proposal mereka, yakni rekomendasi yang isinya menjelaskan pemerintah Mabar membutuhkan bantuan air bersih. Bupati Manggarai Barat saat itu langsung menyetujuinya.
KOMENTAR