SMP Taman Siswa Ande Ate Memprihatinkan

siswa SMP Ande Ate berpose di depan sekolahnya

Bertempat di kampung Ande Ate desa bukambero berdiri sebuah bangunan sekolah SMP Taman Siswa Ande Ate yang merupakan paralel dari SMP Taman siswa Bila Cenghe kec. Kodi utara yang  secara kasat mata tidak layak untuk menjadi tempat proses belajar mengajar.

Dominikus Rehi Doda, Kepala SMP Taman Siswa Ande Ate  menjelaskan bahwa Sekolah ini di bangun atas dasar keprihatinan   akan kondisi anak yang harus memempuh jarak kurang lebih 3 hingga  3,5 km sampai ke sekolah yaitu  SMP Merpati dan SMP Negeri. “Kasihan dengan anak anak tiap hari harus jalan 3-3,5 kilo ke sekolah. Oleh karena itu mengawalinya saya coba membangun komunikasi dengan Yayasan Taman Siswa yang berada di Jogja, untuk membangun sebuah SMP di sini. Respon positif dari pihak Yayasan hanya meminta surat Hibah atas Tanah sebagai salah satu prasyarat untuk mendapat dukungan dari pihak Yayasan” demikian katanya.

Untuk membuktikan keseriusan kami lanjut Domi,  sudah tersedia bukti administrasi dan fisik lokasi untuk sekolah dengan ukuran luas 50 x 100 meter yang berlokasi di kampung Ande Ate. Selain itu masyarakat  membangun fisik sekolah secara swadaya dengan bahan bangunan seadanya berupa bambu, seng, paku, kayu dll, sehingga sejak tanggal 17 Juli 2017 sekolah ini mulai melaksanakan aktifitas belajar mengajar. Honor guru yang mengajar di sekolah ini juga masih berasal dari swadaya masyarakat, terutama dari orang tua yang menyekolahkan anaknya di sini.

Kornelis Tanggu Bore, selaku Tokoh masyarakat yang juga adalah Calon wakil Bupati SBD ketika ditemui di rumahnya tidak jauh lokasi sekolah tersebut mengaku prihatin dengan kondisi sekolah ini, terutama para guru yang mengajar tanpa upah. “Hanya demi masa depan anak-anak guru-guru di SMP Taman Siswa Ande Ante rela mengajar tanpa gaji, mereka bekerja secara ikhlas tinggal kita bagaimana menyikapi kondisi ini" demikian katanya.

Sebagai informasi Saat ini siswa siswi di sekolah SMP Taman Siswa Ande Ate berjumlah  32 siswa, 12 orang Guru, 2 orang clening servis.