SEKOLAH DI SEGEL, KBM SISWA SMPN 6 NUBATUKAN-LEMBATA BERLANGSUNG DI LAPANGAN

WartaNTT.com, LEMBATA – Persoalan kesepakatan dalam proses hibah tanah warga untuk pembangunan SMPN 6 Nubatukan di Desa Watokobu, Kecamatan Nubatukan dengan Pemkab Lembata yang dianggap belum tuntas oleh pemilik lahan, menyebabkan Siswa dan para Guru SMPN 6 Nubatukan harus rela untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di lapangan kampung Belang, Desa Watokobu sejak hari kemarin (30/05/2018).

Informasi yang dihimpun WartaNTT dari beberapa guru yang ditemui di lokasi KBM darurat di lapangan Desa Watokobu, Kamis (31/05/2018) mengatakan “Kami juga kaget saat datang ke sekolah pada hari Rabu kemarin (30/05/2018) dan melihat di depan pintu pagar masuk sekolah sudah dipalang dengan kayu, kami tidak berani membuka palang kayu tersebut atau masuk ke ruangan kelas. Akhirnya atas inisiatif Bapak Kepala Sekolah, kami bersama anak-anak menuju ke Lapangan Desa Watokobu dan membangun tenda darurat untuk dapat laksanakan kegiatan belajar-mengajar”.

“Tentu proses pembelajaran yang terjadi diruang terbuka seperti ini kurang maksimal dan konsentrasi para murid cukup terganggu. Kami berharap persoalan ini segera diselesaikan dengan baik sehingga anak-anak tidak dikorbankan apalagi saat ini sedang berlangsung proses pengolahan nilai ujian bagi siswa kelas VII dan VIII dimana pada 6 Juni 2018 akan dilaksanakan pembagian raport, dan proses pengambilan SKH-UN milik siswa kelas IX yang telah tamat guna persiapan pendaftaran ke SMA/MA” ujar mereka.

Sementara itu Kabid SMP Dinas PKO Lembata, Yulius J Lamatapo yang dikonfirmasi WartaNTT dilokasi KBM darurat, Kamis (31/05/2018) mengatakan “Ya, benar, terjadi penyegelan oleh oknum pemilik lahan beberapa hari kemarin akibat belum tuntasnya realisasi kesepakatan atas hibah tanah untuk pembangunan gedung SMPN 6 Nubatukan sejak tahun 2012 yang lalu, namun kami sedang persiapkan langkah-langkah dan akan berkoordinasi dengan Bupati Lembata secara berjenjang”.

“Sejak hari kemarin kami telah menindaklanjuti laporan dari Kepala Sekolah SMPN 6 Nubatukan sehingga telah digelar pertemuan di Kantor Camat Nubatukan yang dihadiri Ibu Sekcam Nubatukan, Kades Watokobu, Kepala Sekolah dan Ketua Komite serta kami dari Dinas PKO Lembata. Atas kesepakatan pertemuan tersebut hari ini kami tinjau lokasi bersama aparat keamanan dari Polres Lembata dan telah mengambil beberapa langkah kerja yang segera dilakukan. Pastinya besok (01/06/2018) kami akan menggelar pertemuan bersama pemilik lahan sehingga persoalan ini segera mendapatkan solusi dan tidak berdampak panjang bagi kita semua” ujarnya.

Kepala Desa Watokobu, Thomas Tonga Uran kepada WartaNTT mengatakan “Saat kejadian penyegelan hari senin yang lalu (28/05/2018), saya sedang berada di Lewoleba sehingga keesokan harinya baru melihat langsung lokasi dan mengambil inisiatif bersama Kepala Sekolah dan Ketua Komite menyampaikan kepada pihak Dinas PKO dan Camat Nubatukan sehingga kemarin (30/05/2018) dilaksanakan pertemuan di Kantor Camat Nubatukan”.

“Tentu hanya kebesaran hati dan komunikasi yang baik antara kami selaku Pemerintah tingkat Desa sampai Pemerintah tingkat Kabupaten dengan pemilik tanah yang dapat menyelesaikan persoalan ini, sehingga generasi muda Watokobu tidak dirugikan apalagi beberapa waktu kedepan akan dilaksanakan persiapan penerimaan murid baru SMP tahun ajaran 2018-2019. Kita harapkan esok hari sudah terjalin kesepakatan bersama” ujarnya menambahkan. (Kris Kris)