WartaNTT.com, LEMBATA –
Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Wakil Bupati, Dr. Thomas Ola Langoday,
M.Si mengapresiasi pelaksanaan penelitian komoditas/produk/jenis usaha (KPJU)
unggulan UMKM tahun 2018 yang dilaksanakan atas kerjasama Kantor Perwakilan
Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT dengan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang.
Dalam
kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penentuan Bobot Sektor/Subsektor Lapangan Usaha tingkat
Kabupaten Lembata, Kamis
(30/08/2018) yang dihadiri pimpinan OPD, Pimpinan Bank NTT Cabang Lewoleba, pihak
BNI KCP Lewoleba, BRI KCP Lewoleba, Kepala BPS Kabupaten Lembata dan LSM
terkait, Wakil Bupati Lembata mengatakan “Melalui kegiatan kali ke-3 dalam
agenda 5 tahunan yang dilakukan, Pemkab Lembata mengharapkan mendapatkan
informasi jenis KPJU per Kecamatan sehingga Pemerintah tidak ragu dalam mengambil kebijakan pengembangan produk UMKM di Kabupaten Lembata kedepannya”.
“Untuk diketahui bahwa Visi Pemerintah Kabupaten Lembata tahun 2017-2022 yakni mewujudkan Lembata yang
produktif dan berdaya saing untuk kesejahteraan rakyat berkelanjutan, yang diformulasikan dalam rantai ekonomi 2.0 (two point zero) sehingga diharapkan rantai ekonomi melalui 6 cincin yang terintegrasi yakni sektor pariwisata, keuangan
mikro, industri, pertanian, pemberdayaan ekonomi umat basis, serta kelautan dan perikanan dapat terwujud” ujarnya.
Thomas Ola Menambahkan “Kami juga mengharapkan
pihak Bank Indonesia perwakilan NTT dapat mengintervensi pembangunan sektor UMKM di Kabupaten Lembata mulai dari titik nol sebagaimana yang dilakukan terhadap Kabupaten-Kabupaten lain di wilayah
NTT”.
Sementara itu pihak LPPM Undana-Kupang melalui
Dr. Hamzah H Wulakada, SP.,M.Sc yang hadir mengatakan “Beberapa manfaat informasi dari Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU)
unggulan UMKM
diantaranya untuk Pembinaan dan pengembangan UMKM; Fokus dalam perumusan kebijakan dan program pemerintah dalam pengembangan UMKM; KPJU unggulan berpotensi dalam pengembangan ekonomi
wilayah, penyerapan kerja dan peningkatan daya saing; serta Pembiayaan usaha serta investor untuk pengembangan
usahanya oleh perbankan.
“Terdapat instrumen yang wajib diisi
masing-masing stakeholder dalam tahapan
pengumpulan informasi awal yang mana akan ditindaklanjuti oleh LPPM Undana-Kupang melalui kegiatan pengambilan data di setiap Kecamatan yang ada”.
“Kami juga berharap semua pihak dapat memberikan informasi yang riil
dalam pengisian instrumen yang dilakukan dengan fokus pada
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing dalam
rangka proyeksi produk unggulan Kabupaten Lembata kedepan” ujarnya.
Sementara itu pihak perbankan yang hadir juga
menyampaikan keluhan dari calon debitur UMKM antara lain kekurangan modal usaha, bingung memasarkan/promosi hasil bumi; kesulitan
transportasi/infrastruktur untuk pasarkan hasil di Kota, akses pasar
yang terbatas, terbatasnya pendampingan SDM, terbatasnya infrastruktur yang
memadai di Desa, pemahaman masyarakat yang masih rendah dalam penggunaan teknologi, perizinan produk industri rumah tangga, serta
belum adanya branding untuk pemasaran produk kemasan, sehingga diharapkan dapat ditindaklanjuti
oleh Pemkab Lembata. (Kris Kris)
KOMENTAR