wartantt.com, INFRASTRUKTUR - SISTEM kelistrikan Papua semakin kuat dengan peresmian tiga infrastruktur kelistrikan di Jayapura, Papua, Jumat (24/8)., oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Tiga infrastruktur tersebut merupakan sistem 150 kv pertama di Papua yang terdiri atas Gardu Induk (GI) 150 kv Jayapura, GI 150 kv Holtekamp, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Holtekamp-Jayapura milik PT PLN (persero).
Rini mengungkapkan ketiga infrastruktur itu akan menyalurkan listrik yang dihasilkan pembangkit sehingga semakin banyak warga yang bisa menikmati listrik dan pada akhirnya bisa mendorong kesejahteraan masyarakat.
Dia berharap keberadaan gardu induk dan SUTT 150 kv tersebut bisa meningkatkan rasio elektrifikasi Papua dan nasional. Saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Papua dan Papua Barat tercatat di level 53,62% dan merupakan provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah di Indonesia.
“Keberadaan infrastruktur ini sangat penting bagi penyaluran listrik di wilayah ini, jadi pemerintah tentu sangat mendukung dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PLN. Sebagai BUMN yang bertanggung jawab bagi kelistrikan di Tanah Air, saya terus mendo-rong agar PLN terus meningkatkan perbaikan infrastruktur kelistrikan karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat,” ungkap Menteri Rini.
Tak hanya untuk melistriki warga, Menteri Rini berharap dengan semakin andalnya listrik di Ja-yapura bisa tumbuh pusat-pusat ekonomi baru dan memudahkan investor yang ingin berinvestasi.
Di tempat yang sama, Ahmad Rofik, Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, mengatakan pengoperasian dua gardu induk dan SUTT 150 kv itu bisa mengoptimalkan pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas (PLTMG) Jayapura.
Menurut Rofik, tambahan suplai itu dapat disalurkan untuk penambahan daya pasang baru atau pasang sementara bagi rumah tangga dan industri. Jumlah rumah tangga yang dilistriki tercatat 600 ribu pelanggan yang mencakup sistem Jayapura, Sentani, dan Genyem.
Dengan beroperasinya PLTMG, Ia memperkirakan PLN bisa menghemat biaya produksi listrik hingga Rp8,7 miliar per bulan.
Ekspedisi Papua Terang Menteri Rini yang bertemu dengan Tim Ekspedisi Papua Terang di Gardu Induk Skyline, Jayapura, mengapresiasi tim karena telah bersedia membantu pemerintah dalam upaya membangun infrastruktur kelistrikan di seluruh Papua dan Papua Barat
Ekspedisi Papua Terang Menteri Rini yang bertemu dengan Tim Ekspedisi Papua Terang di Gardu Induk Skyline, Jayapura, mengapresiasi tim karena telah bersedia membantu pemerintah dalam upaya membangun infrastruktur kelistrikan di seluruh Papua dan Papua Barat
“Saya bangga dengan mahasiswa karena di Papua kesulitannya (ialah) antardesa letaknya jauh-jauh. Saya harap Ekspedisi Papua Terang bisa membantu kita mempercepat penerangan di seluruh Tanah Papua,” katanya.
Tim Ekspedisi Papua Terang yang terdiri atas 500 orang mulai melakukan survei ke 419 desa pada 30 Juli 2018. Tim tersebut terdiri atas mahasiswa dari 5 PTN, akademisi, pegawai PLN yang menjadi relawan, TNI-AD, dan Lapan.
Tim Ekspedisi Papua Terang akan membantu PLN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Papua dan menjalankan survei yang mencakup survei data desa, survei potensi energi baru dan terbarukan, serta survei pembangunan sistem kelistrikan desa.
“Hasil dari kegiatan ini menjadi masukan bagi PLN untuk mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Papua berdasarkan potensi dan kearifan lokal di tiap-tiap lokasi,” kata Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali.
KOMENTAR