WartaNTT.com, LEMBATA –
Kabupaten Lembata mendapatkan kunjungan kehormatan Kepala Perpustakaan Nasional
RI, Muhammad Syarif Bando dalam pembukaan Festival Literasi #Saya Baca tingkat Kabupaten Lembata,
Jumat (14/09/2018) yang berlangsung di kawasan Pelabuhan “Jeti” Lewoleba.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala
Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus pada Perpustakaan
Nasional RI, Sukoyo, S.Sos didampingi Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi NTT, Ir. Frederick J
W Tielman, M.Si serta
Kepala Sub Bidang Inovasi dan Penerapan Teknologi
direktorat PSDM dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kementerian
Desa PDTT RI, Muhammad Wahyudin.
Dalam kegiatan tersebut, M Syarif Bando juga menegaskan
pentingnya literasi bagi kemajuan Kabupaten Lembata. “Tentunya siapa kita hari ini itulah gambaran kita 10 sampai dengan 15 tahun
yang akan datang, dimana hal yang sangat menentukan masa depan kita saat ini adalah apa yang
kita baca, siapa teman berbicara, serta asupan gizi yang dikonsumsi”.
“Dengan
menanamkan budaya literasi dapat dipastikan bahwa generasi yang akan datang mampu
mengelola potensi sumber daya yang tersedia secara baik. Karena yang membuat
suatu negara menjadi maju adalah kemampuan Sumber Daya
Manusianya bukan potensi Sumber Daya Alam”.
“Saya berharap kegiatan
saat ini menjadi titik awal bangkitnya Literasi masyarakat Kabupaten Lembata
menuju kejayaan, kemandirian dan kesejahteraan” ujarnya.
M Syarif Bando juga mengapresiasi langkah yang
dilakukan Pemkab Lembata, ” Apa yang dilakukan Bupati Lembata saat ini bukan hanya
melaksanakan amanat Undang-Undang namun telah menunjukkan diri sebagai pemimpin visioner untuk
mengantar Kabupaten Lembata mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia”.
“Belenggu
penjajahan telah diselesaikan oleh para pahlawan kita yang telah merebut kemerdekaan. Kini masih tersisa belenggu kemiskinan, kebodohan dan kemalasan yang
harus diselesaikan oleh masyarakat saat ini melalui festival literasi yang
dicanangkan Pemerintah
untuk dilaksanakan mulai dari tingkat Desa”.
“Dengan persetujuan
Kementerian Desa PDTT RI bahwa anggaran Dana Desa boleh digunakan untuk membangun
perpustakaan Desa, maka menjadi
kewajiban Pemerintah Desa untuk segera menindaklanjuti secara bertangungjawab, sehingga
seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses pengetahuan. Manifesto IFLA-UNESCO juga telah mengamanatkan bahwa bangku terakhir bagi
semua orang yang tidak bersekolah adalah perpustakaan umum” ujarnya.
Kepala Perpustakaan Nasional RI juga
menghibahkan 3.500 koleksi bahan pustaka tahap pertama, serta menyerahkan
secara simbolis 1 unit mobil perpustakaan keliling untuk Kabupaten Lembata, dan
1 unit motor bagi Perpustakaan Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan yang
diresmikan operasionalnya siang tadi (14/09/2018).
Sementara itu Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST dalam sambutannya memastikan bahwa gerakan Literasi akan terus dikumandangkan dengan sasaran 144 Desa dan 7 Kelurahan termasuk pembangunan perpustakaan mini pada beberapa tempat wisata.
“Gerakan
Literasi akan terus dikumandangkan di Kabupaten Lembata. Semoga setiap hal yang dilakukan Pemerintah berkenan di hati masyarakat, dapat dilaksanakan dan dinikmati bersama-sama” ujarnya. (Kris
Kris)
KOMENTAR