Wartantt.com--SBD; SMA
St. Alfonsus Weetebula diluncurkan sebagai sekolah literasi pertama di
Kabupaten Sumba Barat Daya. Peluncuran sekolah Literasi ini
dilakukan oleh Wakil Bupati Sumba Barat Daya bersama Kepala SMA St. Alfonsus
Waitabula pada Senin (29/10) siang kemarin. Proses peluncuran sekolah literasi ini
dirangkai bersama kegiatan Diskusi Literasi yang menghadirkan Wakil Bupati Sumba Barat
Daya, Kepala Sekolah SMA Alfonsu dan Empriani Magi
yang penggiat
literasi Sumba Barat Daya peraih penghargaan Astra tingkat Nasional sebagai narasumber.
Wakil
Bupati Sumba Barat Daya Ndara Tanggu Kaha dalam sambutannya mengatakan
Pendidikan merupakan nafas kehidupan dan jembatan emas untuk keluar dari
kemiskinan. Dijelaskannya bahwa
kemampuan Literasi sangat membantu pemahaman akan kemajuan global. Dirinya
meyakini, bahwa dengan giat literasi bisa
mensejhaterakan kehidupan.
"Pendidikan
merupakan nafas kehidupan dan jembatan emas untuk keluar dari
kemiskinan"tuturnya.
Dikesempatan
yang sama Ia mengungkapkan minat membaca dan menulis anak-anak kabupaten SBD
berada dalam kondisi lampu 'kuning' atau 'merah'. Diyakininya bahwa hal
tersebut menjadi acuan bersama untuk memulai kebiasaan membaca. Ia menambahkan kurang lebih 40% tenaga
pendidik di SBD yang mangkir dari tugas. Hal itu katanya bisa mempengaruhi
anak-anak untuk tidak pro-aktif dalam belajar.
"Kurang
lebih 40% guru yang mangkir dari tugasny, hal ini akan mengorbankan peserta
didik"tegas Ndara Tanggu Kaha dalam sambutannya.
Selain
itu dirinya mengharapkan supaya kegiatan literasi ini dapat ditindak lanjuti
dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Ia menuturkan bahwa
literasi ini sangat menguntungkan masyarakat luas dan siswa-siswi dari usia
dini untuk bisa membaca demi kesuksesan masa yang akan datang.
"Saya
sangat mengharapkan supaya sekolah ini dapat menindak lanjuti kegiatan
ini"tutup Ndara Tanggu Kaha.
Senada
dengan Kepala Sekolah SMA Swasta St. Alfonsus Weetebula Naja Saferinus dalam
sambutannya mengatakan program literasi
merupakan salah satu cara untuk mewadahi warga sekolah yaitu siswa, guru dan
kepala sekolah serta penggiat literasi, lembaga, mitra dan orang tua dalam
sebuah forum bersama.
"Kegiatan
literasi ini akan menjadi wadah kia bersama untuk berkolaborasi dalam
meningkatkan minat membaca"tutur Naja.
Naja
Saferinus mengatakan hidup dalam era
globalisasi saat ini memaksa kita untuk menjadi manusia yang berkualitas.
Dikesempatan yang sama ia menuturkan persaingan kemajuan dunia teknologi, kemajuan pasar bebas menyebabkan pendidikan
sudah terbawa dalam 'arus' global. lanjutnya, kita harus mampu bersaing dan
perkaya pengetahuan dengan membaca.
"Kemajuan
global saat ini, memaksa kita untuk
mampu bersaing dalam segala bidang"ungkapnya.
Dirinya
juga mengucapkan terimakasih kepada Relawan BBNTT dan pemerintah daerah
kabupaten SBD yang sudah mendukung dan mendampingi peluncuruan perdana sekolah
literasi untuk kabupaten Sumba Barat Daya. Ia menjelaskan kegiatan ini
diselenggarakan untuk menumbuhkan atau memancing minat membaca anak.
"Dalam
peluncuran perdana sekolah literasi ini,
saya tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada Relawan BBNTT dan
pemerintah daerah SBD yang sudah mendukung dan mendampingi kegiatan hari
ini" ujar Naja Saverinus.
Upaya
meningkatkan budaya membaca terus dilakukakan dan dikembangkan di
sekolah-sekolah. Salah satu sekolah yang akan meluncurkan sekolah literasi
adalah SMA St. Alfonsus Weetebula. Pada
kegiatan diskusi literasi dan peluncuran perdana sekolah literasi di SMA St.
Alfonsus Weetebula menghadirkan tiga
orang narasumber , yakni Naja Saverinus(KEPSEK), Ndara Tanggu Kaha(wakil Bupati SBD) , dan
Empri(Penggiat Literasi). Ungkap ketua panitia pelaksana kegiatan Yosep K.
Sogen dalam penyampaian laporan panitia.
Pada
kegiatan peluncuran perdana Sekolah literasi juga dimeriahkan pameran karya
tulis siswa-siswi SMA St. Alfonsus Weetebula. RIAN
KOMENTAR