Dalam upaya mendorong
kelompok usaha menghadapi MEA maka dinas perdagangan Provinsi menyertakan
sejumlah kelompok usaha di sbd untuk mengikuti pelatihan standarisasi produk
orientasi ekspor di aula hotel sinar tambolaka, Kamis (22/11) siang
kemarin. Pelatihan ini diselenggarakan
Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Timur
bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten SBD.
Hadir dalam pelatihan ini kepala perdagangan dan perindustrian SBD, perdagangan
luar Negeri propinsi NTT, Elisabet
krisna wati Balai POM PROV. NTT, BEA Cukai dan perwakilan kelompok usaha.
Kepala Dinas perindustrian
dan perdagangan kabupaten SBD Yustinus B.
kandi S. Sos sesaat sebelum membuka kegiatan mewakili kepala dinas perdagangan
provinsi NTT, mengatakan penguatan kapasitas kelompok usaha sangat diperlukan
untuk bersaing di dunia pasar bebas seperti saat ini. Ia menyakini dengan
sosialisasi seperti yang dilakukan saat ini akan sangat membantu kelompok usaha
dalam mengolah serta mengembangkan potensi yang dimiliki daerah.
"Pemda SBD lewat
dinas perindustrian dan perdagangan akan siap membantu masyarkat dalam
penyelesaian administrasi yang diperlukan kelompok usaha trrmasuk pengurusan
halal dan tidak halalnya sebuah produk. Saya yakin akan ada kemajuan produk
lokal yang kita miliki nantinya"ungkapnya.
Di kesempatan yang sama
saat membacakan sambutan kepala dinas perdangan provinsi ntt Hadji Husen,
dirinya menjelaskan bahwa Perkembangan perdagangan industri di propinsi NTT
sudah masuk kategori surplus. Hal ini ungkapnya menjadi bukti kerja keras
pemerintah propinsi, daerah kabupaten serta tidak lepas dari dukungan dari
masyarakat.
"Pemerintah akan
terus berkonstribusi dalam mengawal dan mensosialisakan tentang mengekspor
barang demi kemajuan kelompok usaha di SBD, "tutupnya.
Senada dengan itu Wempy
Bate Nede kepala bidang perdagangan luar Negeri propinsi NTT mengatakan
masrakat pelaku usaha harus benar-benar dipersiapkan dari dini. Penguatan
kapasitas serta pengolaan produk lokal harus dikawal dengan maksimal salah satu
dengan melengkapi setiap produk dengan surat ijin produksi sebagaimana aturan
yang berlaku. Selain itu, dibutuhkan
juga kejujuran dan kepercayan dari para konsumen produk yang dimiliki.
"saya minta pemda
untuk sedapat mungkin membantu kelompok usaha dalam mengurus Sertifikat
kelayakan pengolahan oleh pengusaha. Produk lokal ini harus dipromosikan juga
di kabupaten tetangga maupun disetiap wilayah. Hal itu akan mempermudah daya
jualnya produk kelompok usaha. Kegiatan ini juga sangat berelavan dengan visi
dan misi Gubernur NTT.Saya berharap ada dukungan penuh dari pemerintah daerah
serta kesadaran masyarakat untuk mempelajari regulasi-regulasi mengekspor
barang usaha lokal, dengan demikian akan sangat mempermudah dalam pengembangan
serta kemajuan kelompok ituvsendiri, "Tuturnya.
PERLU ADA KANTOR BEA CUKAI
DI SBD
Sementara itu, Abdi Wiyantono Kasie penindakan dan
penyidikan pada kantor Kupang pengawasan dan pelayanan BEA dan cukai tipe madya
pabean C kupang saat dimintai komentarnya oleh media ini mengakui bahwa belum
ada kantor BEA Cukai di Kabupaten Sumba Barat Daya. Hal ini menjadi salah satu
kelemahan dalam melakukan pengawasan. Bukan hanya itu, Abdi menambahkan perlu disediakan tempat
penampungan produk yang akan diekspor. Selama ini pengeksporan barang lokal
dilakukan dengan cara 'gerombalan'. Ia menjelaskan hal itu menyebabkan kesulitan untuk mengidentifikas
produk lokal dari SBD yang diekspor. Saat ini kantor BEA Cukai masih bercabang
di Kupang.
"kalau mau barang
yang diekspor adalah produk lokal Sumba khususnya dari SBD, maka harus
disediakan tempat penampungan, sehingga
mempermudah pengawasan untuk mengidentifikasi jenis produk itu, selama ini
pengeksporan dilangsungkan ke Surabaya,
dari Surabaya baru diekspor keluar Negeri, ini menjadi hal yg sangat diprihatinkan,
" Tegas Abdi pada media.
Dikesempatan yang sama
Abdi menambahkan bahwa Pengawasan terhadap pengeksporan produk lokal akan terus
ditingkatan dengan keterbatasan yang ada.Dia meyakini dengan adanya akses
internet saat ini akan memudahkan dalam mempromosikan hasil usah lokal.Proses
pengeksporan juga harus mngatas namakan Sumba. Dengan kerja sama yang baik Ia
meyakini pulau Sumba akan dikenal Dunia dengan mengekspor produk lokal yang
berkualitas.
"Saya sangat yakin
dengan adanya dukungan dan kerja sama yang baik akan melahirkab hasil yang
memuaskan, selain itu juga produk lokal
kelompok usaha harus benar-benar berkualitas, sehingga pelanggan dari luar negeri
pun akan tertarik, "Kata Abdi ketika ditemui media. (R/06)
KOMENTAR