WartaNTT.com, LEMBATA – Pelaksanaan SKD CAT CPNS TA
2018 Kabupaten Lembata berakhir hari ini, Rabu (14/11/2018), dimana dari 1.537
peserta yang lolos seleksi administrasi, sebanyak 1.491 pelamar yang mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan
hanya 12 pelamar saja yang mencapai Passing Grade yang dipersyaratkan (TWK 75,
TIU 80, dan TKP 143).
Dalam pelaksanaan seleksi sesi terakhir, Rabu (14/11/2018)
dari 36 pelamar, Beato Arnoldus Janssen menjadi
peserta terakhir yang mencapai Passing Grade serta berhak bergabung bersama 11
orang rekan lainnya.
Plt. Kepala BKD&PSDM Lembata, Patrisius Emi Ujan, S.Sos.,M.AP yang ditemui WartaNTT diakhir pelaksanaan
seleksi mengatakan kepuasannya atas perolehan hasil SKD CAT di Kabupaten
Lembata.
“Secara pribadi dan organisasi tentu kami
bangga, mengingat di beberapa daerah mengalami hal yang sama (sedikit yang
mencapai Passing Grade, red), bahkan jumlah pelamar yang mencapai Passing Grade
berada dibawah perolehan hasil Kabupaten Lembata”.
“Langkah kedepannya kami menunggu kebijakan Pansel
Pusat, yang menurut rencana tanggal 18 November 2018 akan ada kebijakan terbaru
yang diumumkan. Mudah-mudahan akan ada penurunan Passing Grade ataupun sistem
perangkingan”.
Terkait Kartu Ujian yang masih berada
ditangan para pelamar, Patrisius Ujan mengharapkan agar kartu tersebut tidak
dibuang ataupun dimusnahkan.
“Jika sampai terjadi perubahan regulasi, maka
peserta yang tidak mencapai Passing Grade akan dipanggil kembali dengan wajib
menunjukkan kartu ujian tersebut”.
“Pada kesempatan ini juga saya mengapresiasi
kinerja panitia tingkat Kabupaten Lembata, meskipun baru pertama kali
melaksanakan seleksi berbasis CAT. Harapannya agar kedepan semakin ditingkatkan
kinerjannya”.
“Kepada pelamar yang belum berhasil sama
sekali, tentu hal ini (SKD berbasis CAT, red) menjadi pengalaman pertama, dan
jika kedepan dilaksanakan seleksi berbasis CAT, mereka sudah terbiasa dan
semakin dekat dengan kesuksesan” ujarnya menambahkan.
Adapun informasi yang dihimpun WartaNTT dari Panitia
Seleksi tingkat Kabupaten Lembata, bahwa 1.537 pelamar yang berhak mengikuti
SKD CAT tersebut terbagi dalam 957 pelamar formasi Tenaga Pendidikan, 336 pelamar formasi Tenaga Kesehatan dan 244 pelamar formasi Tenaga Teknis/infrastruktur.
Pencapaian Passing Grade hasil seleksi yakni
6 pelamar formasi Tenaga Pendidikan an. Emanuel Kristianus Wutun, Formasi Guru IPA Ahli Pertama; Stanislaus Marta Arakian Ulunaga, Formasi Guru IPS Ahli Pertama; Antonius Trisanto Tukan; Formasi
Guru Kelas Ahli Pertama; Aplonia Katarina Kartini Udak, Formasi Guru Kelas Ahli Pertama; Maria Fransiska Neesi, Formasi
Guru Matematika Ahli Pertama; Simon Petrus Kua, Formasi Guru Penjasorkes Ahli Pertama.
4 Pelamar formasi tenaga kesehatan an. Sesarius Leu, Formasi Asisten Apoteker Terampil; Kristina Mariana Peni Koban,
Formasi Bidan Terampil; Maria Yovita Satinah Ghao Beu, Formasi Dokter Ahli Pertama; Beato Arnoldus Janssen, Formasi Sanitarian Terampil.
Serta 2 pelamar formasi teknis/infrastruktur an.
Servasius Baga Kelen, Formasi Analis Pariwisata; dan Aloysia
Rosnita Bahy, Formasi Pengendali Dampak Lingkungan Ahli
Pertama.
Kejadian mengharukan
terjadi dalam pelaksanaan seleksi hari ke-3, Selasa (13/11/2018) sesi terakhir,
dimana pelamar an. Srifajariah Arkiang, formasi Perawat Ahli Pertama harus berjuang menyelesaikan soal dengan menenteng botol
infus pasca nifas, setelah malam hari sebelumnya, Senin (12/18/2018) menjalani masa
partus (melahirkan) seorang bayi laki-laki di RSUD Lewoleba.
Perolehan nilainyapun
sangat luar biasa nyaris tembus Passing Grade (TWK 90; TIU 80; TKP 141) dengan total nilai 311. Meskipun tidak mencapai Passing Grade, namun
dengan adanya perubahan regulasi, Srifajariah dipastikan akan mendapatkan kado
istimewanya. (Kris Kris)
KOMENTAR