Waibakul--- wartantt.com,
Prioritas utama pembangunan di tahun 2019 adalah Air bersih, rumah mandiri dan
keamanan. Ketiganya menjadi program prioritas karena merupakan kebutuhan vital
masyarkt Sumba Tengah. Hal ini disampaikan oleh Bupati Sumba Tengah dalam
kesempatan Dialog
Bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Sumba Tengah
pada Senin (17/12) kemarin.
Kegiatan
yang digelar di Ruang
Rapat Bupati Kompleks Perkantoran Makatul,
Desa Dasa Elu Kec. Katiku Tana Selatan Kab. Sumba Tengah ini
dihadiri oleh
Wakil Bupati Sumba Tengah,
Ir. Daniel Landa;unsur Forkompinda diantaranya Ketua Pengadilan Negeri Sumba
Barat,Danramil Katiku Tana,Kapolsek Katiku Tana,Kepala Kesbangpol, Ketua FKDM
Kab. Sumba Tengah, Drs. Umbu Siwa; dan sejumlah anggota FKDM Kab. Sumba
Tengah.
Bupati mengatakan bahwa
yang menjadi
prioritas tahun pertama kepemimpinannya adalah 3 Program
diantaranya Air Bersih, Rumah Mandiri dan Keamanan. “Untuk Air Bersih telah
dilakukan Survey di sejumlah titik mata air yang akan dijadikan sebagai sumber.
Teknis pelaksanaan diserahkan kepada OPD yang membidangi yakni Dinas PU dan
Perumahan Rakyat. Air Bersih adalah kebutuhan Vital Masyarakat. Apalagi di
Tahun 2019 Sumba Tengah menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan Sidang Sinode Gereja
Kristen se Indonesia. Banyak Tamu yang akan datang dan menginap di rumah-rumah
penduduk. Untuk itu kita harus bekerja dan bekerja ekstra agar pelaksanaan
Program Air Bersih dapat berjalan dengan baik. Kita akan libatkan berbagai
pihak untuk mengawasi Pelaksaan Program ini” tandasnya.
Untuk Rumah Mandiri, pada
Tahun 2019 kita akan membangun 650 Rumah Mandiri pada 65 Desa se Kab. Sumba
Tengah. Pembangunan Rumah Mandiri ini telah mendapatkan tanggapan yang baik dari DPRD Kab.
Sumba Tengah. Pembangunan Rumah Mandiri ini diperuntukan bagi Janda, Duda, Anak
Yatim Piatu dan yang benar-benar miskin. Untuk pendataan terhadap warga yang
benar-benar mendapatkan Program ini kita akan libatkan pemangku kepentingan
diantaranya TNI, Polisi, Pastor, Pendeta, Ulama, Kejaksaan, Pemerintah Desa,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan lainnya. Kita akan bersama-sama mengawasi.
Demikian halnya untuk
Keamanan, Mantan Inspektur Provinsi NTT ini mengatakan berdasarkan Rapat Kerja
dengan Gubernur NTT beberapa waktu lalu di Sumba Timur, dari data yang ada Kab.
Sumba Tengah merupakan kabupaten tertinggi angka Perampokan dan Pencurian. Bupatimenjelaskan
bahwa Gubernur
NTT, Victor Laiskodat telah menginstruksikan kepadanya dan semua kepala desa
yang hadir untuk memerangi pencurian. “Apabila kami tidak bisa memerangi ini Beliau akan
turun sendiri untuk menyelesaikan. Beliau juga berpesan untuk Para pencuri dan
perampok untuk mulai bertobat kalau tidak resiko di tanggung sendiri”
katanya.
Selain
itu Bupati juga telah berkoordinasi
dengan Kapolda tentng maslah keamanan di Sumba Tengah. “Untuk masalah keamanan
ini, saya telah bertemu dengan Pa Kapolda, pa Danrem
dan Gubernur beberapa
hari yang lalu. Respon yang positif dari beliau bertiga yakni sangat mendukung
untuk memerangi permasalahan klasik di Sumba Tengah yang merupakan Kab.
Termiskin se NTT. Pihak Keamanan baik TNI dan Polri siap memback up pemberantasan
setiap tindakan yang memiskinkan masyarakat. Disini butuh kerjasama dari kita
semua. Masyarakat jangan takut untuk melapor ke pihak keamanan. Masa perampok yang nota
bene pendidikannya hanya SD-SMP bisa menang dan selalu berhasil melakukan
aksinya?” tandasnya.
Kapolsek Umbu Ratu Nggay,
Iptu Selef Katu menyampaikan bahwa dengan kondisi Kec. Umbu Ratu Nggay yang sangat
luas perlu adanya bantuan Operasional berupa kendaraan dan juga meminta untuk
menghidupkan kembali pos jaga yang ada di Desa Tanambanas yang merupakan jalur
pencurian.
Demikian halnya dengan Kapolsek Katiku Tana,
Kompol I Ketut Saba mengatakan bahwa pembentukan Satgas Malam
yang diinisiasi oleh Pol PP dan Kebakaran tanpa melibatkan Aparat Keamanan baik
TNI dan Polisi akan sia-sia, untuk itu perlu ditinjau kembali. Beliau
juga memberikan data kasus dari tahun 2014-2018. Kapolsek yang membawahi 3
Kecamatan ini (Katiku Tana, Katiku Tana Selatan dan Umbu Ratu Nggay Barat) juga
menyampaikan tingkat apatis yang tinggi oleh masyarakat apabila adanya kasus
pencurian dan perampokan. Bukanya sama-sama dengan aparat mengejar pelaku
tetapi hanya datang dan melihat saja orang yang menjadi korban. Itu terjadi
pada masyarakat di Kec. Katiku Tana dan Katiku Tana Selatan, beda dengan Desa-desa
yang ada di Wilayah Umbu Ratu Nggay Barat, masyarakat justru antusias bersama
aparat untuk mengejar pelaku perampokan dan pencurian.
Ketua FKDM Kab. Sumba
Tengah, Drs. Umbu Siwa mengatakan kondisi yang terjadi di Kab. Sumba Tengah ini
jangan terlalu lama dibiarkan sebab masyarakat akan seperti ini apabila tingkat keamanan tidak terjamin.
Beliau juga berharap agar penjualan miras di Kab. Sumba Tengah sudah sangat
mengkuatirkan sebab yang mengkonsumsi miras ini bukan hanya orang dewasa tetapi
anak-anak sekolah.
Menjawab permasalahan yang
disampaikan dalam Dialog ini, orang nomor 1 Sumba Tengah ini sangat merespon
diantarnya kepada Kapolsek Umbu Ratu Nggay, beliau mengatakan Tahun 2019 adalah
Tahun Aset. Untuk itu kita akan mendata semua Aset yang ada dan akan memberikan
Kendaraan Operasional kepada Aparat untuk membantu kelancaran tugas dan juga
diperintahkan kepada Kepala Kesbangpol untuk membangun Pos Jaga di Desa
Tanambanas.
Apa yang disampaikan oleh
Kapolsek Katiku Tana, terkait tingkat apatis masyarakat untuk turut serta dalam
membantu aparat, kita akan lakukan sosialisasi dan pendekatan-pendekatan, dan
untuk data yang disampaikan terkait kasus dari tahun 2014-2018, saya sangat
berterima kasih karena data ini sebagai bahan masukan saya kepada Gubernur dan
Kapolda serta Danrem agar secepatnya membangun Polres ataupun Batalyon di Sumba
Tengah agar masyarakat merasa aman dalam bekerja dan beraktifitas.
Kepada Kepala Kesbangpol
untuk segera dibuatkan Master Plan agar kondisi di Sumba Tengah ini segera
diatasi. Segera laporkan kepada saya. Kita juga akan membngun Pos Jaga
diwilayah yang menjadi tempat-tempat lalu lintas pelaku pencurian diantaranya
antar Matawoga dan Mataredi, Okawacu, dan Manurara dan juga segera dibentuknya
Tim Satgas Malam Khusus. (oktobere).
KOMENTAR