Jokowi, Pemimpin yang Turut dalam Penderitaan Rakyat...

wartantt.com -- Kurang dari empat bulan menjelang pilpres 2019, para capres gencar melakukan usaha-usaha yang bertujuan untuk memenangkan konstelasi politik terbesar di negara demokrasi besar seperti Indonesia. Para capres dan timnya berkeliling Indonesia untuk mengambil hati rakyat untuk mendapatkan dukungan suara demi melaju ke istana. Segala cara dilakukan mulai dari mempromosikan program, saling kritik, menebar isu dan lain sebagainya.

Sebagai seorang capres yang akan berlaga untuk kembali melanjutkan masa jabatannya satu lima tahun lagi, seyogianya Jokowi kini disibukkan dengan kegiatan kampanye. Biasanya dalam menghadapi pilpres, calon petahana tersita waktunya untuk kampanye sehingga jalan pemerintahan tidak seefektif tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan banyak program yang tidak berjalan dengan baik karena memang calon petahan fokus untuk memenangkan kembali pemilihan. Sehingga dianggap bahwa tahun efektif pemerintah hanya empat tahun karena tahun kelima perhatian terbagi dengan pilpres.

Namun tidak demikian dengan Jokowi, seakan tidak terpengaruh dengan kesibukan pilpres, kinerja beliau seakan tidak menurun bahkan semakin meningkat. Bahkan seakan tidak terpengaruh dengan serangan-serangan yang dilakukan oleh pihak penantang atau oposisi yang begitu gencar melakukan kampanye negatif terhadap pemerintahnya, Jokowi terus berjibaku dengan segala cara untuk memenuhi semua janji politik yang diwacana ketika kampanye tahun 2014.

Bukan hanya disibukkan dengan program kerja yang memang digenjot selesai menjelang tahun terakhir periode pemerintahannya, Jokowi harus dihadapkan dengan segala persoalan yang menerpa bangsa ini. Salah satu persoalan yang menerpa bangsa Indonesia adalah bencana alam. Belum selesai usaha untuk memulihkan Sumbawa, Palu dan Donggala yang beberapa bulan lalu diluluhlantahkan oleh gempa yang daerah-daerah tersebut nyaris lumpuh, kemarin Indonesia kembali menghadapi bencana tsunami yang menerba daerah di pesisir Selat Sunda.

Sebagai negara yang terletak di daerah cincin api dan wilayah yang merupakan beberapa lempengan bumi, Indonesia memang harus berdamai dengan banyaknya bencana alam.

Sabtu, 22 Desember 2018, beberapa daerah yang di sekitar Selat Sunda diterpa tsunami yang diduga disebabkan oleh gabungan beberapa faktor pemicu yakni, bulan purnama yang menyebabkan naiknya tinggi air laut dan aktivitas erupsi anak gunung Krakatau.

Kondisi ini tentu akan menambahkan beban kerja Jokowi dan pemerintahannya. Namun bukan Jokowi jika tidak bergerak cepat. Sama seperti bencana-bencana lainnya di negeri ini, Jokowi segera mendatangi lokasi bencana untuk segera mengetahui kondisi dan meresponi untuk melakukan penanganan bencana. Banyaknya tugas pemerintahan dan sibuknya jadwal kampanye tidak membuat Jokowi lamban untuk meresponi bencana ini.

Kondisi dan penderitaan rakyat memang menjadi yang utama bagi Jokowi. Kita memang tidak salah memilih Jokowi untuk menjadi pemimpin kita di tahun 2014. Jokowi memang bukan hanya pemimpin yang dekat dengan rakyat namun pemimpin yang menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Dengan alasan harus fokus pada kampanye pilpres, bisa saja Jokowi mengabaikan kondisi rakyat. Namun bagi Jokowi, kepentingan rakyat memang tidak boleh ditawar-tawar. Bahkan kita bisa melihat bagaimana di dalam empat tahun pemerintahannya selalu berpihak kepada kepentingan rakyat.

Ketika bencana terjadi, bukannya menunggu laporan dari para bawahannya,Jokowi selalu turun langsung ke tempat bencana untuk bersama-sama merasakan penderitaan rakyatnya dan segera menggerakkan segala sumber daya untuk menanggulangi bencana sehingga derita rakyat tidak semakin berat.

Menjelang pilpres 2019, kita akan diperhadapkan dengan pilihan pemimpin seperti apa yang kita butuhkan. Kita memang tidak membutuhkan pemimpin yang hanya sekedar menebar janji atau pura-pura merasakan penderitaan rakyat demi pencitraan. Kita juga tidak membutuhkan pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan kelompok dan dirinya sendiri. Bahkan kita tidak membutuhkan pemimpin yang menebar pesimisme atau menebar ketakutan demi melanggengkan kekuasaannya.

Kita membutuhkan pemimpin yang sanggup terlibat dalam penderitaan rakyatnya dan mau bekerja kerja untuk mengurangi bahkan membebaskan rakyat dari penderitaan. Bangsa ini tidak hanya diberikan sumber daya alam yang melimpah. Tetapi diberikan masalah yang multi dimensi dan resiko bencana yang membuat rakyat sering pesimis menghadapi hidup. Oleh sebab itu, kita membutuhkan pemimpin yang mampu menebar optimism dan terlibat dalam persoalan rakyat.