Turut
hadir dalam kegiatan Natal Bersama itu Komunitas BBNTT Regio SBD, Paud Tunas
Kasih 1 Elopada, English Goes to Kampoeng, TBM Ello, PPA IO 784 Satu Dalam
Kasih GKS Mondo Mia, Sinterklas dan para tamu undangan lainnya.
Pengelolah
TBM Dyatame Empri Magi mengatakan bahwa perayaan Natal Bersama anak binaannya
bukan hanya sekedar berpesta ria. Dalam rangka memperingati Hari Raya Natal Empri
menjelaskan menjadi salah bentuk memperkuat semangat minat membaca anak dalam
belajar. Lewat kesempatan itu juga dirinya menuturkan bahwa kebersamaan dalam
merayakan Natal menjadi bentuk rasa syukur karena taman bacanya sering mendapat
piagam dalam berbagai kegiatan. Dari beberapa kompetisi yang dimenangkan TBM
Dyatame Empri melanjutkan bahwa semua merupakan bentuk dukungan dan kerja sama
yang baik dengan komunitas BBNTT regio SBD.
"Penghargaan
yang TBM Dyatame dapatkan dalam beberapa
kompetisi bukan menjadi acuan untuk kami membanggakan diri tetapi ini akan menjadi
motivasi bagi kami dan saya juga berharap supaya menjadi motivasi untuk semua
TBM yang ada dalam membangun TBM kedepannya lebih baik lagi," tandas
Dirinya.
Selain
itu Dirinya menambahkan bahwa dalam perayaan Natal Bersama itu akan dimeriahkan
dengan tukar kado, rama tama dan hiburan
dari sinterklas. Dalam kegiatan ini anak-anak TBM Dyatame diberi ruang untuk
melatih diri berbicara didepan umum. Salah satunya cara yang diterapkan menurut
Empri adalah mempercayakan anak-anak untuk memandu acara atau pun menjadi MC.
Disela-sela kegiatan Empri sangat mengapresiasi kekompokan komunitas BBNTT yang
selalu mendukung dalam mengurangi buta aksara dari dini di kabupaten SBD.
"Saya
sangat mengharapkan kebersamaan hari ini akan terus dipupuk sehingga kita tetap
bersama dalam menyelamatkan Daerah kita dari buta aksara terhadap anak-anak,
lewat kesempatan ini saya mewakili TBM Dyatame mengucapkan selamat hari raya
Natal dan Tahun Baru" Ujar Empri
Sementara
itu dalam khotbahnya Vicaris Ester Damaris Wolla Wunga S.Si Teol mengatakan
bahwa kedamaian dalam hati bukan hanya saat hari raya Natal. Melainkan damai
dalam hati semestinya ada dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menurut Ester
tidak akan ada perbedaan. Perbedaan itu jelas Ester memliki warna tersendiri
dalam sebuah perkumpulan. Perbedaan bukan menjadi problem dalam melayani. Ia
juga mengajak anak-anak TBM dyatame untuk terus belajar dilingkungan sekolah
maupun di lingkungan sekitar. Disela-sela khotbahnya Ester mengapresiasi TBM
Dyatame yang sudah hadir untuk menyelamatkan anak-anak Dyatame dari kebodohan.
Hal itu menurut dirinya merupakan salah satu bentuk tugas mulia di dunia ini.
"Seperti
bumbu dapur, marica, bawang,
katumbar ketika dibuat secara terpisah dalam daging atau masakan lainnya
itu tidak akan enak, jadi itu harus disatukan sehingga masakannya enak, hal ini sama seperti dalam sebuah perkumpulan
kalau kita saling membeda-bedakan tidak akan tercapai apa diinginkan, tetapi ketika perbedaan dijadikan acuan untuk
bersama maka tali persaudaraan dan kekompokan akan terwujud pula," Jelas
Ester dalam khotbahnya.
Menanggapi
kegiatan ini koordinator BBNTT regio SBD, Frengky Keban kepada media ini
mengapresiasi Natal Bersama yang digelar Kelompok Belajar Dyatame
tersebut. Baginya moment Natal adalah
moment perekat dan moment sharing bagi para penggiat literasi yang hadir.
Apalagi dari sisi kualitas, Dyatame katanya
sudah membuktikan kepada masyarakat juga
para penggiat bahwa dengan hal kecil dan sederhana seperti inj pun bisa
memberikan dampak besar bagi daerah.
"saya
pikir ini moment sharing yang baik dan patut ditiru. Dyatame telah buktikan dirinya adalah rpl
model pengembangan taman baca di daerah ini. Kami sebagai mitra bangga dengan
capaian ini dan berharap natal ini jadi penguat bagi dyatame untuk melangkah
lebih jauh lagi," Tutup Frengky. (Rn/06)
.jpg)
KOMENTAR