WartaNTT.com, LEMBATA –
KPU Lembata mulai persiapkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)
selaku ujung tombak penyelenggara Pemilu pada 378 TPS yang tersebar di 7 Kelurahan
dan 144 Desa, melalui kegiatan Bimbingan Teknis Pemungutan dan Penghitungan
Suara bersama PPS dan KPPS
dimasing-masing Kecamatan.
Ditemui
WartaNTT dalam pelaksanaan Bimtek di Kecamatan Nubatukan, Selasa
(09/04/2019) Ketua KPU Lembata, Elias Keluli
Making mengatakan “Sejak hari ini PPK di 9 Kecamatan melaksanakan kegiatan yang
sama. KPU Lembata telah menjadwalkan pelaksanaan kegiatan sejak 9 s/d 11
April”.
“Waktu pelaksanaan bervariasi dari 2 s/d 3
hari menyesuaikan dengah jumlah TPS
yang ada di tiap Kecamatan. Khusus 3 Kecamatan yakni Nubatukan, Omesuri dan Buyasuri sebanyak 3
kelas dan 3 hari pelaksanaan sedangkan 6 Kecamatan lainnya 2 hari. Total
sebanyak 21 kelas laksanakan Bimtek yang dirangkaikan dengan simulasi pungut
dan tungsura” ujar Elias.
Sementara
itu Ketua PPK Nubatukan, Yohanes
Paulus P Koban dalam
sambutannya mengharapkan tanggungjawab KPPS di Kecamatan Nubatukan berjalan
lancar tanpa hambatan.
“Kualitas Pemilu bergantung sepenuhnya pada tanggungjawab penyelenggara
dari tingkat KPPS s/d
PPK. Sejak 29 Maret s/d 3 April 2019 telah dilaksanakan Pra-Bimtek untuk wilayah Kecamatan Nubatukan, sehingga
pelaksanaan kegiatan saat ini untuk lebih memperdalam”.
“Harapan kami melalui kegiatan saat ini, proses pungut dan tungsura
dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti. Agar digalang terus kerjasama yang bersinergi demi suksesnya Pemilu yang
berkualitas dan berintegritas di Kabupaten Lembata khususnya di wilayah Nubatukan”.
Senada
dengan Ketua PPK Nubatukan, Michael Kia Magi selaku Kepala Seksi PemDes Kecamatan Nubatukan yang didaulat mewakili Camat Nubatukan
mengatakan “Wilayah
Kecamatan Nubatukan merupakan barometer sukses tidaknya Pemilu di Kabupaten Lembata; sehingga sangat diharapkan komitmen kerja dari seluruh KPPS”.
“Suksesnya penyelenggaraan Pemilu ditandai dengan tidak adanya konflik, tidak adanya
kecurangan, serta dilaksanakan dengan
semangat kebersamaan dan tanpa tekanan”.
“Kami berharap penyelenggara Pemilu di Lembata memahami tupoksi dengan benar sehingga dapat laksanakan tugas secara baik. KPPS juga harus menghindari
berbagai motif kepentingan dengan para Caleg” ujarnya menambahkan.
Dalam pembukaan bimtek tersebut, Elias Making
memberikan perhatian lebih kepada 17 KPPS diwilayah Kelurahan Selandoro.
“Hasil pemetaan KPU Lembata, salah satu wilayah yang rawan konflik atau pelanggaran Pemilu adalah wilayah
Kecamatan Nubatukan khususnya Kelurahan Selandoro“.
“Kalau ada 10 masalah, 1 diantaranya pasti
ada di Kelurahan Selandoro; kalau ada 5 masalah, 1 diantaranya pasti ada di
Kelurahan Selandoro; Kalau ada 3 masalah, pasti salah satunya berada di
Kelurahan Selandoro”.
“Oleh
karena itu kami berharap informasi
yang diterima sepanjang kegiatan dapat diterapkan dengan baik dan benar di hari-H serta seluruh
KPPS di Lembata selaku ujung tombak perlu menunjukkan kesiapannya saat bekerja
nanti” ujar Elias. (Kris
Kris)
KOMENTAR