Siswi Asal Ende Juarai Lomba Cipta Puisi Tingkat Provinsi

WartaNTT.com, Ende - Mewakili Kabupaten Ende pada Lomba Cipta Puisi Tingkat Provinsi NTT di Kupang, Sisilia Elisabeth Moi siswa kelas X jurusan Bahasa dari Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Negeri St. Thomas Morus - Ende mengukir prestasi gemilang dengan memperoleh juara satu.

Siswi yang akrab disapa Lilis ini sebelumnya menjuarai Lomba Cipta Puisi Tingkat Kabupaten Ende yang diselenggarakan di SMAK Frateran Ndao Ende. Lilis memenangi lomba ini dan kemudian menjadi kandidat tunggal yang mewakili Kabupaten Ende pada ajang lomba lanjutan di tingkat Provinsi NTT.

Atas prestasi yang luar biasa itu, Lilis disambut gembira oleh segenap keluarga besar SMAK St. Thomas Morus ketika kembali dari Kupang dan baru tiba di Bandara H. Hasan Aroebusman Ende (26/8/2019). Para guru dan teman – temannya langsung menyambut dirinya dengan suka cita saat baru tiba di Bandara.

Dalam rombongan yang menyambut itu tampak pula Kepala SMAK St. Thomas Morus, Yohanes Devita Son Duri,S.ag. Kepala SMAK St Thomas Morus dengan penuh rasa bangga dan terharu menyampaikan ucapan selamat kepada sang juara kemudian diikuti oleh para guru dan siswa yang turut serta dalam penyambutan. Lilis yang juga merupakan Duta SMAK St. Thomas Morus ini selanjutnya langsung diarak oleh pihak sekolah menuju almamater kebanggannya.

Dengan menangnya Lilis dalam kompetisi di tingkat Provinsi NTT, maka Lilis memastikan diri sebagai satu-satunya peserta Lomba Cipta Puisi tingkat Nasional di Lampung yang akan mewakili Provinsi NTT.

Kepada media ini, Lilis yang merupakan kelahiran Wolotopo ini menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat bangga dan terharu karena bisa memenangi kompetisi ini.

"Saya merasa bangga dan terharu bisa dapat juara satu, saya bersyukur kepada Tuhan dan menyampaikan terima kasih kepada para guru dan tema-teman semua," ucapnya.

Disampaikan pula oleh Llilis bahwa tantangan terberat saat lomba yakni memilih diksi atau kata yang tepat. Hal ini dikarenakan ketika menulis puisi, peserta diminta agar menggunakan kata - kata yang benar - benar puitis.

"Saat paling menantang itu ketika memilih diksi, karena mereka mau kita menggunakan kata-kata puitis," jelas Lilis.

Setelah menjuarai lomba di tingkat provinsi ini, dirinya berharap agar para guru bisa mempersiapkan dan melatihnya dengan lebih baik lagi sehingga bisa kembali melakukan yang terbaik pada lomba tingkat Nasional dan bisa kembali memperoleh juara. (FR)