WARTANTT.COM, KUPANG - Akhir-akhir ini, nama Indonesia kembali harum di mata dunia. Betapa tidak, pada perhelatan Salon du Chocolat di Prancis pada tanggal 30 Oktober 2019 hingga 3 November 2019 salah satu produk coklat Indonesia habis diserbu oleh pengunjung stand Indonesia. Produk yang diburu para pengunjung adalah Coklat Gaura.
Coklat Gaura sesuai dengan namanya yaitu berasal dari daerah Gaura di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Bobby Lianto sebagai pemilik PT Timor Mitra Niaga dan PT Pembangunan Sehat Sejahtera adalah pihak yang mengelola dan mengembangkan Coklat Gaura tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara reporter Warta NTT dengan Bapak Bobby Lianto (19/11/2019) di Kantor PT Pembangunan Sejahtera, Bapak Bobby Lianto mengatakan bahwa pada awalnya coklat Indonesia merupakan coklat murahan di mata dunia. Meskipun Indonesia pernah mendapat predikat sebagai sebagai negara dengan produksi coklat terbesar ketiga di dunia, namun hal itu tidak mempengaruhi pandangan dunia terhadap kualitas coklat dari Indonesia.
Awal eksisnya Coklat Indonesia di kancah Internasional yaitu dimulai pada tahun 2015 ketika pihak Pusat Penelitian Kopi dan Kakao meminta biji Kakao hasil produksi PT Timor Mitra Niaga. Kemudian mereka mengikutsertakan biji coklat tersebut dalam pameran The Excellence Cacao di Paris. Sebenarnya pihak PT Timor Mitra Usaha diminta datang ke Paris sebagai perwakilan. Karena pemberitahuannya terlalu dadakan, pihak PT Timor Mitra Usaha tidak dapat menghadiri acara tersebut. Tanpa diduga biji kakao tersebut masuk dalam 17 besar kakao terbaik di Dunia. Penghargaannya pun diterima oleh KBRI di Prancis. Hal inilah yang menjadi titik awal biji kakao produksi PT Timor Mitra Usaha untuk ikut serta dalam pameran-pameran berikutnya.
Pada awal keikutsertaannya, biji coklat tersebut sama sekali tidak membawa nama dan identitas dari NTT. Sehingga pada 2019, ketika pihak PT Timor Mitra Usaha diberitahu akan ada Pameran Salon du Chocolat. PT Timor Mitra Usaha ingin memperkenalkan produk yang bisa mempromosikan daerah Sumba Barat ke kancah dunia. Dibuatlah nama produk tersebut Coklat Gaura. Selain itu, bentuk produk yang akan dibawapun tidak bisa hanya sekedar biji kakao. Produk yang dibawa adalah bentuk olahan biji kakao tersebut yaitu sudah dalam bentuk coklat. Namun olahan tersebut tidak ada campuran sama sekali dengan apapun kecuali gula. Hal inilah yang dapat membuat sensasi tersendiri kepada para tester ketika mencicipi Coklat Gaura tersebut. Berangkat tanpa harapan yang berlebihan, ternyata respon pengunjung diluar ekspektasi. Hal ini berakibat pada kurangnya pasokan Coklat Gaura yang dibawa ke Paris.
Setelah dari Paris, Coklat Gaura juga diikutsertakan dalam pameran yang diselenggarakan di London. Dan respon yang diterima pun sama dengan yang terjadi di Paris. Bahkan di London sudah ada peminat pasti Coklat Gaura dan meminta untuk dikirim ke restoran mereka. Untuk produksi di Indonesia, PT Timor Mitra Usaha belum bisa memproduksinya. Rencananya produksi di Indonesia akan dimulai pada desember nanti. Kabar gembira untuk pecinta coklat di Indonesia, harga Coklat Garua akan lebih terjangkau daripada harga di Eropa.
Prestasi ini sudah didengar oleh para menteri. Dan rencananya Coklat Gaura tersebut akan diperkenalkan kepada Presiden pada Desember nanti ketika ada Rapimnas Kadin di Bali. (NS)
KOMENTAR