wartantt.com -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa
pembangunan infrastruktur harus menciptakan lapangan kerja, dan menyerap
produk-produk dalam negeri. “Ini saya ingatkan, jangan sampai pembangunan
infrastruktur terlalu banyak menggunakan barang-barang import dan meninggalkan
kelas UKM (Usaha Kecil Menengah) kita,” kata Presiden Jokowi saat memberikan
sambutan pada Pembukaan Konstruksi Indonesia 2019, di Indoor Hall B JI-Expo
Kemayoran, Rabu (6/11) siang.
Kepala Negara meminta agar para pengusaha yang
bergerak di bidang konstruksi mengajak mereka (pengusaha UKM, red) bekerja
dalam pembangunan ini, juga meningkatkan kualitas penggunanya dan diharapkan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita.
“Saya minta agar produksi dalam
negeri betul-betul menjadi perhatian yang serius, agar pembangunan
infrastruktur besar-besaran ini mendongkrak industrialisasi dalam negeri. jadi
ngefeknya pada pembangunan industrialisasi di dalam negeri kita,” tegas Kepala
Negara.
Pemerintah, lanjut Presiden, menyediakan alat berat produksi dalam
negeri, kebutuhan baja produk dalam negeri dan berbagai kebutuhan material dan
bahan baku lainnya dari dalam negeri. Sehingga sektor konstruksi bisa
berkontribusi dalam menurunkan defisit neraca transaksi berjalan dan defisit
neraca perdagangan kita.
BUMN Jangan Ambil Semua
Dalam kesempatan itu
Presiden Jokowi juga menyampaikan, keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur
pada akhirnya pasti terkait dengan kesiapan pendanaan. Tidak mungkin semua
infrastruktur yang kita mau bangun bergantung pada APBN. Karena itu, harus
kreatif financing seperti Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU), alu
ada PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah) dan yang lain-lainnya.
Untuk daerah-daerah yang Internal Rate of Return (IRR) nya rendah, menurut
Presiden, biar pemerintah yang menangani. Karena ini biasanya swasta tidak mau
menyentuhnya. “Selalu saya sampaikan, tolong tawarkan berikan prioritas pada swasta dulu, kalau swasta nggak mau, silakan BUMN mengerjakan, terutama yang internal rate of return nya rendah karena ada suntikan payment. Kalau BUMN nggak mau dikerjakan oleh pemerintah,” jelas Presiden.
Presiden mengingatkan juga agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jangan ambil semuanya. Berikan ruang bagi swasta termasuk para pengusaha lokal untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur ini. “Ini selalu banyak sekali kontraktor lokal provinsi, kabupaten/kota berkeluh kesah kepada saya, “pak kok semuanya diambil BUMN?”.
Saya sudah perintahkan ini, tidak sekali dua kali. Dan saya harapkan 5 tahun ke depan peran swasta, peran kontraktor lokal betul-betul bisa diberikan ruang yang sebesar-besarnya,” tegas Presiden seraya menyampaikan keyakinannya, dengan semangat kolaboratif kita akan mampu mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur ini.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monarfa, dan Ketua KADIN Rosan Roeslano. (MAY/TEG/AGG/ES)
KOMENTAR