WartaNTT.com, LEMBATA –
Bupati Lembata layangkan protes kepada Kepala Dinas Perhubungan NTT, dikarenakan
Kapal PT. ASDP Indonesia Ferry-KM Ile Mandiri diketahui berlayar dari Larantuka
ke Lewoleba, Rabu malam (22/04/2020) dengan memuat sejumlah besar penumpang,
dimana hasil Rapid Test yang dilakukan gugus tugas Covid-19 Lembata diketahui
sebanyak 3 orang pelaku perjalanan tersebut reaktif.
Hal
tersebut disampaikan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST.,MT kepada
sejumlah awak media yang hadir dalam acara Pelantikan 3 Penjabat (Pj) Kepala
Desa dan 5 BPD se-Kecamatan Ile Ape, Kamis (23/04/2020) bertempat di Desa
Dulitukan.
“Kondisi saat ini sudah 6 orang positif
rapid test. Kemarin malam ada 31 pelaku perjalanan tiba di Pelabuhan Waijarang dengan Kapal Ferry dari Larantuka. Sudah
diukur suhu tubuh dan rapid test, dimana 3 orang positif dan saat ini berada
di lokasi karantina terpusat”.
“Pagi tadi saya telepon Kadis Perhubungan NTT, saya protes kenapa Kapal Ferry masih muat penumpang dari Larantuka. Saya minta semua ABKnya juga di rapid test”.
“Saya juga minta agar Ferry berlayar ke Lewoleba jadwalnya 2 minggu sekali hanya untuk angkut barang.
Jika ketahuan masih angkut
penumpang maka akan kita tutup sama sekali” tegasnya.
“Saya juga baru dengar lagi, kalau siang
tadi Kapal Ferry juga kembali
turunkan 5 penumpang dari wilayah Flores Timur. Berarti sudah 2 kali angkut penumpang bawa ke Lembata”.
“Seharusnya
kalau pelaku perjalanan tiba di Larantuka, Pemkab Flotim lakukan Rapid Test, saya tidak tahu apakah sudah dilakukan atau belum
kepada mereka” ujar Bupati Lembata.
Dirinya menambahkan “Kita semua sayang dan peduli dengan para pelaku
perjalanan yang adalah anak-anak
kita, namun kita juga harus sayang dengan
semua masyarakat Lembata. Meskipun tidak kita sebut bahwa mereka semua
adalah carrier (pembawa) namun tidak menutup kemungkinan mereka
datang dari daerah terkonfirmasi.
Ternyata semua yang kita cek positif rapid test datangnya dari daerah-daerah terkonfirmasi”.
“Saya sangat berharap masyarakat jangan pulang dulu
ke Lembata. Nanti kalau sudah
dibuka kembali akses transportasi, yah
silahkan” ujarnya.
Dilansir dari antaranews.com (13/04), Kadis Perhubungan
Prov. NTT, Isyak Nuka, ST.,MM yang juga menjabat sebagai koordinator bidang area
dan transportasi gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Prov. NTT, dalam surat yang ditujukan kepada GM PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang, Cabang Sape dan Cabang Selayar, nyatakan melarang
semua kapal penumpang yang beroperasi di wilayah perairan NTT mengangkut
penumpang, kecuali angkut logistik. Larangan tersebut berlaku sejak 13 April
hingga 30 Mei mendatang.
Informasi yang dihimpun
WartaNTT dari Apolonaris Mayan selaku koordinator karantina dan isolasi
Covid-19 Kab. Lembata yang juga dibenarkan Plt. Kadis PUPRP Lembata, Ir. Petrus
Bote, dalam pelayaran KM. Ile Mandiri hari ini (23/04) dari Larantuka,
juga menurunkan 5 penumpang di Pelabuhan Waijarang-Lewoleba, dimana 2 orang
mengantongi surat jalan yang diterbitkan gugus tugas Covid-19 Kab. Flotim,
sedangkan 3 orang lainnya tanpa mengantongi surat jalan sehingga usai diperiksa suhu tubuhnya, di arahkan untuk jalani karantina terpusat di Puskesmas Lewoleba. Sedangkan 2 orang lainnya jalani karantina mandiri dengan pengawasan. (Kris
Kris)
KOMENTAR