WartaNTT.com, LEMBATA –
Wajah
haru dan bahagia terpancar dari para Pelaku Perjalanan warga Lembata yang berada
di Pelabuhan Larantuka, Jumat sore (22/05/2020) setelah berada cukup lama di
wilayah Kab. Flores Timur akibat larangan masuk ke Lembata ditengah
meningkatkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah NTT.
Pasca
dijemput Tim 8 dari Gugus Tugas Covid-19 Kab. Lembata sore hari tadi (22/05) dari
Pelabuhan Larantuka, akhirnya para pelaku perjalanan diangkut dan sedang dalam pelayaran
menuju Lembata dengan KM. Banawa Nusantara 109.
Kepada
WartaNTT, Koordinator Karantina dan isolasi Gugus Tugas Covid-19 Lembata,
Apolonaris Mayan mewakili Tim 8 mengapresiasi kerjasama yang dibangun Pemkab
Flotim khususnya dalam menangani pelaku perjalanan asal Lembata.
“Kami
berterima kasih kepada Pemkab Flotim melalui Gugus Tugas yang sudah menerima
kedatangan kami tadi. Kendatipun secara psikologis mereka kecapaian sehingga
diawal seolah-olah terlihat adanya sikap apatis, namun setelah dilakukan
pendekatan dan merekapun membangun komunikasi dengan kita serta menyerahkan 68
orang pelaku perjalanan asal Lembata”.
“Pemkab
Lembata hari ini tetap berkomitmen memulangkan 20 orang sebagaimana surat
Pemkab Flotim ke Pemkab Lembata sebelumnya”.
“Memang
terjadi eskalasi kenaikan jumlah pelaku perjalanan dari 20 orang menjadi 68 itu
terjadi kemarin setelah adanya informasi yang beredar bahwa Pemkab Lembata akan
menjemput warganya sehingga berbondong-bondong orang datang ke Pelabuhan untuk
lakukan Rapid Test”.
“Atas
nama Pemkab Lembata kami berterimakasih atas dukungan, perhatian dan kerja keras
Pemkab Flotim terhadap warga Lembata yang ada disana, Pemkab Lembata juga
menyampaikan permohonan maaf jika terjadi hal yang kurang berkenan. Semuanya
ini tentu dilakukan semata-mata untuk memutus matarantai Covid-19. Pemkab
Lembata memang sangat keras menerapkan protokol kesehatan”.
Ditanya
lanjut terkait nasib 48 orang warga yang masih tertahan di Larantuka usai
jalani Rapid Test, Apol Mayan mengatakan mereka akan dijemput kembali dan tidak
dibiarkan terlantar.
“Terhadap
warga yang belum diangkut saat ini, Pemkab Lembata tetap berkomitmen untuk
menjemput mereka pada kloter berikutnya disesuaikan dengan kapasitas tampung di
2 lokasi karantina yang ada”.
“Kita
akan ambil langkah selanjutnya dengan menyiapkan lokasi Karantina alternatif
jika memungkinkan sehingga untuk kloter selanjutnya mereka bisa dipulangkan”.
Dirinya
menambahkan “Jadi prinsipnya Pemkab Lembata tidak menelantarkan mereka. Adanya
penambahan jumlah dari awalnya 20 menjadi 68 merupakan kondisi yang insidentil
setelah mereka mendengar bahwa Pemkab Lembata akan menjemput warganya yang 20
orang”.
“Mereka
diminta untuk kembali ke tempat tinggalnya sementara, karena memang selama ini
mereka berada disana, sehingga mereka juga tidak membebani Pemkab Flotim”.
“Kita
sudah minta mereka agar secara sadar dan kooperatif untuk kembali ke tempat tinggalnya
sementara sambil menunggu kita datang kembali untuk jemput”.
“Kita
juga memahami psikologi mereka karena sudah sekian lama berada di Larantuka,
namun seperti yang disaksikan tadi di Pelabuhan Larantuka, bahwa mereka bisa
mengerti dan pahami situasi ini. Tidak ada sedikitpun niat pemerintah untuk
menyusahkan warganya”.
“Saya
juga berharap warga Lembata yang masih berada diluar agar menahan diri dan
jangan datang dulu ke Lembata semata-mata untuk memutus matarantai Covid-19 di
wilayah Lembata. Agar dapat menahan diri sehingga situasi ini benar-benar terkendali”
ujarnya menambahkan. (Kris
Kris)
KOMENTAR