WartaNTT.com, Ende – Kapal penumpang milik PT Pelni (Persero) KM. Awu kembali melakukan pelayaran menuju Kabupaten Ende pasca sempat diberhentikan pengoperasiannya akibat penyebaran wabah Covid - 19.
KM. Awu melakukan pelayaran perdana kembali dengan rute Surabaya - Benoa - Bima - Waingapu - Ende dan bersandar di pelabuhan Ipi - Ende hari ini, Selasa (04/08/2020) pukul 05.30 wita dengan membawa sejumlah penumpang.
Para penumpang turun ditangani sesuai dengan protap yang telah disepakati oleh tim penanganan pelaku perjalanan Gugus Tugas Penanganan Covid - 19 Kabupaten Ende dalam rapat koordinasi antara Dinas Perhubungan Kabupaten Ende dengan beberapa pihak terkait.
Hal ini disampaikan oleh Kadis Perhubungan Kabupaten Ende Mustaqim Mad Mberu saat diwawancarai di kantor Bupati Ende beberapa saat setelah memantau langsung proses penanganan terhadap penumpang KM. Awu di pelabuhan Ipi - Ende.
Dikatakannya penanganan yang dilakukan kepada para penumpang sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan.
"Untuk pelabuhan Ipi Ende ini adalah pelayaran perdana, untuk penanganan penumpang sudah sesuai dengan prosedur protokol kesehatannya. Sebelumnya kita sudah rapat koordinasi antar Dishub, KSOP, KKP, Pelindo, TNI, Polri dan semua unsur yang terlibat langsung dengan pelabuhan kita undang," jelasnya.
Ditambahkannya berdasarkan hasil observasi pihaknya tidak menemui adanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau pendatang asing. Menurutnya para penumpang yang naik telah memiliki hasil rapid test non reaktif.
"Sejauh yang kami pantau tidak ada PMI atau orang asing dalam pelayaran kali ini. Semua penumpang yang dari luar provinsi (NTT) dari Surabaya, Bali dan Bima itu ada surat keterangan rapid test, jadi surat keterangan rapid test harus sudah ada sejak saat pembelian tiket. Berdasarkan hasil observasi tidak ditemukan penumpang yang menunjukan gejala," kata Mustaqim.
Sementara itu koordinator pengendali pintu masuk Gugus Tugas Penanganan Covid - 19 Kabupaten Ende Kapten Inf Yulius Subnafeu saat diwawancarai pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pihaknya telah menerapkan prosedur protokol pencegahan Covid-19 terhadap penumpang KM. Awu, salah satunya dengan cara menjaga jarak.
"Kita tadi sudah terapkan protokol kesehatan untuk penumpang KM. Awu, jadi saat turun dari kapal kita arahkan untuk turun menurut pelabuhan keberangkatan, misalnya yang dari Waingapu dulu setelah selesai baru yang dari Bima terus dilanjutkan dengan yang dari Bali dan Surabaya. Saat turun diatur jarak dua meter dan minimal 2 anak tangga saat turun tangga," ucapnya.
Pasi Ops Kodim 1602/Ende itu menyampaikan bahwa hal itu dilakukan agar pihaknya dapat mengetahui berapa jumlah penumpang yang turun berdasarkan klasifikasi pelabuhan keberangkatan. Selain itu lebih mempermudah petugas dalam melakukan observasi terhadap penumpang karena proses observasi langsung dilaksanakan di pelabuhan.
"Observasi langsung dilaksanakan di pelabuhan. Jadi saat penumpang turun diarahkan untuk diobservasi, sampai di pelabuhan cek suhu, selanjutnya ada pengecekan dokumen dan didata. Yang dari luar provinsi harus mengantongi surat keterangan rapid test dan yang dalam provinsi dengan kartu kuning," urainya.
Adapun jumlah penumpang turun kali ini sebanyak 180 orang, dengan rincian penumpang dari pelabuhan keberangkatan Surabaya sebanyak 18 orang, dari pelabuhan Benoa sebanyak 94 orang, dari pelabuhan Bima sebanyak 16 orang dan dari pelabuhan keberangaktan Waingapu sebanyak 52 orang. (FR)
KOMENTAR