WartaNTT.com, LEMBATA –
Sebanyak 26 Desa yang tersebar pada 9 Kecamatan di Lembata, bangun pemahaman
bersama lintas sektor demi terwujudnya pengembangan desa wisata di tahun 2021, Senin
(7/9/2020).
Kegiatan
yang diinisiasi dinas budpar bersama dinas sosial PMD Kab. Lembata tersebut
mendapatkan respon positif para Camat dan kepala desa, meskipun baru pertama
kali pertemuan digelar dalam rangka sinkronisasi arah kebijakan pembangunan
sektor pariwisata kabupaten dan pengembangan Desa wisata.
Sektor
pariwisata sendiri menjadi leading sector pembangunan Kabupaten Lembata dimasa
kepemimpinan Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday (periode 2017-2022) dengan
tagline SUNDAY.
Kadis Budpar Lembata,
Apolonaris Mayan, dalam kegiatan tersebut mengatakan “Kab. Lembata memiliki luas wilayah laut 3.354,363 Km2 (72,59%) dan memiliki panjang garis pantai
492,80Km2, sehingga
perlu penataan oleh desa-desa pesisir untuk menjadi daya tarik. Butuh komitmen bersama dalam membangun Desa
disektor pariwisata sebagai new destination”.
Dilanjutkannya “Lembata menempatkan pariwisata sebagai prime mover (penggerak utama)
pembangunan yang sejalan dengan arah pembangunan di provinsi NTT
dan pemerintah
pusat”.
“Event-event yang digelar merupakan salah satu bentuk promosi pariwisata untuk dikenal luas. Nanti di bulan November, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
akan
laksanakan kegiatan di beberapa
destinasi. Kita perlu bersyukur
karena pemerintah pusat sudah mulai melirik Kab. Lembata sehingga kita perlu
terus lakukan pembenahan destinasi yang ada” ujarnya.
Adapun Desa Wisata yang akan dikembangkan di tahun 2021
yakni Desa Lamalera A, Lamalera B, Leuwayang, Belobaja, Pasir Putih,
Tewaowutung, Lolong, Petuntawa, Jontona, Bour, Waijarang, Dikesare, Balurebong,
Balauring, Bean, Waowala, Lamawolo, Atakore, Lusilame, Dulir, Wulandoni,
Riangbao, Atawai, Lerek, Kolontobo dan Hingalamamengi.
Sementara itu Kadis Sosial PMD Kab. Lembata, Siprianus Meru, mengharapkan adanya sinergitas dalam membangun Lembata
dimana selama ini hal tersebut belum berjalan dengan lancar.
“Saya rasa selama ini belum adanya sinergitas antar sektor, sehingga perlu dilakukan sinergi untuk
membangun Desa wisata. Desa-Desa yang punya potensi pengembangan
pariwisata dapat diarahkan prioritas pembangunan dan pengembangannya melalui
RKP Desa dan R-APBDes 2021”.
“Untuk
Asistensi APBDes 2021 akan dilakukan sejak Oktober. Desa agar mengusulkan program dan kegiatan
sesuai potensi masing-masing. Asistensi APBDes
2021 akan melibatkan TAPD untuk memastikan sinergitas prioritas program
Kabupaten dan Desa” ujarnya.
Pemkab Lembata telah
menetapkan tema pembangunan di tahun 2021 yakni “akselerasi rantai ekonomi
Lembata 2.0 dan recovery ekonomi berbasis inovasi untuk peningkatan pendapatan penguatan
infrastruktur strategis dan SDM unggul serta pengembangan ekonomi wilayah dan pembangunan
perdesaan”, yang searah implementatif fokus pada proyek strategis dan prioritas
daerah untuk meningkatkan PAD dengan 5 prioritas daerah, sebagaimana disampaikan
Bupati Lembata dalam pidatonya pada upacara detik-detik proklamasi
peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75, (17/8/2020) yang lalu. (Kris Kris)
KOMENTAR